42245 Regi : Ada Kuasa Dalam Ucapan Syukur
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini bertutur tentang:
*Ada Kuasa Dalam Ucapan Syukur*
Nas Alkitab:
*1 Tesalonika 5:18*
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu".
Ayat di atas mengajarkan pentingnya sikap syukur dalam kehidupan orang Kristen, baik dalam kesuksesan, ujian maupun dalam cobaan; meskipun demikian ayat ini bisa dikatakan sebagai melawan pemikiran “akal sehat”, mengingat betapa sulit dan jarangnya orang dapat mengucap syukur ketika menghadapi ujian dan cobaan seperti pergumulan yang hebat atau sakit keras.
Namun beberapa manfaat bersyukur, di antaranya:
1. mengalahkan perasaan negatif, seperti iri hati, sakit hati, kesal, dendam, dan penyesalan
2. mengelola situasi yang buruk
3. menambah semangat
Di dalam kehidupan sehari-hari hanya sedikit orang yang bisa melakukan hal ini. Pada suatu minggu seorang pendeta berkhotbah mengenai kisah nyata, ada seorang ibu yang _single parent_ dengan tiga orang anak yang masih kecil-kecil ketika suaminya meninggal dunia; sementara dia hanya berprofesi sebagai penjual onde-onde.
Rasa syukur itu diwujudkan dengan cara dia berdoa terlebih dahulu sebelum memproduksi onde-onde di rumahnya. Demikian pula sebelum berangkat menjualnya bahkan setelah pulang dari berjualan meskipun masih ada yang tersisa dari hasil jualannya. Secara ajaib dia bisa membiayai anak-anaknya itu bahkan sampai di bangku kuliah. Dalam berkat TUHAN mereka semua bisa lulus menjadi sarjana dari perguruan tinggi. Salah satu anaknya lulus dari Fakultas Kedokteran!
Sebaliknya ada seorang yang berpenghasilan besar, tetapi selalu mengeluh. Dia seorang perantara penjualan rumah yang sukses dengan income yang sangat besar, tetapi selalu saja dia mengeluh, karena merasa komisinya kurang … akhirnya hidupnya tidak ada ketenangan dan keluarganya pun jatuh dalam keadaan yang kurang harmonis.
Dalam Alkitab, kita menjumpai: Yusuf, Nuh, Ayub, Daud (PL) bahkan para rasul (PB); mereka semuanya mengalami hal yang sama sekali tidak mudah dalam diri mereka. Namun pada dasarnya mereka tetap melaksanakan tugas dari TUHAN dengan ketekunan, kesetiaan dan ketaatan. Mereka menyadari bahwa perjalanan hidup tidak boleh disertai dengan kekuatiran, melainkan harus disertai dengan ucapan syukur, sebagaimana rasul Paulus mengingatkan kepada para jemaat di Filipi:
*Filipi 4:6-7*
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan *dengan ucapan syukur.* Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Sangatlah nyata bahwa perihal yang melampaui akal akan terjadi ketika kita memohon dalam doa dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Hal ini juga dialami oleh Daud ketika mengalahkan Goliat (1 Sam.17:50), karena dia meyakini dan mengandalkan Allah, sehingga apa yang melampaui akal pikiran manusiawi terjadi dan Daud dengan mudah mengalahkan Goliat yang secara kasat mata jauh lebih kuat daripada Daud (1 Sam. 17:37, 45-47). Kemenangan Daud atas Goliat didapat karena imannya kepada Allah. Beberapa faktor yang membuat Daud bisa menang adalah: Daud mengasihi Allah, Daud bersemangat dan memperhatikan kehormatan Tuhan, Daud sungguh percaya, yakin dan bersyukur akan kuasa TUHAN, sehingga Roh Tuhan turun dengan kuasa di atasnya.
Kiranya dalam segala hal kita dimampukan oleh Roh Kudus untuk mengucap syukur agar apa yang melampaui akal dinyatakan dalam kehidupan kita semua.
Selamat pagi, selamat hari minggu dan selamat beribadah di gereja kita masing-masing.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar