42255 Regi : Hati adalah pusat dari kehidupan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:


*Hati adalah pusat dari kehidupan*.


Bacaan firman:


*Lukas 6:43-45 (FAYH)* 

"Pohon pilihan tidak menghasilkan buah yang tidak baik, dan pohon yang tidak baik tidak menghasilkan buah pilihan.

Pohon dikenal dari buah yang dihasilkannya. Buah ara tidak akan tumbuh pada pokok duri, atau buah anggur pada semak duri.

Orang yang baik berbuat baik, karena hatinya baik. Dan orang jahat berbuat jahat, karena hatinya jahat. Apa pun yang terkandung di dalam hati, itulah yang keluar dari mulut.


Kekasih Kristus yang diberkati Tuhan.

Hati adalah pusat jiwa raga kita, menentukan perilaku lahiriah kita dan  harus bisa kita kontrol untuk menghasilkan buah yang baik, jika buah yang dihasilkan tidak baik maka kita harus segera sadar diri untuk mau berubah menjadi baik dan bertobat. Mata adalah pelita tubuh, karena melalui mata, kita dapat menilai segala sesuatu. Apa yang kita lihat dan bagaimana cara kita melihat akan  mempengaruhi hati dan seluruh kehidupan kita.

Tanpa perubahan dalam batin tak seorangpun sanggup melakukan kehendak Allah.


Dalam renungan firman Tuhan pagi ini,Tuhan Yesus memberikan berbagai gambaran sederhana tentang bagaimana cara mengenal pribadi seseorang. Yesus mengibaratkan manusia itu seperti pohon, pohon yang baik pasti menghasilkan buah yang baik dan sebaliknya ( baca ayat 43.44,45).

Memang mengubah tutur kata dan perilaku tidak semudah membalikkan telapak tangan. Itu karena apa yang kita katakan dan lakukan mencerminkan apa yang ada di dalam hati kita.(kepribadian kita).

Jadi Yesus menunjukkan bahwa hati adalah pusat dari kehidupan ,yang menentukan bagaimana manusia menjalani hidupnya. Dari hati terpancarlah kehidupan, inilah mengapa penulis kitab Amsal  meminta dan mengajak para pembacanya untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan :


*Amsal 4:23 (TB)* 

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.


Perkataan yang manis dan perbuatan yang baik, jika tidak dilakukan dengan tulus hati tidak akan bertahan lama . Jika hati yang menjadi pusat kehidupan masih penuh dengan tipu daya dan itu akan menyiksa batinya sendiri. Lebih tepatnya, manusia telah menjadi penipu bagi sesamanya dan lebih tragisnya, ia juga menipu dirinya sendiri, orang seperti ini adalah orang munafik ( tidak jujur , tidak apa adanya).

Tidak ada seorangpun yang dapat mengenal hati manusia sedalam dalamnya dan sepenuhnya, kecuali Tuhan. Bahkan kita sekalipun tidak dapat mengenali hati kita sendiri dengan sempurna.

Karena itu supaya hati kita benar benar diubahkan (dengan hati yang rela) tentunya dengan cara Allah sendiri.

Untuk menjadi hati yang baik taat dan patuh, datang menghampiri takhta Allah dengan penuh kerendahan hati dalam pengampunan dosa. Sebagai pengikut Kristus, kepada kita telah diberikan hati yang baru dan roh yang baru dimana Allah Allah bertakhta.


*Yehezkiel 36:26-27 (TB)* 

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 

Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.


Sudah seharusnya dalam kehidupan kita yang telah diperbaharui, tutur kata dan perilaku kita dapat sejalan dengan apa yang Kristus ajarkan. Ini memang tidak mudah, tetapi kita telah diberi kekuatan oleh kuasa Roh Kudus untuk mampu melakukanya.


Mari kita serahkan hidup ini melalui doa: 

Tuhan Yesus tolonglah kami agat menjadi pribadi yang berkenan  dihadapan Hu.Dengan begitu,hidup kami bisa memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama.Amin


Tuhan Yesus memberkati.


*PD.Autopia Malang*

   ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR