2877 Rema : PERSIMPANGAN-PERSIMPANGAN JALAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Lukas 9:61-62* Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Tema Renungan:
*PERSIMPANGAN-PERSIMPANGAN JALAN*
Seorang aktor terkenal sebelum dia menghembuskan nafasnya yang terakhir, tiba-tiba dia berkeputusan untuk kembali ke keluarganya dan kembali mengikut Tuhan Yesus.
Dia tidak mengetahui bahwa masa hidupnya di dunia ini tinggal sedikit waktu lagi. Dia memilih sebuah keputusan tepat, saat dia berada di persimpangan jalan terakhir dari hidupnya setelah jalan panjang dia memilih hidup yang ditawarkan dunia bahkan sempat mendekam di penjara untuk beberapa lama.
Kapan dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus, tidak ada yang tahu, tetapi keputusan itulah yang dinanti oleh Tuhan Yesus bahkan oleh banyak saksi.
Saudaraku, di dalam kehidupan ini, banyak sekali kita berada di persimpangan- persimpangan jalan yang membuat kita bingung menentukan keputusan untuk melangkah, namun Paulus dalam ayat berikut berani mengambil keputusan ketika banyak orang tidak mau diyakinkan akan pengajaran Kristus,
*Kisah Rasul 19 : 9* Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.
Kita harus seperti Paulus, yang mempunyai keyakinan yang sedemikian kuat untuk menetapkan keputusan dalam melangkah di kehidupan ini. Karena ketika kita salah menetapkan keputusan, maka yang ada hanyalah penyesalan dan ketersesatan.
Tetapi masalah yang seringkali terjadi adalah kita tidak memiliki keyakinan kuat untuk berani memutuskan saat kita berada di persimpangan jalan masalah kehidupan kita.
Mengapa bisa demikian?
Mari kita menengok sejenak pada jalan yang sudah kita tempuh, apakah semua melulu karena kemampuan kita?
Bila jawaban atas pertanyaan ini adalah YA, maka sangat mudah dipahami ketika kita berada di persimpangan jalan, pertimbangan yang akan kita buat sangat cepat atau sangat lambat tergantung bagaimana akal budi kita menuntun.
Terkadang membuat kita frustasi atau menyesal bahkan alih-alih membela diri tapi justru menyalahkan Tuhan.
Saudaraku, sadarilah bahwa persimpangan- persimpangan jalan masalah dalam kehidupan kita ini akan sering terjadi apalagi dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Virus yang melayang-layang di udara dan tidak ada yang pernah tahu siapa yang akan terkena, dan dampak yang sering kali juga lolos dari pemikiran kita, seperti kita dikejutkan oleh satu peristiwa yang tiba-tiba menerpa kita. Bukankah semua ini membuat kita berada di persimpangan jalan?
Maka sangat benar firman Tuhan Yesus berkata,
*Yesaya 48 : 17*
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Melalui seringnya kita mendengar dan memahami firman Tuhan Yesus dalam pengajaran- pengajaran yang diberikan akan memberi faedah bagi iman dan sikap hidup kita. Lambat laun kita akan merasakan bahwa Tuhan Yesus menuntun langkah kita.
*Ulangan 31:8*
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”
JanjiNYA ya dan amin, saat kita berada di persimpangan-persimpangan kehidupan kita,
*Yesaya 43:2*
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Masih sangsi?
Semua pilihan hanya pada kita, karena ingatlah
*Matius 7:13.* “Masuklah melalui gerbang yang sempit karena lebarlah gerbang dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan ada banyak yang masuk melaluinya. "Masuklah kamu daripada pintu yang sempit; karena luaslah pintu dan lebarlah jalan yang membawa kepada kebinasaan, dan banyaklah orang yang masuk daripadanya.
Selamat memilih, Tuhan Yesus memberkati.Amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Lukas 9:61-62* Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Tema Renungan:
*PERSIMPANGAN-PERSIMPANGAN JALAN*
Seorang aktor terkenal sebelum dia menghembuskan nafasnya yang terakhir, tiba-tiba dia berkeputusan untuk kembali ke keluarganya dan kembali mengikut Tuhan Yesus.
Dia tidak mengetahui bahwa masa hidupnya di dunia ini tinggal sedikit waktu lagi. Dia memilih sebuah keputusan tepat, saat dia berada di persimpangan jalan terakhir dari hidupnya setelah jalan panjang dia memilih hidup yang ditawarkan dunia bahkan sempat mendekam di penjara untuk beberapa lama.
Kapan dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus, tidak ada yang tahu, tetapi keputusan itulah yang dinanti oleh Tuhan Yesus bahkan oleh banyak saksi.
Saudaraku, di dalam kehidupan ini, banyak sekali kita berada di persimpangan- persimpangan jalan yang membuat kita bingung menentukan keputusan untuk melangkah, namun Paulus dalam ayat berikut berani mengambil keputusan ketika banyak orang tidak mau diyakinkan akan pengajaran Kristus,
*Kisah Rasul 19 : 9* Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.
Kita harus seperti Paulus, yang mempunyai keyakinan yang sedemikian kuat untuk menetapkan keputusan dalam melangkah di kehidupan ini. Karena ketika kita salah menetapkan keputusan, maka yang ada hanyalah penyesalan dan ketersesatan.
Tetapi masalah yang seringkali terjadi adalah kita tidak memiliki keyakinan kuat untuk berani memutuskan saat kita berada di persimpangan jalan masalah kehidupan kita.
Mengapa bisa demikian?
Mari kita menengok sejenak pada jalan yang sudah kita tempuh, apakah semua melulu karena kemampuan kita?
Bila jawaban atas pertanyaan ini adalah YA, maka sangat mudah dipahami ketika kita berada di persimpangan jalan, pertimbangan yang akan kita buat sangat cepat atau sangat lambat tergantung bagaimana akal budi kita menuntun.
Terkadang membuat kita frustasi atau menyesal bahkan alih-alih membela diri tapi justru menyalahkan Tuhan.
Saudaraku, sadarilah bahwa persimpangan- persimpangan jalan masalah dalam kehidupan kita ini akan sering terjadi apalagi dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Virus yang melayang-layang di udara dan tidak ada yang pernah tahu siapa yang akan terkena, dan dampak yang sering kali juga lolos dari pemikiran kita, seperti kita dikejutkan oleh satu peristiwa yang tiba-tiba menerpa kita. Bukankah semua ini membuat kita berada di persimpangan jalan?
Maka sangat benar firman Tuhan Yesus berkata,
*Yesaya 48 : 17*
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Melalui seringnya kita mendengar dan memahami firman Tuhan Yesus dalam pengajaran- pengajaran yang diberikan akan memberi faedah bagi iman dan sikap hidup kita. Lambat laun kita akan merasakan bahwa Tuhan Yesus menuntun langkah kita.
*Ulangan 31:8*
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”
JanjiNYA ya dan amin, saat kita berada di persimpangan-persimpangan kehidupan kita,
*Yesaya 43:2*
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Masih sangsi?
Semua pilihan hanya pada kita, karena ingatlah
*Matius 7:13.* “Masuklah melalui gerbang yang sempit karena lebarlah gerbang dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan ada banyak yang masuk melaluinya. "Masuklah kamu daripada pintu yang sempit; karena luaslah pintu dan lebarlah jalan yang membawa kepada kebinasaan, dan banyaklah orang yang masuk daripadanya.
Selamat memilih, Tuhan Yesus memberkati.Amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar