2069 Rema : Rumah Idaman
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam kali ini diambil dari :
*Matius 7:24* Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, *yang mendirikan rumahnya di atas batu*
Tema renungan :
*Rumah Idaman*
Suatu pagi ada seorang hambaNya mengirimkan ayat untuk memberi semangat di sepanjang hari yang baru, dan ayatnya seperti ayat nats diatas berikut gambar rumah mungil yang berdiri diatas batu.
Sekejap terlintas dipikiran saya, seperti itulah rumah yang diidamkan.
Rumah sederhana tetapi kokoh, yang tidak akan porak poranda bila badai datang, karena rumah itu berdiri diatas landasan yang kuat.
Kaitan ilustrasi dalam kehidupan ini adalah adanya hubungan antara pengajaran Firman Allah dan iman yang ditumbuhkan didalamnya.
Roma 10 : 17 *Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus*
Bagaimana kita bisa memiliki rumah idaman seperti ilustrasi diatas bila kita tidak pernah mendengar firman Tuhan Yesus. Karena dengan mendengar terus menerus maka iman kita akan tumbuh, seperti halnya anak-anak yang masih bersekolah, bagaimana bisa memahami pelajaran yang diberikan oleh gurunya bila tidak pernah mendengar atau membaca pengajaran yang diberikan?
Terlebih kita yang tidak pernah hadir dalam persekutuan dengan saudara-saudara kita seiman baik di gereja maupun di Persekutuan Doa, ingatlah bahwa
*Yesaya 55 : 11* demikianlah *firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia*, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya
Sungguh sangat disayangkan bila kita menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengar firman Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus yang penuh belas kasihan itu akan memberikan kasih karuniaNYA melalui firman yang ditaburkan kepada kita pribadi demi pribadi.
Lalu pertanyaannya, bila hanya mendengar firman saja iman kita bisa bertumbuh, lalu apa gunanya kita bersekutu dengan saudara-saudara seiman?
Begini jawaban Firman Tuhan Yesus :
*Matius 18 : 20* Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, *di situ Aku ada di tengah-tengah mereka*
*Ibrani 10 : 19-22 dan 23 - 25*
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat *masuk ke dalam tempat kudus*,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena *hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni*.
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Dan marilah kita *saling memperhatikan* supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. *Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita*, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Dalam firman diatas jelas disebutkan makna kita berada dalam persekutuan orang-orang pilihan Allah :
1. Hanya ketika 2 atau 3 orang berkumpul dalam nama Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus hadir. Jika sendirian?
2. Kita masuk dalam tempat kudus dimana seorang Imam Besar sebagai Kepala Rumah Allah berada, dan ini tidak ada saat kita mendengar firman sendirian misalnya melalui tontonan layar kaca, melalui gadget kita, melalui radio dan lain-lain.
3. Dalam ibadah tersebut, hati kita akan dibersihkan dari segala yang jahat, dengan air murni yang berasal dari Surga, melalui liturgi atau tata cara ibadah yang disusun, kita merasakan kehadiran Allah termasuk melalui peran saudara-saudara kita yang bertugas serta sesama jemaat lainnya. Ini tidak kita dapatkan bila kita melakukan ibadah sendiri.
4. Kitapun juga akan saling memperhatikan dan merasakan sentuhan kasih Tuhan Yesus melalui saudara-saudara persekutuan, yang tidak kita dapatkan ketika kita lakukan sendiri.
Setelah kita renungkan makna dari mendengar firman Tuhan Yesus ini serta iman yang ditumbuhkan diatasnya, masihkah kita mengeraskan hati untuk tidak mau hadir dalam ibadah-ibadah, seperti yang dibiasakan orang-orang lain?
*Ibrani 3 : 15* Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, *janganlah keraskan hatimu* seperti dalam kegeraman
Masih inginkah kita memiliki rumah idaman yang terhindar dari kecelakaan atau bencana kehidupan yang sewaktu-waktu melanda?
*Mazmur 32 : 6* Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; *sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya*
Saudaraku ingatlah, *tidak setiap waktu Tuhan Yesus bisa ditemui*, tergantung seberapa besar ketaatan, kepatuhan dan kesalehan kita.
Darimana semua itu didapatkan? Dari pendengaran akan firman Allah melalui suatu persekutuan orang-orang beriman karena disitulah Tuhan Yesus bertahta.
Lalu bagaimana sikap kita?
Selama masih ada kesempatan untuk membangun rumah idaman diatas batu karang, marilah kita memilih. Karena Allah memberi kemerdekaan kepada setiap kita untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi warga kerajaan Allah.
