42162 Regi : Penderitaan hidup akan menambah kepada keyakinan iman kita akan janji Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman Tuhan pagi ini dengan judul.
*Penderitaan hidup akan menambah kepada keyakinan iman kita akan janji Allah.*
Bacaan firman:
*Roma 8:18-20 (FAYH)*
Namun, penderitaan kita sekarang ini tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kemuliaan yang kelak akan diberikan-Nya kepada kita.
Karena dengan sabar dan penuh harap segala ciptaan menantikan hari Allah akan membangkitkan anak-anak-Nya.
Sebab pada hari itu duri dan onak, dosa, kematian, dan kebusukan, yaitu hal-hal yang dahulu mengalahkan dunia dengan paksa atas perintah Allah, akan lenyap semuanya. Dunia sekeliling kita akan turut menikmati kemuliaan bersama-sama dengan anak-anak Allah yang telah dibebaskan dari cengkeraman dosa.
Kekasih Kristus yang diberkati Tuhan.
Di zaman modern ini sudah marak sekali banyak cafe yang bermunculan dimana mana bak jamur yang tumbuh berkembang di musim hujan.
Sebuah cafe yang banyak menu dengan berbagai rasa yang sudah dipermentasi yaitu menu kopi dari berbagai jenis kopi
Bahkan ada yang membuka khursus sekolah untuk pengolahan berbagai permentasi kopi
Sekolah itu dengan biaya mahal hasilnya akan nikmat di lidah, bukankah yang namanya kopi dengan segala macam kopi, apapun namanya cenderung kopi itu rasa pahit.
Tapi orang dunia dengan berbagai olahan banyak yang suka untuk mengsumsinya terlebih anak muda zaman sekarang.
Nikmat dan lezat bahkan membuat betah dan berlama lama dugem dicafe, dengan obrolan dunia yang mengasyikkan lupa waktu, lupa daratan yang penting hepy membuat terbuai segalanya, itulah dunia .
Marilah saudaraku, firman pagi ini kita renungkan dengan iman yang benar. Berbahagialah kita umatNya yang terus di ingatkan melalui firman Nya, sehingga tidak tenggelam dengan kenikmatan kopi dunia yang pahit rasanya.
Tetapi sebagai anak anak Allah justru diajari bagaimana menikmati *pahitnya hidup* yang kaya kopi tadi ,yang dengan ijin Allah agar dinikmatinya dengan iman yang benar.
Beda dengan pahitnya kopi dunia (yaitu pergumulan hidup,sakit penyakit dsbnya) yang ketika dirasakanya pahit seperti kopi, imanya menjadi kaget, frustasi,depresi mencari jalan pintas, instant .
Ini bahaya bagi anak anak Nya yang tidak melekat dan mendekat kepada Allah, janganlah mencari Allah sampai menunggu sesuatu yang tidak enak terjadi, dan membuat Allah hanya sebagai sebuah pelarian, untuk dijadikan tambel butuh saja, ini sungguh menyakiti hati Tuhan.
Mari kita tanggapi dengan iman yang dewasa dengan mengingat firman Nya:
*Mazmur 91:14-16*,
mari kita pegang janjiNya dan ada upah yang sudah tersedia.
Janganlah memandang penderitaan itu menutupi mata iman kita dan membuat iman kita melemah dan hancur.
Berserahlah dengan rancangan Allah saja, memang hidup dengan iman yang benar harus di tingkatkan melalui perjuangan ujian dan pemurnian dari Allah.
Sebab penderitaan itu kita apabila kita pandang dengan iman bisa sebagai berkat ,bukan laknat ,kutuk dan penghukuman.
Itulah wujud kasih Allah yang sebenarnya seperti dalam:
*Wahyu 3:19*
Kembali cerita di atas tadi bagi pecandu dan pecinta kopi dunia,rasa pahit kopi adalah kenikmatan.
Namun tidak demikian dengan pahitnya kehidupan,banyak orang menyerah dalam hidupnya karena apa yang mereka lihat dan rasakan mengalahkan iman dan harapanya.
Kita sebagai orang yang percaya kepada Allah, sudah sepatutnya kita tidak menyerah kepada pahitnya penderitaan hidup ini.
Sama seperti Paulus, kita harus memiliki keyakinan *bahwa penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan Allah kelak*.
Keyakinan kita bukanlah didasarkan pada apa yang kita lihat, melainkan pada apa yang Allah janjikan.Yakni pembesan kita dan segala ciptaan Nya (Roma 8: 22-25) inilah pengharapan anak anak Allah, Allah tidak tinggal diam, Allah juga membantu dalam berdoa, dalam pengharapan yang benar, melalui Roh KudusNya.
bahkan turut bekerja dalam kehidupan kita.
Janganlah mudah terjebak dengan penderitaan hidup,s etiap masalah boleh datang dan kesulitan boleh kita alami, tetapi itu semua bukan untuk membuat kita menyerah kalah.
Dengan iman kita yakini bahwa di tengah penderitaan sekalipun, Allah akan membawa kepada kemuliaan.
Selamat bekerja dan berkarya,Tuhan Yesus memberkati kita semua..Amin!
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar