42128 Regi : Hidup yang penuh pengharapan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*1 Petrus 1:3-5 (TB)*  

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.


Tema


*Hidup yang penuh pengharapan*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, ku mohon belas kasih HU berikanlah kepada ku roh hikmat agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU, terima kasih Bapa, amin*


Harapan untuk mendapatkan sesuatu yang baik, yang mulia, yang nyaman, yang penuh sukacita bahkan hidup berkelimpahan dalam segala hal adalah merupakan impian semua manusia. Demikian juga harapan untuk hidup di Sorga adalah menjadi idaman dan kerinduan setiap orang tanpa terkecuali,  oleh karena itu semua orang berupaya bagaimana bisa mendapatkan atau mewujudkan harapannya tadi.

Apakah dengan kekuatan, kepandaian atau harta kekayaan yang kita miliki akan dapat mewujudkan harapan kelak bisa masuk dan hidup di Sorga?


Ingat Sorga adalah tempat bersemayam Allah Bapa yang Kudus yang kita kenal dan kita sembah dalam Kristus Yesus.

Pertanyaannya apakah kita sebagai manusia berdosa dapat masuk Sorga dengan mengandalkan harta kekayaan, kepandaian, ketampanan,  kecantikan atau seluruh yang kita miliki dan kita banggakan?

Jawabannya jelas tidak,  bagaimana mungkin manusia berdosa bisa bersama Allah Bapa yang Kudus, sebagaimana difirmankan dalam 


*Ibrani 12:14 (TB)*  

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.


Jadi jika kita tidak hidup dalam kekudusan, kita tidak akan dapat  melihat Tuhan apalagi mau tinggal bersama Allah Bapa pasti tidak akan bisa.

Oleh karena itu kita harus ingat betapa besar kasih Allah yang mau mengorbankan nyawaNya melalui kematian dan kebangkitan Anak-Nya yang tunggal untuk memberikan jaminan keselamatan kita dan beroleh hidup yang penuh pengharapan kita untuk mendapatkan bagian yang kekal, yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat layu.

Lebih jelas lagi mari kita renungan firmanNya yang tertulis dalam


*Efesus 2:8-9 (TB)* 

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 

itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 


Jadi sekali lagi bukan dengan kekuatan dan segala yang kita miliki kita dapat mewujudkan harapan hidup yang kita impian itu. Tetapi kita yang sudah diberikan kasih rahmatNya untuk memiliki hidup yg penuh pengharapan ini, kita wajib berjuang supaya tubuh dosa yang sudah dijadikan hidup baru tetap dan terus berusaha mengejar harta Sorgawi dengan hidup taat setia melakukan kehendak Tuhan hidup dalam damai sejahtera.

Karena itu buanglah jauh jauh dari pikiran kita seperti yang dikatakan dalam 


*Roma 6:1-2 (TB)*

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 


Dengan demikian hidup yang penuh pengharapan untuk hidup bersama Bapa di Sorga harus diperjuangkan supaya kita tidak mati lagi karena dosa, tetapi supaya hidup baru di dalam Tuhan Yesus ini terus bercahaya sehingga Allah dimuliakan dan kita pun mendapatkan upah hidup penuh pengharapan dalam Kristus.

Tetaplah bersemangat undang Roh Kudus untuk memimpin kita mencapai hidup yang penuh pengharapan ini.


Selamat pagi, selamat beraktivitas 

Tuhan Yesus memberkati amin


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman