2527 Rema: Dikuasai Kecemasan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema renungan malam ini adalah:
*Dikuasai Kecemasan*
Dasar Firman:
Lukas 9:7-9
Kecemasan secara alamiah merupakan bawaan setiap manusia. Ada beberapa indikator seseorang mengalami kecemasan, jantung berdebar, sulit tidur, gelisah.
Manusia sebagai mahluk berakal budi hendaknya mampu mengelola kecemasan. Tetapi dijumpai makin banyak orang mengalami kecemasan agar tenang justru mengkonsumsi obat-obat terlarang dan hasilnya destruktif.
Dalam firman Tuhan di
Luk 9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
Luk 9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
Luk 9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.
Meski demikian, ada orang mengalami kecemasan justru berdampak edukatif dan produktif. Orang demikian memperoleh hikmat atas kecemasan.
Kecemasan edukatif dan produktif jika seseorang tidak terjebak dalam kecemasan. Pengelolaan akal budi bisa menguraikan kecemasan menjadi produktif.
Perspektif atas kecemasan sebagai kesempatan untuk melihat dari aspek positif maka akan mendapatkan hikmat bahwa kecemasan menjadi kesempatan menemukan hal baru.
Perlu diingat dan disadari bahwa manusia selain sebagai mahluk berakal budi manusia juga mahluk rohani dan ber iman maka ketika mengalami kecemasan datanglah ke firman Tuhan.
Matius 11:28-29 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Firman itulah pintu masuk melihat, mencermati, mengolah dan menyajikan bahwa sisi lain kecemasan ialah sisi Iman.
Firman tersebut merupakan pintu masuk bagi Roh Kudus berkarya dalam diri, pikiran, hati, jiwadan iman kita.
Mari terus berjuang melihat kecemasan sebagai karya Iman, karya Roh Kudus dalam kelemahan manusiawi kita. Yakinlah Allah turut menyertai perjuangan kita.
*PD AUTOPIA MALANG*
*kukuh widijatmoko*
Tema renungan malam ini adalah:
*Dikuasai Kecemasan*
Dasar Firman:
Lukas 9:7-9
Kecemasan secara alamiah merupakan bawaan setiap manusia. Ada beberapa indikator seseorang mengalami kecemasan, jantung berdebar, sulit tidur, gelisah.
Manusia sebagai mahluk berakal budi hendaknya mampu mengelola kecemasan. Tetapi dijumpai makin banyak orang mengalami kecemasan agar tenang justru mengkonsumsi obat-obat terlarang dan hasilnya destruktif.
Dalam firman Tuhan di
Luk 9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
Luk 9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
Luk 9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.
Meski demikian, ada orang mengalami kecemasan justru berdampak edukatif dan produktif. Orang demikian memperoleh hikmat atas kecemasan.
Kecemasan edukatif dan produktif jika seseorang tidak terjebak dalam kecemasan. Pengelolaan akal budi bisa menguraikan kecemasan menjadi produktif.
Perspektif atas kecemasan sebagai kesempatan untuk melihat dari aspek positif maka akan mendapatkan hikmat bahwa kecemasan menjadi kesempatan menemukan hal baru.
Perlu diingat dan disadari bahwa manusia selain sebagai mahluk berakal budi manusia juga mahluk rohani dan ber iman maka ketika mengalami kecemasan datanglah ke firman Tuhan.
Matius 11:28-29 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Firman itulah pintu masuk melihat, mencermati, mengolah dan menyajikan bahwa sisi lain kecemasan ialah sisi Iman.
Firman tersebut merupakan pintu masuk bagi Roh Kudus berkarya dalam diri, pikiran, hati, jiwadan iman kita.
Mari terus berjuang melihat kecemasan sebagai karya Iman, karya Roh Kudus dalam kelemahan manusiawi kita. Yakinlah Allah turut menyertai perjuangan kita.
*PD AUTOPIA MALANG*
*kukuh widijatmoko*
Komentar
Posting Komentar