2876 Regi : Barangsiapa Menabur, Dia Akan Menuai
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.
Kekasih Kristus, selamat pagi, kiranya damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita sekalian.
Sebelum melakukan perenunganan ini, marilah kita berdoa bersyukur atas hari yang baru; serta memohon pentahiran melalui kasih karunia Roh Kudus, karena kita sedang menghadap Sang Mahakudus.
Juga perkenan Roh Kudus memberikan kuasa-Nya untuk kita dimampukan mempraktekkan firman-firman-Nya pada kehidupan kita pada hari ini.
Renungan pagi hari ini berjudul:
*Barangsiapa Menabur, Dia Akan Menuai*
Bacaan Firman:
*Roma 6: 1-14*
Nats Alkitab:
*Rom. 6: 1-2*(TB)
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! …
Kekasih Kristus, sepintas pertanyaan pada ayat di atas tampak janggal. Bukankah sudah jelas tidak mungkin bagi seseorang yang bertekun dalam dosa akan mendapatkan kasih karunia dari Allah yang semakin bertambah!
Namun apabila kita renungkan lebih dalam, serta menyadari akan banyaknya praktek iman yang keliru; terdapat hal-hal bias yang mengarah pada pemahaman bahwa seolah jika dosa besar kita lakukan, kasih Kristus itu akan senantiasa lebih besar dari dosa kita itu dan pengampunan pun akan tetap diberikan.
Kekaburan pemahaman bahwa pengampunan dosa hanya diberikan SEKALI SAJA melalui penyaliban diri Kristus, bisa banyak dijumpai dalam berbagai pernyataan, salah satunya: pada cuplikan lirik lagu Hillsong yang berjudul _What A Beautiful Name_ (Betapa Nama yang Indah): _“My sin was great, Your love was greater”_ (Dosaku besar, namun kasih-Hu terlebih besar).
Jika bagian ini kita salahpahami, maka seolah jika aku berbuat dosa lagi, kasih Tuhan Yesus akan diberikan lebih besar lagi.
TIDAK DEMIKIAN, sebab firmanNya di
*Ibrani 9: 27-28A* - (TB)
… sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus HANYA SATU KALI SAYA mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.
Perlu digarisbawahi bahwa setelah kasih yang terlebih besar itu dianugerahkan dan seseorang telah memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya, maka pertobatan atas perbuatan dosa besar itu HARUS DILAKUKAN. Pada proses pertobatan ini manusia SUDAH TIDAK LAGI SUDI BERTEKUN DALAM DOSA. Artinya, dia tidak lagi mengulang-ulang dosa lama yang serupa, melainkan sungguh-sungguh berjuang menjauhi dosa-dosa itu. Tuhan Yesus hanya satu kali saja disalibkan, sehingga jangan kita berupaya untuk menyalibkan Beliau sekali lagi dan menghina penyaliban yang sudah dilakukan Beliau itu.
*Ibrani 6: 6* - (BIS)
Tetapi sesudah itu mereka murtad! Mana mungkin membimbing mereka kembali untuk bertobat lagi dari dosa-dosa mereka. Sebab mereka sedang menyalibkan lagi Anak Allah dan membuat Dia dihina di depan umum.
Penjelasan di atas secara gamblang menekankan bahwa jika seseorang telah memperoleh pengampunan, kemudian murtad lagi; tidak mungkin akan dibimbing untuk memperoleh pertobatan yang kedua kali dari segala dosa mereka! Karena hal itu diibaratkan menyalibkan serta mempermalukan Kristus di depan umum. Di sini Tuhan Yesus tidak menghendaki pertobatan pura-pura alias tidak bersungguh-sungguh, hanyalah pertobatan main-main yang berarti mempermainkan Allah!
Karena itu, Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
*Galatia 6: 7* - (TB)
Untuk mempermudah pengertian kita, Rasul Paulus menggunakan istilah: tabur-tuai, sebab orang yang menabur akan menuai. Dan yang menabur banyak, akan menuai banyak pula; serta hal ini berlaku untuk keduanya: benih yang baik maupun yang jahat.
Benih ditaburkan di tanah yang baik digambarkan sebagai penyambutan terhadap firman Tuhan Yesus yang membuahkan kasih dan kekudusan. Buah itu pun kemudian jumlahnya berkelipatan.
*Markus 4: 20* - (TB)
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.
Kekasih Kristus, jelaslah bahwa yang dikehendaki Allah adalah sambutan kita atas firman-Nya yang ditaburkan pada hati kita yang digambarkan sebagai tanah yang baik. Sehingga menghasilkan buah-buah kasih dan kekudusan yang berlipat-lipat, maka marilah kita tetap bersemangat, karena:
*Galatia 6: 9* - (TB)
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena *apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai,* …
Memang, apa yang ditabur hari ini (di dunia) tidak lah kita tuai hari ini juga, melainkan kita tuai kelak. Dan semuanya itu berdampak terhadap hidup kita nanti di alam kekekalan. Namun waktu itu sudah dekat sebagaimana kesaksian Firman dalam
*Ibrani 10: 37* - (TB)
Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Sedikit waktu lagi bahkan sangat sedikit waktu lagi untuk Tuhan Yesus akan datang menganugerahkan keselamatan bagi kita yang dengan sungguh-sungguh menantikan Dia.
*Ibrani 9: 28B* - (TB)
Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi TANPA menanggung dosa *untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.*
Siapkah kita dalam waktu yang tidak lama lagi menerima anugerah keselamatan melalui kedatangan-Nya? Kiranya Roh Kudus memampukan kita bersiap menyambut kedatangan-Nya, kapan saja. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan-Nya bagi kita masing-masing.
Selamat pagi selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati kita semuanya, haleluya, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Kekasih Kristus, selamat pagi, kiranya damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita sekalian.
Sebelum melakukan perenunganan ini, marilah kita berdoa bersyukur atas hari yang baru; serta memohon pentahiran melalui kasih karunia Roh Kudus, karena kita sedang menghadap Sang Mahakudus.
Juga perkenan Roh Kudus memberikan kuasa-Nya untuk kita dimampukan mempraktekkan firman-firman-Nya pada kehidupan kita pada hari ini.
Renungan pagi hari ini berjudul:
*Barangsiapa Menabur, Dia Akan Menuai*
Bacaan Firman:
*Roma 6: 1-14*
Nats Alkitab:
*Rom. 6: 1-2*(TB)
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! …
Kekasih Kristus, sepintas pertanyaan pada ayat di atas tampak janggal. Bukankah sudah jelas tidak mungkin bagi seseorang yang bertekun dalam dosa akan mendapatkan kasih karunia dari Allah yang semakin bertambah!
Namun apabila kita renungkan lebih dalam, serta menyadari akan banyaknya praktek iman yang keliru; terdapat hal-hal bias yang mengarah pada pemahaman bahwa seolah jika dosa besar kita lakukan, kasih Kristus itu akan senantiasa lebih besar dari dosa kita itu dan pengampunan pun akan tetap diberikan.
Kekaburan pemahaman bahwa pengampunan dosa hanya diberikan SEKALI SAJA melalui penyaliban diri Kristus, bisa banyak dijumpai dalam berbagai pernyataan, salah satunya: pada cuplikan lirik lagu Hillsong yang berjudul _What A Beautiful Name_ (Betapa Nama yang Indah): _“My sin was great, Your love was greater”_ (Dosaku besar, namun kasih-Hu terlebih besar).
Jika bagian ini kita salahpahami, maka seolah jika aku berbuat dosa lagi, kasih Tuhan Yesus akan diberikan lebih besar lagi.
TIDAK DEMIKIAN, sebab firmanNya di
*Ibrani 9: 27-28A* - (TB)
… sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus HANYA SATU KALI SAYA mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.
Perlu digarisbawahi bahwa setelah kasih yang terlebih besar itu dianugerahkan dan seseorang telah memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya, maka pertobatan atas perbuatan dosa besar itu HARUS DILAKUKAN. Pada proses pertobatan ini manusia SUDAH TIDAK LAGI SUDI BERTEKUN DALAM DOSA. Artinya, dia tidak lagi mengulang-ulang dosa lama yang serupa, melainkan sungguh-sungguh berjuang menjauhi dosa-dosa itu. Tuhan Yesus hanya satu kali saja disalibkan, sehingga jangan kita berupaya untuk menyalibkan Beliau sekali lagi dan menghina penyaliban yang sudah dilakukan Beliau itu.
*Ibrani 6: 6* - (BIS)
Tetapi sesudah itu mereka murtad! Mana mungkin membimbing mereka kembali untuk bertobat lagi dari dosa-dosa mereka. Sebab mereka sedang menyalibkan lagi Anak Allah dan membuat Dia dihina di depan umum.
Penjelasan di atas secara gamblang menekankan bahwa jika seseorang telah memperoleh pengampunan, kemudian murtad lagi; tidak mungkin akan dibimbing untuk memperoleh pertobatan yang kedua kali dari segala dosa mereka! Karena hal itu diibaratkan menyalibkan serta mempermalukan Kristus di depan umum. Di sini Tuhan Yesus tidak menghendaki pertobatan pura-pura alias tidak bersungguh-sungguh, hanyalah pertobatan main-main yang berarti mempermainkan Allah!
Karena itu, Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
*Galatia 6: 7* - (TB)
Untuk mempermudah pengertian kita, Rasul Paulus menggunakan istilah: tabur-tuai, sebab orang yang menabur akan menuai. Dan yang menabur banyak, akan menuai banyak pula; serta hal ini berlaku untuk keduanya: benih yang baik maupun yang jahat.
Benih ditaburkan di tanah yang baik digambarkan sebagai penyambutan terhadap firman Tuhan Yesus yang membuahkan kasih dan kekudusan. Buah itu pun kemudian jumlahnya berkelipatan.
*Markus 4: 20* - (TB)
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.
Kekasih Kristus, jelaslah bahwa yang dikehendaki Allah adalah sambutan kita atas firman-Nya yang ditaburkan pada hati kita yang digambarkan sebagai tanah yang baik. Sehingga menghasilkan buah-buah kasih dan kekudusan yang berlipat-lipat, maka marilah kita tetap bersemangat, karena:
*Galatia 6: 9* - (TB)
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena *apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai,* …
Memang, apa yang ditabur hari ini (di dunia) tidak lah kita tuai hari ini juga, melainkan kita tuai kelak. Dan semuanya itu berdampak terhadap hidup kita nanti di alam kekekalan. Namun waktu itu sudah dekat sebagaimana kesaksian Firman dalam
*Ibrani 10: 37* - (TB)
Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Sedikit waktu lagi bahkan sangat sedikit waktu lagi untuk Tuhan Yesus akan datang menganugerahkan keselamatan bagi kita yang dengan sungguh-sungguh menantikan Dia.
*Ibrani 9: 28B* - (TB)
Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi TANPA menanggung dosa *untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.*
Siapkah kita dalam waktu yang tidak lama lagi menerima anugerah keselamatan melalui kedatangan-Nya? Kiranya Roh Kudus memampukan kita bersiap menyambut kedatangan-Nya, kapan saja. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan-Nya bagi kita masing-masing.
Selamat pagi selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati kita semuanya, haleluya, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar