2523 Rema : Setia kepada Perkara Kecil
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Saudara-saudari kekasih di dalam Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:
*Lukas 16:10 (TB)*
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Dengan judul:
*Setia kepada Perkara Kecil*
Saya masih ingat betul firman pakaryan Roh Kudus lebih dari 5 tahun yang lalu mengenai kutipan firman di atas.
Sikap setia kepada perkara kecil dan kebiasaan setia merawat memelihara hal-hal kecil adalah wujud menghargai anugerah Allah; menghargai Allah yang mempercayakan benda atau urusan tersebut kepada kita.
Roh Kudus mengingatkan saat itu: "Ingin punya mobil tetapi sepeda motornya tidak pernah dicuci dan diservis, lha apa nanti kalau diberi mobil juga bakal seperti itu? Ingin punya rumah tetapi kamarnya sendiri tidak pernah disapu/dipel/dibersihkan, lha apa nanti kalau diberi rumah akan tidak diurus juga?"
Firman TUHAN ini benar-benar mengena dalam benak saya. Kadang kita terlalu fokus kepada yang tinggi-tinggi atau muluk-muluk tetapi apa yang kita miliki sekarang tidak kita rawat dengan setia.
Allah tidak berkenan ketika berkat yang diberikan tidak kita hargai dengan sepantasnya.
Dari hal-hal kecil saja Allah sudah menilai kita apakah kita layak dipercayai hal-hal yang lebih besar.
Mari bertanya kepada diri masing-masing, sudahkah kita setia merawat apa yang kita miliki? merawat keluarga kita, harta benda kita, iman setia kita?
Mari lebih menghargai pemberian Allah dalam hidup ini, karena dengan demikian kita menghargai Allah yang memberi kita kesempatan untuk menikmati semuanya ini.
TUHAN Yesus memberkati.
Halleluya!
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Saudara-saudari kekasih di dalam Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:
*Lukas 16:10 (TB)*
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Dengan judul:
*Setia kepada Perkara Kecil*
Saya masih ingat betul firman pakaryan Roh Kudus lebih dari 5 tahun yang lalu mengenai kutipan firman di atas.
Sikap setia kepada perkara kecil dan kebiasaan setia merawat memelihara hal-hal kecil adalah wujud menghargai anugerah Allah; menghargai Allah yang mempercayakan benda atau urusan tersebut kepada kita.
Roh Kudus mengingatkan saat itu: "Ingin punya mobil tetapi sepeda motornya tidak pernah dicuci dan diservis, lha apa nanti kalau diberi mobil juga bakal seperti itu? Ingin punya rumah tetapi kamarnya sendiri tidak pernah disapu/dipel/dibersihkan, lha apa nanti kalau diberi rumah akan tidak diurus juga?"
Firman TUHAN ini benar-benar mengena dalam benak saya. Kadang kita terlalu fokus kepada yang tinggi-tinggi atau muluk-muluk tetapi apa yang kita miliki sekarang tidak kita rawat dengan setia.
Allah tidak berkenan ketika berkat yang diberikan tidak kita hargai dengan sepantasnya.
Dari hal-hal kecil saja Allah sudah menilai kita apakah kita layak dipercayai hal-hal yang lebih besar.
Mari bertanya kepada diri masing-masing, sudahkah kita setia merawat apa yang kita miliki? merawat keluarga kita, harta benda kita, iman setia kita?
Mari lebih menghargai pemberian Allah dalam hidup ini, karena dengan demikian kita menghargai Allah yang memberi kita kesempatan untuk menikmati semuanya ini.
TUHAN Yesus memberkati.
Halleluya!
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Komentar
Posting Komentar