493 Rensi : Hidup Itu Berat
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Selamat siang saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus, renungan hari ini dari
Ratapan 3:39 (TB) Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!
Dengan tema:
*HIDUP ITU BERAT*
Akibat manusia jatuh kedalam dosa, maka dalam menghadapi kehidupan didunia ini harus penuh perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara jasmani ataupun kebutuhan rohaninya. Dan yang paling banyak dikejar adalah pemenuhan kebutuhan jasmani hampir 99% dan kebutuhan rohani yaitu yang berhubungan dengan sang sumber kehidupan dan sang sumber berkat hanya 1%•
Coba perhatikan mulai dari bangun tidur kebutuhan mana yang paling banyak dicari, kebutuhan jasmani apa rohani? Jika kebutuhan jasmani yang dikejar pasti akan berat dan senantiasa mengeluh, bagaimana mengumpulkan harta duniawi, lalu dihabiskan untuk apa, dan jika kita mau berkaca kepada Pengkhotbah semuanya akan sia-sia.
Pengkhotbah 2:22-23 (TB) Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
*Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram*. Ini pun sia-sia.
Walau sudah tahu akan hal ini tetap saja dilakukan, sebab itu adalah upah dari sikap hidup manusia yang tidak taat terhadap perintah Tuhan Allahnya sebagaimana yang sudah Tuhan firmankan di
Kejadian 3:17-19 (TB) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, *yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya*, maka terkutuklah tanah karena engkau; *dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:*
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, *sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."*
Hal inilah yang membuat hidup manusia menjadi berat, dan hari-harinya bergumul seperti seorang uapahan yang menanti-nantikan upahnya, dan pada akhir hidupnya dengan semua yang dikumpulkannya tidak akan dibawanya serta, sungguh ironis kehidupan manusia, sebab apapun yang secara duniawi tidak akan dibawa menghadap tahtaNya, dan hanya rohnya yang dapat bertemu Tuhan Allahnya. Jadi seharusnya kebutuhan rohani inilah yang diutamakan karena ini yang akan membawa manusia kepada kekekalan, baik hidup kekal atau mati kekal, maka dari itu Tuhan Yesus sudah bersabda
Matius 6:33 (TB) *Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.*
Apakah sabda ini sudah kita turuti, atau kita berpikir terbalik, kalau semua kebutuhan ku sudah terpenuhi baru aku mencari kerajaan Allah? Ingat akhir hidup manusia tidak ada yang mengetahui dan kemalanganpun juga tidak bisa kita ketahui dan apapun yang akan terjadi kedepanpun kita juga belum tahu, sekarang tidur besok kita bisa bangun atau tidak,kita juga tidak tahu? Jika demikian masihkah kita terus berupaya memenuhi kebutuhan jasmani lebih tinggi dari kebutuhan rohani kita? Firman Tuhan pun mengatakan pada hari kegemasan Tuhan emas perak kita tidak dapat menyelamatkan seperti sabda Nya di
Zefanya 1:18 (TB) *Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN,* dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.
Ayo sebelum semuanya terlambat dan masih ada waktu, bagaimana menyikapi hidup yang berat ini, ambil keputusan sekarang juga, karena waktu kita tidak lama hanya hari ini, supaya tidak terjadi penyesalan dikemudian hari, maka giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan dan apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
01122016
Wibisono
Selamat siang saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus, renungan hari ini dari
Ratapan 3:39 (TB) Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!
Dengan tema:
*HIDUP ITU BERAT*
Akibat manusia jatuh kedalam dosa, maka dalam menghadapi kehidupan didunia ini harus penuh perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara jasmani ataupun kebutuhan rohaninya. Dan yang paling banyak dikejar adalah pemenuhan kebutuhan jasmani hampir 99% dan kebutuhan rohani yaitu yang berhubungan dengan sang sumber kehidupan dan sang sumber berkat hanya 1%•
Coba perhatikan mulai dari bangun tidur kebutuhan mana yang paling banyak dicari, kebutuhan jasmani apa rohani? Jika kebutuhan jasmani yang dikejar pasti akan berat dan senantiasa mengeluh, bagaimana mengumpulkan harta duniawi, lalu dihabiskan untuk apa, dan jika kita mau berkaca kepada Pengkhotbah semuanya akan sia-sia.
Pengkhotbah 2:22-23 (TB) Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
*Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram*. Ini pun sia-sia.
Walau sudah tahu akan hal ini tetap saja dilakukan, sebab itu adalah upah dari sikap hidup manusia yang tidak taat terhadap perintah Tuhan Allahnya sebagaimana yang sudah Tuhan firmankan di
Kejadian 3:17-19 (TB) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, *yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya*, maka terkutuklah tanah karena engkau; *dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:*
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, *sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."*
Hal inilah yang membuat hidup manusia menjadi berat, dan hari-harinya bergumul seperti seorang uapahan yang menanti-nantikan upahnya, dan pada akhir hidupnya dengan semua yang dikumpulkannya tidak akan dibawanya serta, sungguh ironis kehidupan manusia, sebab apapun yang secara duniawi tidak akan dibawa menghadap tahtaNya, dan hanya rohnya yang dapat bertemu Tuhan Allahnya. Jadi seharusnya kebutuhan rohani inilah yang diutamakan karena ini yang akan membawa manusia kepada kekekalan, baik hidup kekal atau mati kekal, maka dari itu Tuhan Yesus sudah bersabda
Matius 6:33 (TB) *Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.*
Apakah sabda ini sudah kita turuti, atau kita berpikir terbalik, kalau semua kebutuhan ku sudah terpenuhi baru aku mencari kerajaan Allah? Ingat akhir hidup manusia tidak ada yang mengetahui dan kemalanganpun juga tidak bisa kita ketahui dan apapun yang akan terjadi kedepanpun kita juga belum tahu, sekarang tidur besok kita bisa bangun atau tidak,kita juga tidak tahu? Jika demikian masihkah kita terus berupaya memenuhi kebutuhan jasmani lebih tinggi dari kebutuhan rohani kita? Firman Tuhan pun mengatakan pada hari kegemasan Tuhan emas perak kita tidak dapat menyelamatkan seperti sabda Nya di
Zefanya 1:18 (TB) *Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN,* dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.
Ayo sebelum semuanya terlambat dan masih ada waktu, bagaimana menyikapi hidup yang berat ini, ambil keputusan sekarang juga, karena waktu kita tidak lama hanya hari ini, supaya tidak terjadi penyesalan dikemudian hari, maka giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan dan apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
01122016
Wibisono
Komentar
Posting Komentar