2063 Rema: MENCERABUT YANG BURUK
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam dengan tema
*MENCERABUT YANG BURUK*
ini diambil dari:
*Imamat 18: 3, 30* (TB) (3) Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu;janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka. (30) Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu;Akulah TUHAN, Allahmu.
Saudaraku kekasih Kristus, Walau pepatah Jawa menyatakan _ciri wanci lelewa ginawa mati_ , artinya karakter atau kebiasaan buruk tidak bisa diubah, ada pepatah lain menyatakan _keras-keras kerak, kena air lunak juga_
Artinya, sejelek apa pun karakter atau kebiasaan manusia jika mendapat petuah akan bisa diubah. Karakter, tabiat, kelakuan, atau kebiasaan terutama yang buruk memang harus dibuang secara bijaksana.
*Mazmur 119:9* (TB) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai firman-Mu.
Kita dapat menjaga agar kelakuan tetap bersih melalui firman Tuhan, sama seperti kerak yang kalah atau menjadi lunak terkena air. Dalam hal ini adalah air hidup, yakni Firman Tuhan Yesus.
Ada ilustrasi bagus untuk menggambarkan bagaimana karakter, kelakuan atau kebiasaan harus dijaga dan dikelola. Seorang guru berjalan-jalan dengan muridnya. Di jalan mereka menemukan pohon kecil, tatkala guru meminta murid mencabutnya, mereka dapat melakukannya dengan dua jari. Demikian juga pohon yang agak besar, murid masih mampu mencabutnya dengan dua tangan. Saat bertemu pohon besar, guru meminta mereka mencabutnya, mereka pun protes, “Tidak bisa! Kita perlu bulldozer!”
“Benar, kalian dapat mencabut kebiasaan yang belum berakar dengan sangat mudah. Kalian membutuhkan usaha kuat untuk mencabut kebiasaan yang akarnya mulai mendalam. Namun, kalian kesulitan mencabut kebiasaan yang telah berakar sangat dalam,” kata guru beranalogi dengan bijak.
Tuhan memerintahkan bangsa Israel agar tidak mengikuti kebiasaan bangsa Mesir, tempat asal mereka, dan bangsa Kanaan, tempat tujuan mereka. Sebaliknya, mereka harus melakukan peraturan Tuhan dan berpegang pada ketetapan-Nya. Selain itu, Tuhan juga berfirman agar bangsa Israel tidak membiasakan diri dengan tingkah bangsa-bangsa penyembah berhala :
*Yeremia 10:2b* (TB) "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya.
Tuhan pun mengingatkan agar kita tidak menjadi biasa dengan tingkah laku orang yang lekas gusar dan pemarah
*Amsal 22:24-25* (TB) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Selanjutnya, Tuhan meminta agar kita berhati-hati dalam membentuk kebiasaan. Kebiasaan baik yang sesuai dengan perintah Tuhan harus kita tanamkan. Sebaliknya, kebiasaan buruk yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan harus segera dicerabut. Selagi masih baru dan belum berakar dalam masih mudah mencerabutnya. Bila ada kebiasaan buruk yang sudah telanjur menahun, bahkan sudah mendarah daging lumayan susah untuk mencerabutnya. Dalam kondisi demikian, kita harus memaksakan diri dan bertekat meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.
*1 Korintus 15:33* (TB) Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Mari kita jaga pergaulan kita agar kebiasaan baik kita tetap terjaga.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Renungan malam dengan tema
*MENCERABUT YANG BURUK*
ini diambil dari:
*Imamat 18: 3, 30* (TB) (3) Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu;janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka. (30) Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu;Akulah TUHAN, Allahmu.
Saudaraku kekasih Kristus, Walau pepatah Jawa menyatakan _ciri wanci lelewa ginawa mati_ , artinya karakter atau kebiasaan buruk tidak bisa diubah, ada pepatah lain menyatakan _keras-keras kerak, kena air lunak juga_
Artinya, sejelek apa pun karakter atau kebiasaan manusia jika mendapat petuah akan bisa diubah. Karakter, tabiat, kelakuan, atau kebiasaan terutama yang buruk memang harus dibuang secara bijaksana.
*Mazmur 119:9* (TB) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai firman-Mu.
Kita dapat menjaga agar kelakuan tetap bersih melalui firman Tuhan, sama seperti kerak yang kalah atau menjadi lunak terkena air. Dalam hal ini adalah air hidup, yakni Firman Tuhan Yesus.
Ada ilustrasi bagus untuk menggambarkan bagaimana karakter, kelakuan atau kebiasaan harus dijaga dan dikelola. Seorang guru berjalan-jalan dengan muridnya. Di jalan mereka menemukan pohon kecil, tatkala guru meminta murid mencabutnya, mereka dapat melakukannya dengan dua jari. Demikian juga pohon yang agak besar, murid masih mampu mencabutnya dengan dua tangan. Saat bertemu pohon besar, guru meminta mereka mencabutnya, mereka pun protes, “Tidak bisa! Kita perlu bulldozer!”
“Benar, kalian dapat mencabut kebiasaan yang belum berakar dengan sangat mudah. Kalian membutuhkan usaha kuat untuk mencabut kebiasaan yang akarnya mulai mendalam. Namun, kalian kesulitan mencabut kebiasaan yang telah berakar sangat dalam,” kata guru beranalogi dengan bijak.
Tuhan memerintahkan bangsa Israel agar tidak mengikuti kebiasaan bangsa Mesir, tempat asal mereka, dan bangsa Kanaan, tempat tujuan mereka. Sebaliknya, mereka harus melakukan peraturan Tuhan dan berpegang pada ketetapan-Nya. Selain itu, Tuhan juga berfirman agar bangsa Israel tidak membiasakan diri dengan tingkah bangsa-bangsa penyembah berhala :
*Yeremia 10:2b* (TB) "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya.
Tuhan pun mengingatkan agar kita tidak menjadi biasa dengan tingkah laku orang yang lekas gusar dan pemarah
*Amsal 22:24-25* (TB) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Selanjutnya, Tuhan meminta agar kita berhati-hati dalam membentuk kebiasaan. Kebiasaan baik yang sesuai dengan perintah Tuhan harus kita tanamkan. Sebaliknya, kebiasaan buruk yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan harus segera dicerabut. Selagi masih baru dan belum berakar dalam masih mudah mencerabutnya. Bila ada kebiasaan buruk yang sudah telanjur menahun, bahkan sudah mendarah daging lumayan susah untuk mencerabutnya. Dalam kondisi demikian, kita harus memaksakan diri dan bertekat meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.
*1 Korintus 15:33* (TB) Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Mari kita jaga pergaulan kita agar kebiasaan baik kita tetap terjaga.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar