528 Rensi: Jangan Mengatur Allah
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang ini diambil dari:
Mazmur 135:5 (TB) Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah.
Dengan tema:
*JANGAN MENGATUR ALLAH*
Betapa besar kuasa Allah dan tidak satupun kuasa yang dapat menandinginya, kebesaran Nya, dan keMaha KuasaanNya, namun terkadang tanpa disadari banyak manusia yang merasa memiliki kuasa , yang seolah-olah melebihi kuasa Allah. Betapa tidak manusia lebih bisa memutuskan dan menilai orang lain itu salah, orang itu kafir, orang itu berdosa dan sebagainya, yang secara tidak langsung menjadi hakim menggantikan Allah yang sangat Maha Kuasa yang satupun manusia tidak sanggup untuk mengerti dan memahami karya Allah.
Ayub 11:7-9 (TB) *Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?*
Tingginya seperti langit — apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati — apa yang dapat kauketahui?
Lebih panjang dari pada bumi ukurannya, dan lebih luas dari pada samudera.
Jika demikian apa yang dapat manusia lakukan dihadapan Allah, apa yang dapat manusia pikirkan tentang rencana Allah, masihkah kita mau terus meninggikan diri dihadapan Allah, teruskah kita mengatur apa yang menjadi rencana Allah kepada kita? Ingat kita ini adalah yang dibentuk Allah, dapatkah yang dibentuk ini mengatur yang membentuknya, dengan berkata jadikan aku seperti ini,atau aku tidak mau kalau dijadikan seperti ini?
Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: *"Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"*
Mari koreksi diri betapa banyak dari kita yang hanya mau agar Tuhan menuruti dan memenuhi keinginan dan harapan kita? Dan setelah semuanya diberikan kepada kita, bagaimana sikap kita, jelas langsung besyukur dan berkata Allah itu sungguh baik? Tapi ketika semua keinginan dan harapan kita tidak dikabulkan, apa yang keluar dari mulut kita, ucapan syukurkah atau justru sebaliknya yang keluar adalah hujat dan kutuk? .Dan yang perlu kita tanyakan pada diri kita sejauh mana ketaatan,ketekunan dan kesungguhan kita untuk melakukan perintah Allah.
Ingat kuasa Allah yang tidak terbatas dan tidak ada yang menyamainya itu, akan berlaku kepada orang-orang yang setia mau mendengar dan melakukan firmanNya, sebab
Mazmur 18:20-21 (TB) TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, *Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,*
*sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik terhadap Allahku*
Jadi sekali lagi mari hidup mengerti dan memahami siapa Allah kita ini, supaya kita tidak menjadi allah-allah lain, yang dengan mudahnya melakukan kefasikan ,yang dengan mudahnya ucapan mulut ini tidak menjadi berkat, atau pikiran yang tidak seturut dengan kehendakNya, sebab
Pengkhotbah 11:5 (TB) Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga *engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.*
Sebelum lebih dalam jatuh kedalam dosa, mari pergunakan waktu yang ada ini untuk memahami dan mengerti Allah kita, sehingga kita tidak menjadi pengatur Tuhan atau memerlukan Tuhan sebagai tambal butuh saja, artinya dikala perlu pertolanganNya kita giat mendekat dan jika kondisi sudah nyaman dan baik-baik, semua keinginan terpenuhi, kita datar-datar saja atau bahkan meninggalkanNya.
Selamat ber introspeksi diri agar hidup kita layak dihadapan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
19122016
Wibisono
Mazmur 135:5 (TB) Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah.
Dengan tema:
*JANGAN MENGATUR ALLAH*
Betapa besar kuasa Allah dan tidak satupun kuasa yang dapat menandinginya, kebesaran Nya, dan keMaha KuasaanNya, namun terkadang tanpa disadari banyak manusia yang merasa memiliki kuasa , yang seolah-olah melebihi kuasa Allah. Betapa tidak manusia lebih bisa memutuskan dan menilai orang lain itu salah, orang itu kafir, orang itu berdosa dan sebagainya, yang secara tidak langsung menjadi hakim menggantikan Allah yang sangat Maha Kuasa yang satupun manusia tidak sanggup untuk mengerti dan memahami karya Allah.
Ayub 11:7-9 (TB) *Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?*
Tingginya seperti langit — apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati — apa yang dapat kauketahui?
Lebih panjang dari pada bumi ukurannya, dan lebih luas dari pada samudera.
Jika demikian apa yang dapat manusia lakukan dihadapan Allah, apa yang dapat manusia pikirkan tentang rencana Allah, masihkah kita mau terus meninggikan diri dihadapan Allah, teruskah kita mengatur apa yang menjadi rencana Allah kepada kita? Ingat kita ini adalah yang dibentuk Allah, dapatkah yang dibentuk ini mengatur yang membentuknya, dengan berkata jadikan aku seperti ini,atau aku tidak mau kalau dijadikan seperti ini?
Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: *"Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"*
Mari koreksi diri betapa banyak dari kita yang hanya mau agar Tuhan menuruti dan memenuhi keinginan dan harapan kita? Dan setelah semuanya diberikan kepada kita, bagaimana sikap kita, jelas langsung besyukur dan berkata Allah itu sungguh baik? Tapi ketika semua keinginan dan harapan kita tidak dikabulkan, apa yang keluar dari mulut kita, ucapan syukurkah atau justru sebaliknya yang keluar adalah hujat dan kutuk? .Dan yang perlu kita tanyakan pada diri kita sejauh mana ketaatan,ketekunan dan kesungguhan kita untuk melakukan perintah Allah.
Ingat kuasa Allah yang tidak terbatas dan tidak ada yang menyamainya itu, akan berlaku kepada orang-orang yang setia mau mendengar dan melakukan firmanNya, sebab
Mazmur 18:20-21 (TB) TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, *Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,*
*sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik terhadap Allahku*
Jadi sekali lagi mari hidup mengerti dan memahami siapa Allah kita ini, supaya kita tidak menjadi allah-allah lain, yang dengan mudahnya melakukan kefasikan ,yang dengan mudahnya ucapan mulut ini tidak menjadi berkat, atau pikiran yang tidak seturut dengan kehendakNya, sebab
Pengkhotbah 11:5 (TB) Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga *engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.*
Sebelum lebih dalam jatuh kedalam dosa, mari pergunakan waktu yang ada ini untuk memahami dan mengerti Allah kita, sehingga kita tidak menjadi pengatur Tuhan atau memerlukan Tuhan sebagai tambal butuh saja, artinya dikala perlu pertolanganNya kita giat mendekat dan jika kondisi sudah nyaman dan baik-baik, semua keinginan terpenuhi, kita datar-datar saja atau bahkan meninggalkanNya.
Selamat ber introspeksi diri agar hidup kita layak dihadapan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
19122016
Wibisono
Komentar
Posting Komentar