42252 Regi : Jalan Keluar Atas Pergumulan
Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini berkaitan dengan:
*Jalan Keluar Atas Pergumulan*
Nas Alkitab:
*1 Korintus 10:13*
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Ayat di atas menekankan bahwa pencobaan yang dialami oleh orang percaya adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan mereka. Dan Allah mereka yang setia itu tidak akan membiarkan mereka dicobai melampaui kekuatannya.
Ada kalanya seseorang merasa bahwa dirinya menanggung masalah itu sendiri; padahal, TUHAN senantiasa setia menyertainya. TUHAN berkata bahwa di dalam Dia selalu ada jalan keluar.
Milikilah kesadaran bahwa apabila pencobaan diperkenankan Tuhan, maka hal itu adalah untuk memperkuat iman orang percaya, sehingga tidak mudah goyah ketika menghadapi permasalahan hidup, melainkan semakin kuat, sebagaimana dialami oleh Ayub.
*Ayub 42:1-2*
Maka jawab Ayub kepada TUHAN: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Jawaban akhir Ayub kepada Allah penuh kerendahan dan ketertundukan hati. Ayub mengaku bahwa:
(1) Allah melakukan segala sesuatu dengan baik;
(2) segala sesuatu yang diizinkan Allah untuk terjadi itu dilaksanakan dalam hikmat dan dengan tujuan meningkatkan iman; dan
(3) penderitaan orang benar mempunyai makna dan tujuan ilahi yang kekal.
Untuk itu kita dikehendaki agar:
*Tetap memuji Tuhan*
Dalam kesesakannya kehilangan semua yang ia miliki, Ayub tetap memuji Tuhan
*Ayub 1:21*
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
*Tidak menyalahkan Tuhan*
Dalam *Ayub 2:9* istrinya menyuruh Ayub mengutuki Tuhan:
"Maka berkatalah isterinya kepadanya: 'Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!
Ayat ini menggambarkan pergumulan Ayub dengan istrinya dalam menghadapi ujian imannya.
-Istrinya menyuruh Ayub untuk mengutuki Allah dan mati karena kesedihannya yang mendalam.
-Kesedihannya itu disebabkan oleh kesengsaraan dari Allah yang kelihatan tidak adil.
-Istrinya mencobai Ayub untuk meninggalkan tekad moralnya untuk tinggal setia kepada Allah.
-Namun, Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
-Iman Ayub yang tak tergoyahkan meskipun istrinya menasihatinya menunjukkan bahwa penderitaan dapat menjadi alat untuk pertumbuhan rohani.
Selamat pagi, selamat mengarungi kehidupan bersama Tuhan Yesus dan selamat berbakti di gereja masing-masing.
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar