41716 Regi : Jangan pelihara sakit hati

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Ayub 5:2 (TB)*  

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati. 


Tema


*Jangan pelihara sakit hati*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, aku mohon belas kasih, hikmat dan pengertian agar aku dapat memahami dan melakukan firman HU,  amin*


Sebagai orang percaya, yang katanya  ber-iman kepada Tuhan Yesus, apakah dalam hati dan hidup kita sudah terbebas dari sakit hati atau iri hati? Bukankah kita tahu yang namanya sakit itu tidak enak, tidak nyaman, gak ada ketenangan dan jauh dari damai sejahtera? Jika kita tahu dampak dari sakit hati atau iri hati sedemikian tidak bahagia, tapi mengapa masih kita pelihara?


Di awal kita mengaku percaya dan meyakini menjadi murid Tuhan Yesus, yang perlu kita pertanyaan dalam diri kita, sudahkah kita mencerminkan kehidupan Kristus dalam diri kita, dimana teladan Kristus adalah kasih, pengampunan,  kesabaran, kerendahan hati dan segala sesuatu yang mendatangkan damai sejahtera?

Apakah hal yang demikian ada dan menguasai hidup kita? Kalau hal itu tidak kita miliki layakah kita disebut sebagai murid Kristus atau layakah kita disebut sebagai anak Tuhan? Mari kita bercermin kembali, melihat siapakah sebenarnya kita ini, apakah kita murid Yesus atau murid di luar Yesus yaitu anak anak Iblis?


Jika kita tahu hal itu justru menjauhkan diri kita dari kasih karunia Allah, sudah seharusnya kita buang jauh jauh dalam hidup kita, dengan kita terus berusaha mematikan segala hawa nafsu yang jahat dan kita berbalik datang kepada Tuhan Yesus, agar Roh Kudus memampukan kita untuk hidup dalam kasih yang berbuahkan pengampunan.


Ingat siapa diri kita di hadapan Allah, yang berbelas kasih mau memberikan pengampunan setiap kali kita datang berdoa, bersujud mohon pengampunan dan kita meyakini Allah sudah tidak menghitung seberapa besar dan seberapa kali kita melukai dan menyakiti hati Tuhan.

Tetapi ketika giliran kita yang merasa tersakiti atau disakiti sehingga tumbuh akar pahit, kekecewaan, amarah, dendam, sakit hati dan segala yang jahat dalam hati kita, sudahkah kita mau memberikan pengampunan? Sudahkah kita melepaskan semua beban hati yang terasa sakit ini dengan rela dan sungguh hati? Dengan tidak menghitung lagi angka berapa dan berapa kali aku sudah mengampuni?


Jika ini yang kita lakukan maka layaklah jika kita disebut sebagai anak-anak Allah, karena cerminan Kristus nampak dalam diri kita, dan kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi kita akan menjadi garam dan terang yang akan mewarnai dan menerangi kegelapan, sehingga terang Kristus dapat dirasakan banyak orang.


Karena itu sebagai orang pilihan Allah, janganlah pelihara sakit hati yang akan menambah kesesakan hidup, tetapi mintalah agar Roh Kudus menerangi hati kita dan pasti IA akan memampukan kita menjadi pelaku firman, ketika kita mau sadar dan merendahkan hati di hadapan Tuhan Yesus, yang menjadi sumber keselamatan dan kekuatan hidup kita.


Tetap bersemangat dan terus berjuang membuang segala akar pahit dalam diri kita, yakinlah setiap niat dan perbuatan baik pasti Allah sumber kebenaran dan kebaikan akan menuntun dan memampukan kita hidup seturut kehendakNya.

Selamat pagi, selamat beraktivitas Tuhan Yesus memberkati.


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman