2854 Regi : MELEWATI ANGIN RIBUT

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiah.
Firman Tuhan hari ini dengan tema:

*"MELEWATI ANGIN RIBUT"*

Diambil dari

*Markus 4: 35 - 41*


Saudaraku kekasih Kristus,
Dalam perjalanan hidup, manusia tentu pernah mengalami pergumulan, permasalahan serta berbagai kesulitan.
Ketika hal tersebut di atas terjadi, sering kali timbul rasa galau, khawatir, takut,bahkan sebagai murid Kristus mulai meragukan kuasa dan kasihNya.

Para murid juga pernah mengalami hal serupa. Dalam satu perjalanan, mereka bersama Yesus dalam satu perahu.
Secara fisik mereka ada pada jarak yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus.
Tetapi ketika secara tiba-tiba badai menerpa, mereka sangat panik dan ketakutan. Mereka meragukan kemampuan dan kuasa Tuhan Yesus untuk menyelamatkan hidupnya.

*Markus 4:38 (TB)*.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"


Percaya, beriman kepada Tuhan Yesus ternyata harus banyak belajar.
Para murid sudah sangat sering menerima pengajaran, nasehat, secara langsung dari Tuhan Yesus, bahkan tidak jarang menyaksikan, mengalami mujijat  dan pertolonganNya.
Namun ketika iman, percayanya diuji melalui peristiwa kehidupan, ternyata mereka belum lulus.

Saudaraku kekasih Kristus,
Bagaimanakah dengan iman, percaya kita ?
Sebagai orang percaya, kitapun sering bersikap tidak berbeda dengan para murid. Ketika ujian iman tiba, melalui pergumulan, permasalahan, bahkan penderitaan yang kita alami, seringkali akal pikiran, emosi, serta kemanusiawian yang  dominan.
Timbullah keraguan bahkan ketidakpercayaan akan kuasaNya, akan kesetiaanNya.
Sering kali akal budi berada di depan mengalahkan iman percaya kita.

Kita berdoa, berseru-seru pada Allah , tetapi tidak dengan iman, malahan timbul ketidak percayaan, terucap kata-kata yang mempersalahkan Allah.

Saudaraku kekasih Kristus,
Betapa manusia itu sangat lemah, rapuh, dan penuh keterbatasan. Tetapi seringkali manusia sombong di hadapan Allah juga kepada sesamanya.
Ketika mengalami kesesakan dan pergumulan seharusnyalah manusia sadar diri, koreksi diri, merenungi akan keberadaan hidupnya  serta memohon pengampunanNya; karena sesungguhnya tangan Tuhan mampu menolong dan menyelamatkan. Namun, karena dosa dan kejahatan manusia maka  Dia menyembunyikan diri, tidak mendengarkan seruannya.

*Yesaya 59:1-2 (TB)* Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.


Ketika seseorang mau bertobat, mengakui dosa, mohon pengampunan serta bertekad untuk melakukan yang benar, maka darah Yesus menyucikan dan Roh Kudus akan membuat tangan bersih dan hati menjadi murni; perkataan tidak lagi menipu ataupun bersumpah palsu, sehingga diperkenan bertemu denganNya di gunungNya yang kudus, berkat dan keadilan Allah akan menyelamatkannya.

*Mazmur 24:3-5 (TB)* "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.


Marilah meneladan Daud, yang memiliki iman percaya bahwa Tuhan adalah terang dan keselamatanku, benteng hidupku. Aku tidak perlu takut menghadapi pergumulan ataupun gunung-gunung pencobaan.
Dengan iman, berdoa,dan bersyukur semua pasti berlalu.

Mari tetap semangat berjalan bersama Tuhan Yesus yakinlah hanya dalam Tuhan Yesus kita dilepaskan dari segala permasalahan hidup ini.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, haleluyah, Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
dwi cahyono.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR