2096 Regi: Ada Keseimbangan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini bertemakan:
*Ada keseimbangan*.
Dasar firman:
*Pengkhotbah 7:14 (TB)* Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Saudaraku kekasih Kristus, berbahagialah kita semua yang boleh menikmati hidup ini atas seijin Allah pribadi, tentunya ada suka duka yang kita alami, semuanya itu juga atas seijin Allah.
Apapun yang terjadi harus diingat firman ini:
*Ayub 1:21 (TB)* katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dengan begitu, manusia ciptaan Nya ini tidak akan terkejut terhadap apa yang akan terjadi dalam hidupnya, karena sedetikpun langkah kita, kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Namun Rasul Paulus mengingatkan kita, bahwa hidup ini ada tujuan yang harus diraih menuju ke suatu arah yang pasti yaitu:
*Filipi 3:14 (TB)* dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Saudaraku,tentunya dalam berlari menuju sasaran itu pasti menemui jalan yang licin, terjal, bisa juga jalan mulus atau terjal, dengan kondisi seperti itu apakah kita sudah siapkah melaluinya?
Kalau jalan hidup kondisi aman terkendali, sukacita,bahagia,tentu senang dan dari mulut kita pasti keluar kata-kata ucapan syukur dan hal itu mudah dilakukan oleh setiap orang.
Dan memang inilah yang diharapkan oleh semua orang tidak terkecuali kita sebagai pengikut Kristus.
Tetapi bagaimana apabila yang terjadi adalah sesuatu yang tidak enak, pahit, getir dalam hidup kita terlebih jika mengalami penderitaan yang tak kunjung berhenti.
Pencobaan hidup silih berganti datang tanpa di undang,pergi harus kita usir dengan berbagai cara.
Jika kondisi seperti ini masih bisakah kita semua mengucap syukur dihadapan Allah??.
Jangan sampai terjadi seperti isteri Ayub:
*Ayub 2:10 (TB)* Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Cendurung hidup ini hanya menyalahkan Tuhan.
Nah dari semua firman diatas tadi menegaskan bahwa hidup ini memang berat seperti dalam Ayub 7.
Sebenarnya Allah itu adil dalam setiap tindakanNya, karena itu kita harus sadar terhadap apa yang kita terima, utamanya saat menerima kemujuran dan kemalangan hidup ini, ya seperti dalam dasar firman yang kita renungkan pagi ini , ingat hari mujur bobotnya harus sama dengan hari kemalangan, bukankah kalau kita jujur dihadapan Allah bahwa kita ini sudah *banyak menerima hari mujur, senang, sehat*, daripada hari kesusahan kita?.
Janganlah kita kuatir tentang apa yang akan terima dalam kehidupan ini, terlebih disaat keadaan tertindih pergumulan yang berat,Tuhan Yesus tetap bertanggung jawab, asal hidup ini terus melekat kepada Allah serta bertekun dalam firmanNya.
*Mazmur 34:20-21 (TB)* Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.
Iman kita harus semakin kuat dan teguh dalam menjalani hidup ini dengan mengimani sabdaNya:
*Filipi 4:12-13 (TB)* Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Marilah saudaraku, kita harus tetap intropeksi diri dan selalu mendekat, melekat kepada Allah, agar tidak menyalahkan Allah sebab Allah telah berlaku adil kepada umatNya dalam segala perkara.
Hendaknya hidup kita yang singkat ini mempunyai sebuah kerinduan seperti ini, sehingga ada keseimbangan dalam hidup pemberian Allah:
*Pengkhotbah 7:1 (TB)* Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
Selamat berjuang dan selamat beraktifitas dengan terus mengucap syukur atas apapun yang terjadi dalam hidup ini.
Tuhan Yesus memberkati kita amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ernawati Eliyus R
Renungan pagi hari ini bertemakan:
*Ada keseimbangan*.
Dasar firman:
*Pengkhotbah 7:14 (TB)* Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Saudaraku kekasih Kristus, berbahagialah kita semua yang boleh menikmati hidup ini atas seijin Allah pribadi, tentunya ada suka duka yang kita alami, semuanya itu juga atas seijin Allah.
Apapun yang terjadi harus diingat firman ini:
*Ayub 1:21 (TB)* katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dengan begitu, manusia ciptaan Nya ini tidak akan terkejut terhadap apa yang akan terjadi dalam hidupnya, karena sedetikpun langkah kita, kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Namun Rasul Paulus mengingatkan kita, bahwa hidup ini ada tujuan yang harus diraih menuju ke suatu arah yang pasti yaitu:
*Filipi 3:14 (TB)* dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Saudaraku,tentunya dalam berlari menuju sasaran itu pasti menemui jalan yang licin, terjal, bisa juga jalan mulus atau terjal, dengan kondisi seperti itu apakah kita sudah siapkah melaluinya?
Kalau jalan hidup kondisi aman terkendali, sukacita,bahagia,tentu senang dan dari mulut kita pasti keluar kata-kata ucapan syukur dan hal itu mudah dilakukan oleh setiap orang.
Dan memang inilah yang diharapkan oleh semua orang tidak terkecuali kita sebagai pengikut Kristus.
Tetapi bagaimana apabila yang terjadi adalah sesuatu yang tidak enak, pahit, getir dalam hidup kita terlebih jika mengalami penderitaan yang tak kunjung berhenti.
Pencobaan hidup silih berganti datang tanpa di undang,pergi harus kita usir dengan berbagai cara.
Jika kondisi seperti ini masih bisakah kita semua mengucap syukur dihadapan Allah??.
Jangan sampai terjadi seperti isteri Ayub:
*Ayub 2:10 (TB)* Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Cendurung hidup ini hanya menyalahkan Tuhan.
Nah dari semua firman diatas tadi menegaskan bahwa hidup ini memang berat seperti dalam Ayub 7.
Sebenarnya Allah itu adil dalam setiap tindakanNya, karena itu kita harus sadar terhadap apa yang kita terima, utamanya saat menerima kemujuran dan kemalangan hidup ini, ya seperti dalam dasar firman yang kita renungkan pagi ini , ingat hari mujur bobotnya harus sama dengan hari kemalangan, bukankah kalau kita jujur dihadapan Allah bahwa kita ini sudah *banyak menerima hari mujur, senang, sehat*, daripada hari kesusahan kita?.
Janganlah kita kuatir tentang apa yang akan terima dalam kehidupan ini, terlebih disaat keadaan tertindih pergumulan yang berat,Tuhan Yesus tetap bertanggung jawab, asal hidup ini terus melekat kepada Allah serta bertekun dalam firmanNya.
*Mazmur 34:20-21 (TB)* Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.
Iman kita harus semakin kuat dan teguh dalam menjalani hidup ini dengan mengimani sabdaNya:
*Filipi 4:12-13 (TB)* Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Marilah saudaraku, kita harus tetap intropeksi diri dan selalu mendekat, melekat kepada Allah, agar tidak menyalahkan Allah sebab Allah telah berlaku adil kepada umatNya dalam segala perkara.
Hendaknya hidup kita yang singkat ini mempunyai sebuah kerinduan seperti ini, sehingga ada keseimbangan dalam hidup pemberian Allah:
*Pengkhotbah 7:1 (TB)* Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
Selamat berjuang dan selamat beraktifitas dengan terus mengucap syukur atas apapun yang terjadi dalam hidup ini.
Tuhan Yesus memberkati kita amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ernawati Eliyus R
Komentar
Posting Komentar