503 Rensi: Memperoleh Hidup Kekal
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari:
1 Yohanes 2:17 (TB) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi *orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.*
Dengan tema:
*MEMPEROLEH HIDUP KEKAL*
Saudaraku firman diatas adalah kunci bagaimana agar seseorang bisa memperoleh hidup kekal, dimana hanya orang yang melakukan kehendak ALLAH saja yang bisa memperolehnya ,apakah kita sudah melakukan kehendak ALLAH? Dan tahukah apa yang ALLAH kehendaki bagi kita? Perintah yang manakah yang harus kita lakukan? Sebenarnya perintahNya itu tidak banyak yaitu
Matius 22:37-39 (TB) Jawab Yesus kepadanya: *"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.*
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan *hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.*
Dari hukum yang pertama apakah kita sudah bisa melakukan? Bagaimana wujud kita mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi kita? Bukankah kita lebih banyak memakai akal budi kita, dari pada mengandalkan ALLAH dalam menyelesaikan masalah kita, dan bukankah kita lebih sering mengasihi diri sendiri, menyayangi milik kita lebih dari pada kita mengasihi ALLAH? Karena itu mari kita koreksi diri kita sendiri, sejauh mana kita bisa mengasihi ALLAH kita dengan sepenuh hati, betapa sering kita ber alasan tidak mau menurut perintahNya, yang capek lah, maleslah, hujan atau alasan lainnya,yang membuat kita tidak datang menghadap hadiratNya,memuliakan NamaNya bahkan untuk melakukan perintahNya?
Dan untuk hukum yang kedua, agar kita mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri? Tindakan apakah yang sudah kita lakukan untuk mengasihi sesama, bukankah kita terkadang banyak cueknya atau acuh tak acuh dengan penderitaan orang lain, tidak jarang juga kita menghakimi orang lain, dengan berkata ya itulah akibat kesalahanmu? Bukankah kita lebih sering memperhatikan kepentingan sendiri dari pada kepentingan orang lain? Mari kembali kita koreksi apakah perbuatan kita sudah sungguh -sungguh dan sudah bisa melakukan kehendak ALLAH.
Karena itu kita perlu ketekunan agar dapat melakukan kehendak Tuhan, membangun hubungan dengan Tuhan dan membangun mezbah Tuhan dalam hidup kita, untuk mendapat mahkota kehidupan yang ALLAH janjikan.
Ibrani 10:36 (TB) Sebab *kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah*, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Sebab dengan ketekunan itulah kita dapat merasakan seberapa jauh hubungan kita dengan Tuhan Yesus, seberapa jauh kita mengenal Tuhan Yesus dan seberapa jauh kita bisa melakukan kehendakNya, semua itu bisa dilakukan, jika kita senantiasa mengundang hadirat Tuhan Yesus dalam hidup kita, agar Roh Kudus memimpin dan memampukan kita untuk dapat melakukan perintahNya.
Tuhan Yesus memberkati kita Amin
*PD AUTOPIA Malang*
06122016
Wibisono
1 Yohanes 2:17 (TB) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi *orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.*
Dengan tema:
*MEMPEROLEH HIDUP KEKAL*
Saudaraku firman diatas adalah kunci bagaimana agar seseorang bisa memperoleh hidup kekal, dimana hanya orang yang melakukan kehendak ALLAH saja yang bisa memperolehnya ,apakah kita sudah melakukan kehendak ALLAH? Dan tahukah apa yang ALLAH kehendaki bagi kita? Perintah yang manakah yang harus kita lakukan? Sebenarnya perintahNya itu tidak banyak yaitu
Matius 22:37-39 (TB) Jawab Yesus kepadanya: *"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.*
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan *hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.*
Dari hukum yang pertama apakah kita sudah bisa melakukan? Bagaimana wujud kita mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi kita? Bukankah kita lebih banyak memakai akal budi kita, dari pada mengandalkan ALLAH dalam menyelesaikan masalah kita, dan bukankah kita lebih sering mengasihi diri sendiri, menyayangi milik kita lebih dari pada kita mengasihi ALLAH? Karena itu mari kita koreksi diri kita sendiri, sejauh mana kita bisa mengasihi ALLAH kita dengan sepenuh hati, betapa sering kita ber alasan tidak mau menurut perintahNya, yang capek lah, maleslah, hujan atau alasan lainnya,yang membuat kita tidak datang menghadap hadiratNya,memuliakan NamaNya bahkan untuk melakukan perintahNya?
Dan untuk hukum yang kedua, agar kita mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri? Tindakan apakah yang sudah kita lakukan untuk mengasihi sesama, bukankah kita terkadang banyak cueknya atau acuh tak acuh dengan penderitaan orang lain, tidak jarang juga kita menghakimi orang lain, dengan berkata ya itulah akibat kesalahanmu? Bukankah kita lebih sering memperhatikan kepentingan sendiri dari pada kepentingan orang lain? Mari kembali kita koreksi apakah perbuatan kita sudah sungguh -sungguh dan sudah bisa melakukan kehendak ALLAH.
Karena itu kita perlu ketekunan agar dapat melakukan kehendak Tuhan, membangun hubungan dengan Tuhan dan membangun mezbah Tuhan dalam hidup kita, untuk mendapat mahkota kehidupan yang ALLAH janjikan.
Ibrani 10:36 (TB) Sebab *kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah*, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Sebab dengan ketekunan itulah kita dapat merasakan seberapa jauh hubungan kita dengan Tuhan Yesus, seberapa jauh kita mengenal Tuhan Yesus dan seberapa jauh kita bisa melakukan kehendakNya, semua itu bisa dilakukan, jika kita senantiasa mengundang hadirat Tuhan Yesus dalam hidup kita, agar Roh Kudus memimpin dan memampukan kita untuk dapat melakukan perintahNya.
Tuhan Yesus memberkati kita Amin
*PD AUTOPIA Malang*
06122016
Wibisono
Komentar
Posting Komentar