2080 Regi: Sadarilah, Jesus Senantiasa Berjalan Bersamamu
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach .
Renungan pagi hari ini mengambil tema:
*Sadarilah, Jesus Senantiasa Berjalan Bersamamu*
Bacaan Alkitab:
*Lukas 24: 13-35*
Nats Pokok:
*Lukas 24: 15-16*
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. *
Para kekasih Kristus, hal di atas bukankah merupakan gambaran kondisi hidup kita yang apabila terjadi permasalahan, kita “asyik” meratapi, mengeluh kepada sanak saudara, teman atau kerabat mengatakan bahwa Tuhan telah meninggalkan kita, sehingga tidak menyadari ketika Beliau berada di tengah-tengah kita.
Perjalanan ke Emaus dari Yerusalem membutuhkan waktu sedikitnya dua jam. Dalam pada itu Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi (ayat 27), hingga hati keduanya berkobar-kobar penuh semangat dan sukacita mendengarkan pengajaran Yesus itu (ayat 32).
Demikian pula keadaan kita semua, ketika firman TUHAN dibacakan dan diulas di Persekutuan Doa atau di gereja ada sukacita yang meluap-luap, sehingga lupa akan persoalan yang kita hadapi. Namun, ketika kita sampai di rumah ... ah, persoalan ini ternyata masih tetap ada!
Untuk melalui permasalahan yang demikian, marilah kita melanjutkan pembacaan Kitab *Lukas 24* ayat yang *ke-29 & 30*.
Ketika dua orang itu sdh hampir tiba di tempat yang mereka tuju, mereka mengatakan kepada Tuhan Yesus : “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam ...." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Ketika Yesus tinggal di rumah mereka rupanya kedua orang itu menyerahkan otoritas mereka kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan damai di hati mereka.
Hal itu tercermin ketika sedang makan, Yesuslah yang mengambil roti, *mengucap berkat*, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Sehingga *terbukalah mata* mereka dan merekapun mengenal Dia (ayat 30 & 31).
Setelah *Tuhan Yesus tinggal bersama mereka* dan *mengucap berkat*, _terbukalah mata hati mereka dan mengenal Dia_.
Mereka baru sadar bahwa Tuhan Yesus telah sekian jam berjalan di samping mereka bahkan sekarang berada di tengah-tengah mereka dan memberkati mereka.
Melalui berkat itulah sesuatu yang menghalangi mereka dari kemerdekaan oleh Kristus dibuang.
Para kekasih Kristus, marilah kita tidak puas jika sekedar berjalan bersama Yesus dan mendengarkan penjelasan akan firman-Nya.
Namun lebih jauh, *undanglah Tuhan Yesus untuk tinggal bersama-sama dengan kita* agar kita dicelikkan mata hati kita mengenali Sang Firman yang berkenan tinggal di dalam kita.
Kemudian *merasakan kebebasan sejati*, kebebasan dr permasalahan kesehatan, keluarga, finansial atau apapun juga;
Karena sesuai dengan firman-Nya:
“Jikalau *kamu tinggal* di dalam Aku dan *firman-Ku tinggal* di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
*Yohanes15: 7*
*Roh Kudus pimpinlah kami untuk senantiasa mengundang Tuhan Yesus tinggal bersama-sama dengan kami dan memberkati kami. Amin.*
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Renungan pagi hari ini mengambil tema:
*Sadarilah, Jesus Senantiasa Berjalan Bersamamu*
Bacaan Alkitab:
*Lukas 24: 13-35*
Nats Pokok:
*Lukas 24: 15-16*
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. *
Para kekasih Kristus, hal di atas bukankah merupakan gambaran kondisi hidup kita yang apabila terjadi permasalahan, kita “asyik” meratapi, mengeluh kepada sanak saudara, teman atau kerabat mengatakan bahwa Tuhan telah meninggalkan kita, sehingga tidak menyadari ketika Beliau berada di tengah-tengah kita.
Perjalanan ke Emaus dari Yerusalem membutuhkan waktu sedikitnya dua jam. Dalam pada itu Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi (ayat 27), hingga hati keduanya berkobar-kobar penuh semangat dan sukacita mendengarkan pengajaran Yesus itu (ayat 32).
Demikian pula keadaan kita semua, ketika firman TUHAN dibacakan dan diulas di Persekutuan Doa atau di gereja ada sukacita yang meluap-luap, sehingga lupa akan persoalan yang kita hadapi. Namun, ketika kita sampai di rumah ... ah, persoalan ini ternyata masih tetap ada!
Untuk melalui permasalahan yang demikian, marilah kita melanjutkan pembacaan Kitab *Lukas 24* ayat yang *ke-29 & 30*.
Ketika dua orang itu sdh hampir tiba di tempat yang mereka tuju, mereka mengatakan kepada Tuhan Yesus : “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam ...." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Ketika Yesus tinggal di rumah mereka rupanya kedua orang itu menyerahkan otoritas mereka kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan damai di hati mereka.
Hal itu tercermin ketika sedang makan, Yesuslah yang mengambil roti, *mengucap berkat*, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Sehingga *terbukalah mata* mereka dan merekapun mengenal Dia (ayat 30 & 31).
Setelah *Tuhan Yesus tinggal bersama mereka* dan *mengucap berkat*, _terbukalah mata hati mereka dan mengenal Dia_.
Mereka baru sadar bahwa Tuhan Yesus telah sekian jam berjalan di samping mereka bahkan sekarang berada di tengah-tengah mereka dan memberkati mereka.
Melalui berkat itulah sesuatu yang menghalangi mereka dari kemerdekaan oleh Kristus dibuang.
Para kekasih Kristus, marilah kita tidak puas jika sekedar berjalan bersama Yesus dan mendengarkan penjelasan akan firman-Nya.
Namun lebih jauh, *undanglah Tuhan Yesus untuk tinggal bersama-sama dengan kita* agar kita dicelikkan mata hati kita mengenali Sang Firman yang berkenan tinggal di dalam kita.
Kemudian *merasakan kebebasan sejati*, kebebasan dr permasalahan kesehatan, keluarga, finansial atau apapun juga;
Karena sesuai dengan firman-Nya:
“Jikalau *kamu tinggal* di dalam Aku dan *firman-Ku tinggal* di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
*Yohanes15: 7*
*Roh Kudus pimpinlah kami untuk senantiasa mengundang Tuhan Yesus tinggal bersama-sama dengan kami dan memberkati kami. Amin.*
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar