495 Rensi: Hidup Bukan Milik Kita
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua Ha Masciach
Selamat pagi saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus, renungan hari ini dari
Ayub 12:10 (TB) *bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?*
Dengan tema:
*HIDUP BUKAN MILIK KITA*
Masihkah kita merasa bahwa hidup ini milik kita sendiri? Dari firman diatas jelas bahwa manusia tidak berkuasa atas hidupnya, jika sampai saat ini kita diperkenankan hidup , ini hanya semata-mata anugerah dan kasih Allah kepada kita,supaya kita dapat memahami, mengerti dan melakukan apa yang menjadi perintahNya, ingat masa hidup kita sangat terbatas sesuai dengan rencana Allah, seperti postingan WA beberapa hari yang lalu yang mengatakan:
*PELANGGAN YTH: MASA AKTIF HIDUP ANDA AKAN SEGERA HABIS,SALDO DOSA ANDA SUDAH MELEWATI BATAS, SEGERA ISI IMAN ANDA DI RUMAH IBADAH TERDEKAT, SEBELUM NYAWA ANDA TERBLOKIR*
Selagi kita diberi waktu yang ada ini mari kita pergunakan sebaik mungkin,karena hari-hari ini adalah jahat, dengan berusaha hidup sebagai orang yang bijaksana, untuk lebih taat dan setia terhadap apa yang menjadi kehendakNya, dengan tidak menuruti hawa nafsu yang akan menambah dosa kita, lebih banyak melakukan proyek kasih bagi sesama kita,tekun beribadah dan melakukan perbuatan baik sebab hal yang demikian itu yang dikehendaki Bapa disorga, sebab
Ayub 14:5 (TB) *Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,*
Karena kesempatan kita hanya waktu ini, hari ini ,sebelum batas yang ditentukan Allah berakhir, jadi jangan menunda waktu lagi dengan mengatakan ah aku masih muda, ah aku sehat-sehat saja kok, atau alasan lainnya, sebab waktu kemalangan itu tidak ada yang mengetahuinya dan semua tidak ada yang siap atau sanggup menantikan dan menyambut hari kemalangan itu sebagai mana dalam
Pengkhotbah 9:12 (TB) *Karena manusia tidak mengetahui waktunya*. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, *begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba*.
Sekali lagi hidup kita bukan milik kita sendiri tapi milik Allah, karena itu sudah seharusnya rasa syukur kita wujudkan dengan hidup taat dan setia melakukan hal yang baik, hal yang mulia dan hal yang berkenan kepada Allah, dan dapat membedakan manakah kehendak Roh atau kehendak daging, sehingga hidup ini bisa berbuah dan buahnya dapat dinikmati sesama untuk kemuliaan namaNya. Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA Malang*
01122016
Wibisono
Selamat pagi saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus, renungan hari ini dari
Ayub 12:10 (TB) *bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?*
Dengan tema:
*HIDUP BUKAN MILIK KITA*
Masihkah kita merasa bahwa hidup ini milik kita sendiri? Dari firman diatas jelas bahwa manusia tidak berkuasa atas hidupnya, jika sampai saat ini kita diperkenankan hidup , ini hanya semata-mata anugerah dan kasih Allah kepada kita,supaya kita dapat memahami, mengerti dan melakukan apa yang menjadi perintahNya, ingat masa hidup kita sangat terbatas sesuai dengan rencana Allah, seperti postingan WA beberapa hari yang lalu yang mengatakan:
*PELANGGAN YTH: MASA AKTIF HIDUP ANDA AKAN SEGERA HABIS,SALDO DOSA ANDA SUDAH MELEWATI BATAS, SEGERA ISI IMAN ANDA DI RUMAH IBADAH TERDEKAT, SEBELUM NYAWA ANDA TERBLOKIR*
Selagi kita diberi waktu yang ada ini mari kita pergunakan sebaik mungkin,karena hari-hari ini adalah jahat, dengan berusaha hidup sebagai orang yang bijaksana, untuk lebih taat dan setia terhadap apa yang menjadi kehendakNya, dengan tidak menuruti hawa nafsu yang akan menambah dosa kita, lebih banyak melakukan proyek kasih bagi sesama kita,tekun beribadah dan melakukan perbuatan baik sebab hal yang demikian itu yang dikehendaki Bapa disorga, sebab
Ayub 14:5 (TB) *Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,*
Karena kesempatan kita hanya waktu ini, hari ini ,sebelum batas yang ditentukan Allah berakhir, jadi jangan menunda waktu lagi dengan mengatakan ah aku masih muda, ah aku sehat-sehat saja kok, atau alasan lainnya, sebab waktu kemalangan itu tidak ada yang mengetahuinya dan semua tidak ada yang siap atau sanggup menantikan dan menyambut hari kemalangan itu sebagai mana dalam
Pengkhotbah 9:12 (TB) *Karena manusia tidak mengetahui waktunya*. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, *begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba*.
Sekali lagi hidup kita bukan milik kita sendiri tapi milik Allah, karena itu sudah seharusnya rasa syukur kita wujudkan dengan hidup taat dan setia melakukan hal yang baik, hal yang mulia dan hal yang berkenan kepada Allah, dan dapat membedakan manakah kehendak Roh atau kehendak daging, sehingga hidup ini bisa berbuah dan buahnya dapat dinikmati sesama untuk kemuliaan namaNya. Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA Malang*
01122016
Wibisono
Komentar
Posting Komentar