2511 Rema : Yusuf dan Saudara-saudaranya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudara-saudari kekasih Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:
*Kejadian 47:11-12 (TB)*
Yusuf menunjukkan kepada ayahnya dan saudara-saudaranya tempat untuk menetap dan memberikan kepada mereka tanah milik di tanah Mesir, di tempat yang terbaik di negeri itu, di tanah Rameses, seperti yang diperintahkan Firaun. Dan Yusuf memelihara ayahnya, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya dengan makanan, menurut jumlah anak-anak mereka.
Dengan judul:
*Yusuf dan Saudara-saudaranya*
Firman yang disampaikan akhir-akhir ini di GKJW menekankan tentang pentingnya kedamaian dalam keluarga juga tentang bagaimana mementingkan *kasih di atas sakit hati*.
Kurang menderita bagaimana Yusuf dimusuhi, dibuang, bahkan dicoba dibunuh, dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya hanya karena Yusuf adalah anak yang dikasihi Yakub, ayah mereka.
Proses penderitaan itu tidak singkat, namun TUHAN Allah berkenan meningkatkan derajat Yusuf menjadi orang yang terkemuka di Mesir.
Seringkali kita fokus, bahkan terlalu fokus dengan apa yang kelihatan yakni penderitaan hidup sehari-hari, luka batin, yang menumpuk dan menghasilkan *dendam amarah*.
Seingat saya, dendam amarah tidak pernah TUHAN Allah ijinkan untuk dilampiaskan namun diredam ditumpas sehingga yang ada hanya kasih terhadap saudara dan sesama.
Saudara atau sesama bahkan keluarga kita pasti pernah menyakiti kita. Namun Allah tidak berkenan kita menyimpan dendam, melainkan kasih pengampunan. Dendam dan pembalasan hanya mutlak kehendak Allah saja.
*Ulangan 32:35 (TB)*
Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.
Mari terus mau berproses dalam hidup. Rasa sakit hati akan selalu ada bia terus menerus dikenang, namun kasih menjadi mata air sejuk yang mengalir membawa berkat rohani dan jasmani bagi siapapun yang percaya bahwa Allah itu kasih.
TUHAN Yesus memberkati.
Halleluya!
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Saudara-saudari kekasih Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:
*Kejadian 47:11-12 (TB)*
Yusuf menunjukkan kepada ayahnya dan saudara-saudaranya tempat untuk menetap dan memberikan kepada mereka tanah milik di tanah Mesir, di tempat yang terbaik di negeri itu, di tanah Rameses, seperti yang diperintahkan Firaun. Dan Yusuf memelihara ayahnya, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya dengan makanan, menurut jumlah anak-anak mereka.
Dengan judul:
*Yusuf dan Saudara-saudaranya*
Firman yang disampaikan akhir-akhir ini di GKJW menekankan tentang pentingnya kedamaian dalam keluarga juga tentang bagaimana mementingkan *kasih di atas sakit hati*.
Kurang menderita bagaimana Yusuf dimusuhi, dibuang, bahkan dicoba dibunuh, dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya hanya karena Yusuf adalah anak yang dikasihi Yakub, ayah mereka.
Proses penderitaan itu tidak singkat, namun TUHAN Allah berkenan meningkatkan derajat Yusuf menjadi orang yang terkemuka di Mesir.
Seringkali kita fokus, bahkan terlalu fokus dengan apa yang kelihatan yakni penderitaan hidup sehari-hari, luka batin, yang menumpuk dan menghasilkan *dendam amarah*.
Seingat saya, dendam amarah tidak pernah TUHAN Allah ijinkan untuk dilampiaskan namun diredam ditumpas sehingga yang ada hanya kasih terhadap saudara dan sesama.
Saudara atau sesama bahkan keluarga kita pasti pernah menyakiti kita. Namun Allah tidak berkenan kita menyimpan dendam, melainkan kasih pengampunan. Dendam dan pembalasan hanya mutlak kehendak Allah saja.
*Ulangan 32:35 (TB)*
Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.
Mari terus mau berproses dalam hidup. Rasa sakit hati akan selalu ada bia terus menerus dikenang, namun kasih menjadi mata air sejuk yang mengalir membawa berkat rohani dan jasmani bagi siapapun yang percaya bahwa Allah itu kasih.
TUHAN Yesus memberkati.
Halleluya!
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Komentar
Posting Komentar