2497 Rema : Ibadah yang sejati

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam hari ini bertema :

*Ibadah yang sejati*

Dasar firmanNya dari:

 *Yesaya 58: 8 - 12*

Nats:

*Yesaya 58 : 8*
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.


Kondisi bangsa Israel waktu itu, zaman nabi Yesaya ini adalah bangsa Israel mengalami kehancuran yang luar biasa, kota suci Yerusalem dan bait Allah yang dibangun oleh Salomo dihancurkan, termasuk tembok Yerusalem yang terkenal itu, dan banyak penduduknya yang dibuang ke Babel selama puluhan tahun.
Namun, oleh kasih karunia Tuhan, mereka akhirnya kembali ke tanah leluhur mereka di Israel. Tetapi, sekembalinya di Yerusalem, mereka menghadapi berbagai permasalahan dan rintangan terutama kondisi kota Yerusalem dan sekitarnya yang telah menjadi reruntuhan dan kondisi perekonomian cukup memprihatinkan.

Di sisi lain, bangsa itu rajin melakukan kegiatan ibadah sebagaimana tradisi atau ritus-ritus keagamaan mereka. Mereka mencari Tuhan dan hukum-hukum-Nya serta melakukan ibadah puasa sebagai tanda perendahan diri. Sayang sekali, meskipun mereka giat melakukan kegiatan ibadah itu, namun Tuhan tidak mengindahkan ibadah mereka tersebut. Bahkan, Tuhan pun tidak memperhatikan doa dan permohonan mereka. Mengapa?

Karena orang-orang Yahudi dan para pemimpinnya melakukan ibadah tetapi mereka tidak mengasihi sesama. Mereka melakukan  tindakan ketidakadilan, penindasan, dan ketidakpedulian kepada orang lain, terutama mereka yang miskin. Walaupun mereka berpuasa, menahan lapar, namun mereka tidak berbagi dan tidak peduli kepada orang-orang di sekitar mereka.
Karena itulah nabi Yesaya menyerukan pertobatan bagi bangsa Israel karena Tuhan Allah telah menyiapkan upah luar biasa bagi yang mau dengan sungguh sungguh bertobat.

 *Roma 12 : 1*
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.


Tuhan menginginkan ibadah sejati yang terlihat dan membawa berdampak positif bagi perubahan diri sendiri maupun keluarga atau sesama kita. Itulah ibadah yang sejati dan berkenan bagi Tuhan.
Jika ini yang kita lakukan maka Tuhan akan memunculkan terang yang bersinar seperti fajar, keadaan kita akan dipulihkan dan firmanNya atau kebenaran selalu melekat di dalam hidup kita. Terlebih lagi Tuhan dengan rela dan sukacita menyatakan kemuliaanNya melalui kehidupan kita.

Apakah kita merindukan kehidupan Seperi itu?
Kehidupan yang menyenangkan?
Kalau ya, maka langkah pertama dan utama adalah dengan menyenangkan Tuhan sendiri. Bagaimana caranya menyenangkan Tuhan menurut firman Tuhan pada hari ini?
Yakni dengan ibadah yang benar, yaitu ibadah yang selalu diikuti dengan tindakan nyata yang positif terhadap orang lain di sekitar kita. Tidak mungkin kita mengharapkan sesuatu yang baik kalau kita sendiri pun tidak mau melakukan yang baik di hadapan Tuhan dan sesama.
Kalau kita melakukan ini, menyelaraskan ibadah keagamaan dengan tindakan nyata, maka Tuhan berjanji:

*Yesaya 58 : 11*
TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan".


Selamat berjuang melakukan FirmanNya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD Autopia Malang*
Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR