41739 Regi : MENGOSONGKAN DIRI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini dengan tema
*MENGOSONGKAN DIRI*
Firman-Nya dari
*Yohanes 2:6-7* (TB)
⁶ Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
⁷ Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Perjamuan kawin di Kana adalah mujizat pertama yang dilakukan Tuhan Yesus. Hal ajaib yang dilakukan Tuhan Yesus di awal pelayanan-Nya.
Air diubah-Nya menjadi anggur, bahkan anggur yang terbaik.
Tetapi, ada tindakan yang harus dilakukan sebelum air itu diubah menjadi anggur. Tuhan Yesus memerlukan tempat/tempayan untuk mewadahi anggur itu. Dan tempayan itu harus tempayan kosong.
Kosong yang benar-benar kosong.
Mujizat itu terjadi, selain yang pertama karena kuasa adikodrati Allah di dalam Kristus, namun juga karena adanya tempayan kosong. Karena kosong, para pelayan itu bisa mengisi dengan air sampai penuh.
Tempayan itu gambaran mengenai diri dan hati kita. Tuhan Yesus menghendaki hati yang kosong. Bukan dikosongkan seperti orang bersemedi yang mencari kekuatan supranatural lain, tetapi menyediakan ruang hati yang seluas-luasnya supaya Karya Allah bisa "di-isi-kan" ke dalamnya. Kekosongan diri/hati ini sangat erat hubungannya dengan penyangkalan diri.
Seperti apa yang telah Kristus lakukan ketika diutus ke dalam dunia.
*Filipi 2:6-7* (TB)
⁶ yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
⁷ melainkan telah *mengosongkan diri-Nya sendiri,* dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Kristus yang adalah Allah, rela dan tulus mengosongkan diri menjadi hamba yang tak berkuasa atas diri-Nya sendiri.
Dan di dalam kekosongan itulah, Karya Allah menjadi sangat luar biasa. Lebih daripada air menjadi anggur.
Karena pengosongan diri Kristus itulah, penyelamatan seluruh umat manusia tergenapi.
Kosong itu hampa. Ada ruang tersisa, tak terpakai.
Itulah yang membuat Allah bisa mengisinya dengan hal-hal yang luar biasa.
Seperti yang dimaksud Paulus di dalam firman ini..
*1 Korintus 1:27-28* (TB)
²⁷ Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
²⁸ dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
Allah tak butuh kepandaian, kekayaan, kekuatan dan segala hal digdaya lain, karena sesungguhnya Dia-lah sumber dari segala hal itu. Namun Allah menginginkan kekosongan hati kita. Hati yang mempunyai ruang yang sangat luas untuk merendahkan diri di hadapan-Nya, sehingga Dia leluasa memenuhi dengan berbagai hal ajaib, sukacita, damai sejahtera dan hal-hal sorgawi yang luar biasa.. Amin.
Selamat pagi Selamat beribadah
Tetap Bersemangat..
Tuhan Yesus memberkati
*PD AUTOPIA Malang*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar