522 Rensi: Tetap Fokus Dalam Memikul Salib

Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach,

Selamat siang saudaraku, Firman renungan siang ini dengan tema

 *TETAP FOKUS DALAM MEMIKUL SALIB*

Setiap orang pasti memikul salibnya masing-masing,  ada salib yang berupa pergumulan hidup baik pekerjaan,  keluarga,  ataupun berupa sakit penyakit.
Kita masing-masing punya beban hidup dan pergumulan yang berbeda, dan semuanya itu tidak enak.

Namun kita yang telah menjadi anak-anak Allah, kita memang harus dibaptis dalam Roh Kudus dan Api.  Dibaptis dengan Roh Kudus wujudnya adalah kita mendengarkan firmanNya melalui karya Roh Kudus, dan Api wujudnya adalah penderitaan dan kesengsaraan yang kita alami,  karena iman kita haruslah dimurnikan dengan api, sebagaimana firmanNya di

1 Petrus 1:7 (TB)  *Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang *diuji kemurniannya dengan api* — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Kesengsaraan yang diijinkan  Allah terjadi adalah proses Allah membentuk kita supaya iman kita menjadi murni separti emas.

Proses bentukan  Allah pastilah tidak mengenakkan karena dalam proses ini yang kita alami adalah dukacita.

Ibrani 12:11 (TB)  *Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.*

Dengan proses pemurnian inilah, yang diinginkan Allah supaya kita dapat menghasilkan buah-buah kebenaran.

Oleh karena itu, saat kita menghadapi sebuah proses bentukan dari Allah, kita harus berserah penuh kepada kehendakNya karena Allah mempunyai rencana bagi setiap kita... sebuah rencana yang indah, yang tidak terselami oleh pikiran kita..

Yesaya 55:8-9 (VMD)  [Orang Tidak Dapat Mengerti Akan Allah] TUHAN berkata, *“Pikiran-Ku tidak seperti pikiranmu. Jalanmu tidak seperti jalan-Ku.*
Langit lebih tinggi daripada bumi. Dengan cara yang sama, jalan-Ku lebih tinggi daripada jalanmu, dan pikiran-Ku lebih tinggi daripada pikiranmu.” Itulah yang dikatakan oleh Tuhan sendiri.

Karena begitu tingginya pikiran Allah, kita tidak akan mampu menyelami dengan akal budi kita dan kita tidak akan pernah mengerti apa rencana Tuhan dalam hidup kita, oleh karena itu yang di butuhkan ialah sebuah ketaatan yang mutlak dalam melakukan firmanNya,  entah itu enak atau tidak enak, buanglah segala kekhawatiran, ketakutan, kegalauan karena apa yang Tuhan Yesus perbuat bagi kita pastilah yang terbaik buat kita.

Oleh sebab itu saat kita menjalani proses pembentukan oleh Allah, janganlah kita melawan apalagi menentang Allah karena jika kita melawan atau menentang, apalagi menantang Allah, dapat dipastikan kita pasti celaka..!

Yesaya 45:9 (TB)  *Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja!* Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!"

Marilah kita berserah pada Allah,  Sang Pencipta dan Pemilik segala-galanya.. Pikullah salibmu, teladani Kristus dan tetap fokus padaNya, supaya suatu saat kelak,  sesuai dengan caraNya,  waktuNya dan kehendakNya,  kita akan menerima upah yang telah disediakanNya bagi kita.. Halleluya, Terpujilah namaNya selama-lamanya..  amin..

Selamat siang,  TuhanYesus memberkati

*PD AUTOPIA Malang*
16122016
*_lilychristanti_*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR