2505 Rema: Kasih
Shalom alaichem b'Shem Yeshua ha Mashiach
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus renungan malam ini diambil dari:
*Injil Yohanes 17:20-26*
Dengan tema :
*K a s i h*
Nats :
*Yohanes 17:26*
...supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Jaman now, jamannya orang makin kehilangan rasa kasih kepada sesama karena mereka lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya dengan berbagai cara walaupun itu merugikan orang lain.
Mengutamakan kepentingan diri sendiri hanya akan menghancurkan kebersamaan dan kasih yang tulus kepada sesama manusia.
Mengapa?
Karena didalamnya ada unsur keegoisan diri, ketamakan, kesombongan, ketidakpedulian, pikiran negatif dan jahat.
Untuk menjauhkan diri dari hal-hal diatas maka yang harus kita lakukan adalah membuang jauh-jauh hal-hal tersebut dan mengisi hati, pikiran, hidup kita dengan kebaikan, kebajikan, kasih, cinta, kepedulian dan kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, penguasaan diri, ketaatan, kesetiaan serta kejujuran.
Pertanyaannya:
- sudahkah kita menjadikan 'kasih' sebagai dasar dari kebersamaan kita?
- maukah kita hidup dalam 'kasih' yang tulus?
- beranikah kita mengasihi tanpa pamrih kepada siapa saja?
Saat kita berani menyadari kelemahan dan kekurangan diri sendiri maka kita menyadari bahwa hidup ini hanyalah sementara saja sehingga kita tidak akan berani untuk melakukan hal-hal yang negatif dan memalukan lagi.
Saat kita berdoa bagi orang lain maka kita juga akan mengasihi dan mengampuni serta memberkati 'mereka' karena didalam kebencian dan keegoisan diri serta amarah tidak ada 'kasih'.
Doa:
Yesusku, berilah aku hati untuk selalu dapat mengasihi, mengampuni dan memberkati sesamaku, amin.
*PD Sion Makassar*
Sukarno Yoseph
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus renungan malam ini diambil dari:
*Injil Yohanes 17:20-26*
Dengan tema :
*K a s i h*
Nats :
*Yohanes 17:26*
...supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Jaman now, jamannya orang makin kehilangan rasa kasih kepada sesama karena mereka lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya dengan berbagai cara walaupun itu merugikan orang lain.
Mengutamakan kepentingan diri sendiri hanya akan menghancurkan kebersamaan dan kasih yang tulus kepada sesama manusia.
Mengapa?
Karena didalamnya ada unsur keegoisan diri, ketamakan, kesombongan, ketidakpedulian, pikiran negatif dan jahat.
Untuk menjauhkan diri dari hal-hal diatas maka yang harus kita lakukan adalah membuang jauh-jauh hal-hal tersebut dan mengisi hati, pikiran, hidup kita dengan kebaikan, kebajikan, kasih, cinta, kepedulian dan kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, penguasaan diri, ketaatan, kesetiaan serta kejujuran.
Pertanyaannya:
- sudahkah kita menjadikan 'kasih' sebagai dasar dari kebersamaan kita?
- maukah kita hidup dalam 'kasih' yang tulus?
- beranikah kita mengasihi tanpa pamrih kepada siapa saja?
Saat kita berani menyadari kelemahan dan kekurangan diri sendiri maka kita menyadari bahwa hidup ini hanyalah sementara saja sehingga kita tidak akan berani untuk melakukan hal-hal yang negatif dan memalukan lagi.
Saat kita berdoa bagi orang lain maka kita juga akan mengasihi dan mengampuni serta memberkati 'mereka' karena didalam kebencian dan keegoisan diri serta amarah tidak ada 'kasih'.
Doa:
Yesusku, berilah aku hati untuk selalu dapat mengasihi, mengampuni dan memberkati sesamaku, amin.
*PD Sion Makassar*
Sukarno Yoseph
Komentar
Posting Komentar