42158 Regi : Penyesalan membawa pertobatan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Selamat pagi kekasih Kristus, renungan pagi ini diambil dari
*Pengkhotbah 9:12 (FAYH)*
Sama seperti ikan yang tertangkap di dalam jala, atau burung yang tertangkap di dalam jaring, demikian jugalah orang tidak tahu kapan ia akan ditimpa kemalangan.
Tema :
*Penyesalan membawa pertobatan*
Pepatah mengatakan penyesalan selalu datang terlambat. Setelah sekian lama kita melakukan sesuatu dan berakhir dengan buruk atau tidak sesuai harapan maka timbul penyesalan karena pada hakekatnya manusia tidak tahu apa yang akan terjadi. Seperti ayat nats di atas keadaan manusia saat kemalangan yang menimbulkan penyesalan terjadi seperti ikan yang tertangkap di jala atau burung yang ada dalam jaring.
Ada beberapa tokoh dalam Alkitab yang mengalami penyesalan seperti raja Daud setelah sekian lama hidup dalam perselingkuhan dengan Batsyeba dan melakukan niat jahat terhadap Uria, suami Batsyeba. Penyesalan Daud ditulis dalam kitab *Mazmur 51* dimana Daud mengakui segala kesalahannya.
Contoh yang kedua seperti rasul Petrus yang menangis tersedu-sedu menyesali perbuatannya setelah menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali, *Markus 14: 72.*
Ketika manusia mau mengakui kesalahannya, menyesal dan bertobat maka Tuhan pasti akan bertindak untuk menolongnya. Daud diberkati dan dijaga kehidupannya sampai ia meninggal. Rasul Petrus setelah peristiwa pertobatan menjadi rasul dengan kuasa yang besar yang mampu menyembuhkan, membangkitkan, membawa banyak jiwa untuk bertobat dan kuasa Ilahi lainnya.
Pada zaman sekarang kita sebagai umat percaya juga dikehendaki mengalami peristiwa yang membuat kita menderita dimana ini di luar dari perkiraan kita sehingga timbullah rasa menyesal. Oleh karena itu mari kita mempergunakan waktu atau kesempatan yang masih Tuhan berikan untuk kembali kepadaNya dengan merelakan diri untuk mau dibentuk.
*Wahyu 3:19*
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
*Efesus 5:15-16 (TB)*
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Hari - hari ini cepat berlalu dan kesempatan yang diberikan Tuhan tidak ada yang tahu kapan berakhirnya. Karena itu jika Tuhan yang sangat mengasihi kita merindukan akan pertobatan kita maka jangan keraskan hati untuk tetap hidup lama dalam keduniawian, hawa nafsu, kecemaran, sakit hati, atau keinginan daging seperti di
*Galatia 5: 19: 21.*
Tetapi marilah melembutkan hati, merendahkan diri dihadapanNya dan mau menyesal untuk kemudian bertobat yaitu meninggalkan hal yang jahat seperti kehidupan lama tadi untuk berubah sesuai kehendak Tuhan.
*Roma 12:2*
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Pembaharuan budi menjadi manusia baru. Jika niat ini ada di dalam diri kita maka Roh Kudus akan menolong untuk mengingatkan kita sehingga kita dapat menguasai diri dan dimampukan melakukan apa yang benar. Mungkin yang semula kadar sifat negatif 100% berkurang menjadi 70%, 50%... seterusnya berproses sampai Tuhan memberikan kesempurnaan.
Mari mengingat ada anugerah yang besar yang Tuhan sediakan bagi kita seperti di
1 Korintus 2: 9.
Itu semua menghadirkan damai sejahtera dan kebahagiaan dalam keluarga, hubungan dengan sesama dipulihkan dan satu persatu permasalahan diselesaikan Tuhan.
Mari *jangan keraskan hati* tetapi menyerahkan segala penyesalan kita kepada Tuhan karena waktu Tuhan dapat datang tiba-tiba dan tidak seorangpun tahu. Tugas kita yang terpenting saat ini adalah bertobat, mengoreksi diri sendiri dan melakukan perubahan dengan meninggalkan hidup lama yang menghalangi kebaikan Tuhan yang telah disiapkan bagi kita yaitu anugerah yang luar biasa baik bagi kehidupan sekarang maupun yang akan datang. *Tidak ada kata terlambat untuk bertobat* setelah penyesalan.
Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati.
*PD Autopia Malang*
*Wita*
Komentar
Posting Komentar