2103 Rema: Berlaku Curang
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua ha Mashiach.
Renungan malam ini berdasarkan firman:
*Amsal 11:3 (TB)*
Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
Dengan tema:
*Berlaku Curang*
Suatu kali kami menegur dan memberi sanksi kepada mahasiswa yang berlaku curang. Ia dengan sengaja mengganti nama laporan temannya dengan namanya sendiri. Isi laporannya? Sama persis tidak ada bedanya.
Namun, meskipun diberitahukan bahwa ini adalah perbuatan yang tidak baik, mahasiswa tersebut tetap bersikukuh bahwa ia mengetik laporannya sendiri. Iya mungkin benar ia mengetik sendiri namanya di atas laporan temannya.
Saya akui saya geram, seperti sudah ketahuan mencuri dengan barang bukti tapi tetap berkelit. Menyebalkan bukan?
Begitulah kita, bila kita menganggap diri kira benar di hadapan Allah. Kita sama halnya dengan pengkhianat seperti firman di atas.
*1 Yohanes 1:8-9 (TB)*
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Maka, jangan sampai kita merasa benar dan tidak berdosa. Kita ini umat berdosa dalam pikiran, perkataan, perbuatan, dan kelalaian baik sengaja maupun tidak.
Mari akui kecurangan kita dalam segala kerendahan hati, menyesal dan berbalik dari jalan dosa dan fokus terus berusaha mengejar kekudusan untuk kehidupan kekal.
Allah Bapa, TUHAN Yesus Sang Putera, dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Renungan malam ini berdasarkan firman:
*Amsal 11:3 (TB)*
Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
Dengan tema:
*Berlaku Curang*
Suatu kali kami menegur dan memberi sanksi kepada mahasiswa yang berlaku curang. Ia dengan sengaja mengganti nama laporan temannya dengan namanya sendiri. Isi laporannya? Sama persis tidak ada bedanya.
Namun, meskipun diberitahukan bahwa ini adalah perbuatan yang tidak baik, mahasiswa tersebut tetap bersikukuh bahwa ia mengetik laporannya sendiri. Iya mungkin benar ia mengetik sendiri namanya di atas laporan temannya.
Saya akui saya geram, seperti sudah ketahuan mencuri dengan barang bukti tapi tetap berkelit. Menyebalkan bukan?
Begitulah kita, bila kita menganggap diri kira benar di hadapan Allah. Kita sama halnya dengan pengkhianat seperti firman di atas.
*1 Yohanes 1:8-9 (TB)*
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Maka, jangan sampai kita merasa benar dan tidak berdosa. Kita ini umat berdosa dalam pikiran, perkataan, perbuatan, dan kelalaian baik sengaja maupun tidak.
Mari akui kecurangan kita dalam segala kerendahan hati, menyesal dan berbalik dari jalan dosa dan fokus terus berusaha mengejar kekudusan untuk kehidupan kekal.
Allah Bapa, TUHAN Yesus Sang Putera, dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Komentar
Posting Komentar