2102 Regi: DUNGU SEPERTI HEWAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshuaeshua Ha Mashiach
Renungan kita hari ini dengan tema
*DUNGU SEPERTI HEWAN*
Dasar firmanNya dari:
*Mazmur 73:21-22* (TB)
*Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,*
*aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.*
Pengakuan seperti ayat di atas sangat jarang diucapkan oleh manusia. Kebanyakan orang akan marah bila disamakan dengan binatang. Tetapi pemazmur ini mengakui bahwa dirinya seperti hewan. Mungkin, hewan yang dimaksud pada ayat di atas adalah anjing.. mungkin.. Mengapa?
Karena anjing adalah hewan yang mempunyai naluri untuk mengabdi hanya pada satu tuan. Ada juga yang mengatakan anjing adalah *"man best friend,"* sahabat terbaik manusia, karena kesetiaannya.
Terlepas dari hewan yang dimaksud adalah anjing atau hewan lain, tapi kemauan dan niat untuk mendekat dan merasa dungu inilah yang mendapatkan poin di hadapan Allah.
Allah ingin setiap manusia yang mendekat padaNya, mempunyai hati yang merasa diri berdosa, kotor, cemar dan dungu. Karena di hadapan Allah, kita sama dengan hewan..! Bedanya hanya, kita punya pengertian..! Tanpa pengertian, kita sama dengan hewan yang dibinasakan..!
*Mazmur 49:21* (TB)
*Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.*
Mazmur di atas (73:22), mengisyaratkan kita untuk merendahkan diri dan gentar ketika datang menghadap kepadaNya. Ingatlah *apa kita dan Siapa Dia..!*
Kalaupun kita dianggapNya hewan, kita harus bersyukur, karena sejatinya memang kita sama dengan hewan..
*Pengkhotbah 3:18-20* (TB)
*Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa MEREKA HANYALAH BINATANG."*
Karena _*nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain.*_ Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
*Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.*
Salomo pun berpendapat sama.
Penjelasan Salomo, Raja yang penuh dengan hikmat luar biasa itu begitu mengena.
Saya yakin, perempuan Kanaan yang menerima mujizat dari Tuhan Yesus *(Mat 15:21-28)* menyadari hal yang sama. Merendahkan diri serendah-rendahnya.
Tetapi, lihatlah upah yang Dia beri ketika kita benar-benar tetap mendekat dan merendahkan diri ketika mengalami pergumulan berat,
*Mazmur 73:23-24* (TB)
*Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.*
*Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.*
Memilih untuk tetap dekat padaNya sekalipun pergumulan berat menghimpit, tidak tolah-toleh pada pertolongan yang kasat mata, dan merasa diri rendah, kotor, dungu dan berdosa di hadapanNya, maka tuntunanNya akan membawa kita ke dalam kemuliaan.
Tak banyak orang yang mau seperti itu, marilah kita belajar menjadi yang sedikit itu.
Selamat pagi, selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tetap Bersemangat.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
```hasannysantoso```
Renungan kita hari ini dengan tema
*DUNGU SEPERTI HEWAN*
Dasar firmanNya dari:
*Mazmur 73:21-22* (TB)
*Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,*
*aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.*
Pengakuan seperti ayat di atas sangat jarang diucapkan oleh manusia. Kebanyakan orang akan marah bila disamakan dengan binatang. Tetapi pemazmur ini mengakui bahwa dirinya seperti hewan. Mungkin, hewan yang dimaksud pada ayat di atas adalah anjing.. mungkin.. Mengapa?
Karena anjing adalah hewan yang mempunyai naluri untuk mengabdi hanya pada satu tuan. Ada juga yang mengatakan anjing adalah *"man best friend,"* sahabat terbaik manusia, karena kesetiaannya.
Terlepas dari hewan yang dimaksud adalah anjing atau hewan lain, tapi kemauan dan niat untuk mendekat dan merasa dungu inilah yang mendapatkan poin di hadapan Allah.
Allah ingin setiap manusia yang mendekat padaNya, mempunyai hati yang merasa diri berdosa, kotor, cemar dan dungu. Karena di hadapan Allah, kita sama dengan hewan..! Bedanya hanya, kita punya pengertian..! Tanpa pengertian, kita sama dengan hewan yang dibinasakan..!
*Mazmur 49:21* (TB)
*Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.*
Mazmur di atas (73:22), mengisyaratkan kita untuk merendahkan diri dan gentar ketika datang menghadap kepadaNya. Ingatlah *apa kita dan Siapa Dia..!*
Kalaupun kita dianggapNya hewan, kita harus bersyukur, karena sejatinya memang kita sama dengan hewan..
*Pengkhotbah 3:18-20* (TB)
*Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa MEREKA HANYALAH BINATANG."*
Karena _*nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain.*_ Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
*Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.*
Salomo pun berpendapat sama.
Penjelasan Salomo, Raja yang penuh dengan hikmat luar biasa itu begitu mengena.
Saya yakin, perempuan Kanaan yang menerima mujizat dari Tuhan Yesus *(Mat 15:21-28)* menyadari hal yang sama. Merendahkan diri serendah-rendahnya.
Tetapi, lihatlah upah yang Dia beri ketika kita benar-benar tetap mendekat dan merendahkan diri ketika mengalami pergumulan berat,
*Mazmur 73:23-24* (TB)
*Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.*
*Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.*
Memilih untuk tetap dekat padaNya sekalipun pergumulan berat menghimpit, tidak tolah-toleh pada pertolongan yang kasat mata, dan merasa diri rendah, kotor, dungu dan berdosa di hadapanNya, maka tuntunanNya akan membawa kita ke dalam kemuliaan.
Tak banyak orang yang mau seperti itu, marilah kita belajar menjadi yang sedikit itu.
Selamat pagi, selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tetap Bersemangat.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
```hasannysantoso```
Komentar
Posting Komentar