Selamat malam, Tuhan Yesus memberkati, amin
Salam kasih,
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*Matius 7:24* Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, *yang mendirikan rumahnya di atas batu*
Tema renungan :
*Rumah Idaman*
Suatu pagi ada seorang hambaNya mengirimkan ayat untuk memberi semangat di sepanjang hari yang baru, dan ayatnya seperti ayat nats diatas berikut gambar rumah mungil yang berdiri diatas batu.
Sekejap terlintas dipikiran saya, seperti itulah rumah yang diidamkan.
Rumah sederhana tetapi kokoh, yang tidak akan porak poranda bila badai datang, karena rumah itu berdiri diatas landasan yang kuat.
Kaitan ilustrasi dalam kehidupan ini adalah adanya hubungan antara pengajaran Firman Allah dan iman yang ditumbuhkan didalamnya.
Roma 10 : 17 *Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus*
Bagaimana kita bisa memiliki rumah idaman seperti ilustrasi diatas bila kita tidak pernah mendengar firman Tuhan Yesus. Karena dengan mendengar terus menerus maka iman kita akan tumbuh, seperti halnya anak-anak yang masih bersekolah, bagaimana bisa memahami pelajaran yang diberikan oleh gurunya bila tidak pernah mendengar atau membaca pengajaran yang diberikan?
Terlebih kita yang tidak pernah hadir dalam persekutuan dengan saudara-saudara kita seiman baik di gereja maupun di Persekutuan Doa, ingatlah bahwa
*Yesaya 55 : 11* demikianlah *firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia*, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya
Sungguh sangat disayangkan bila kita menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengar firman Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus yang penuh belas kasihan itu akan memberikan kasih karuniaNYA melalui firman yang ditaburkan kepada kita pribadi demi pribadi.
Lalu pertanyaannya, bila hanya mendengar firman saja iman kita bisa bertumbuh, lalu apa gunanya kita bersekutu dengan saudara-saudara seiman?
Begini jawaban Firman Tuhan Yesus :
*Matius 18 : 20* Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, *di situ Aku ada di tengah-tengah mereka*
*Ibrani 10 : 19-22 dan 23 - 25*
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat *masuk ke dalam tempat kudus*,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena *hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni*.
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Dan marilah kita *saling memperhatikan* supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. *Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita*, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Dalam firman diatas jelas disebutkan makna kita berada dalam persekutuan orang-orang pilihan Allah :
1. Hanya ketika 2 atau 3 orang berkumpul dalam nama Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus hadir. Jika sendirian?
2. Kita masuk dalam tempat kudus dimana seorang Imam Besar sebagai Kepala Rumah Allah berada, dan ini tidak ada saat kita mendengar firman sendirian misalnya melalui tontonan layar kaca, melalui gadget kita, melalui radio dan lain-lain.
3. Dalam ibadah tersebut, hati kita akan dibersihkan dari segala yang jahat, dengan air murni yang berasal dari Surga, melalui liturgi atau tata cara ibadah yang disusun, kita merasakan kehadiran Allah termasuk melalui peran saudara-saudara kita yang bertugas serta sesama jemaat lainnya. Ini tidak kita dapatkan bila kita melakukan ibadah sendiri.
4. Kitapun juga akan saling memperhatikan dan merasakan sentuhan kasih Tuhan Yesus melalui saudara-saudara persekutuan, yang tidak kita dapatkan ketika kita lakukan sendiri.
Setelah kita renungkan makna dari mendengar firman Tuhan Yesus ini serta iman yang ditumbuhkan diatasnya, masihkah kita mengeraskan hati untuk tidak mau hadir dalam ibadah-ibadah, seperti yang dibiasakan orang-orang lain?
*Ibrani 3 : 15* Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, *janganlah keraskan hatimu* seperti dalam kegeraman
Masih inginkah kita memiliki rumah idaman yang terhindar dari kecelakaan atau bencana kehidupan yang sewaktu-waktu melanda?
*Mazmur 32 : 6* Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; *sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya*
Saudaraku ingatlah, *tidak setiap waktu Tuhan Yesus bisa ditemui*, tergantung seberapa besar ketaatan, kepatuhan dan kesalehan kita.
Darimana semua itu didapatkan? Dari pendengaran akan firman Allah melalui suatu persekutuan orang-orang beriman karena disitulah Tuhan Yesus bertahta.
Lalu bagaimana sikap kita?
Selama masih ada kesempatan untuk membangun rumah idaman diatas batu karang, marilah kita memilih. Karena Allah memberi kemerdekaan kepada setiap kita untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi warga kerajaan Allah.
Selamat malam, Tuhan Yesus memberkati, amin
Salam kasih,
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar