3873 Regi : Ketaatan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus.
Renungan firman pagi ini, diambil dari
*Ibrani 2:2-3 (TB)*
Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
Tema
*Ketaatan*
Mari kita berdoa
*Allah Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, berikanlah hikmat dan pengertian agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan kehendak HU, Amin*
Respond kebanyakan orang ketika mendengar kata *Ketaatan* sebagian merasa alergi, pesimis karena yang timbul dalam pikirannya adalah larangan -larangan atau tentang sesuatu yang dibatasi, yang tidak boleh dilanggar dan jika dilanggar akan mendapatkan konsekuensi hukuman, sebagaimana dikatakan di atas bahwa *"setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal"*.
Ketika ini yang terjadi maka respon hatinya tidak percaya pada Allah dan berkata mana katanya Allah kasih, namun mengapa hukuman, atau ketidaknyamanan kok aku alami dan kata kata hujan lainnya.
Namun ketika mendengar kata *Berkat* respond hati dan pikirannya langsung sukacita, entah itu berupa keberhasilan dalam study, pekerjaan, jodoh, mujizat, kesembuhan dan segala hal yang dirasa baik dalam hatinya timbul rasa percaya akan mujizat Allah dan tidak jarang keluar ucapan untuk memuliakan Allah.
Coba kita berpikir keberhasilan yang kita dapatkan itu bagaimana, apakah diperoleh dengan santai, seenaknya sendiri atau justru dibutuhkan perjuangan yang didasari oleh ketaatan melakukan beberapa hal untuk memperoleh berkat keberhasilan itu.
Jadi yang harus kita pahami bahwa Ketaatan adalah dasar yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan, baik secara jasmani atau secara rohani.
Keberhasilan secara jasmani saja kita mengejarnya dengan tidak jemu-jemu, dengan usaha yang sungguh-sungguh dan dengan ketaatan yang mengalahkan segalanya dalam hidup kita, padahal kita tahu keberhasilan secara duniawi atau jasmani ini tidak dapat menjadi jaminan kita untuk memperoleh hidup kekal.
Lalu bagaimana apa yang sudah kita lakukan untuk mengejar dan memperoleh harta sorgawi, apakah kita juga melakukan perjuangan yang lebih ,dari kita mengejar keberhasilan jasmani dengan melakukan ketaatan yang sungguh-sungguh melebihi ketika kita ingin mencapai berkat jasmani?
Ketaatan adalah harga mutlak jika kita ingin mendapatkan kegenapan janji Allah. Untuk itu ketaatan harus menjadi gaya hidup orang percaya jika ingin merasakan kegenapan janji Allah yaitu hidup kekal.
Jadi jika ketaatan sudah menjadi gaya hidup kita sehari hari untuk melakukan firman Tuhan maka hal ini sudah tidak menjadi beban atau hal yang memberatkan tetapi menjadikan suatu kesukaan dan semangat dalam meraih janji Allah.
Ingat bagaimana Tuhan Yesus memberikan teladan ketaatan yang sempurna
kepada kita orang yang percaya , Tuhan Yesus rela melakukan perintah Allah Bapa, walau IA tahu ada harga penderitaan, kesengsaraan dan kematian yang harus dibayarNya.
Tuhan Yesus melakukan kehendak Allah Bapa dengan sempurna, dengan demikian kita sebagai murid murid Kristus juga harus dapat melakukan kehendakNya dengan ketaatan dan sempurna sebagaimana firman Nya dalam
*Yohanes 4:34 (TB)*
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya".
Inilah kunci keberhasilan hidup rohani kita untuk meraih kegenapan janji Allah yaitu ketaatan melakukan kehendak Tuhan Yesus dalam setiap nafas hidup kita. Semuanya itu akan bisa dilakukan jika kita mau rendah hati dan mematikan segala hawa nafsu kedagingan kita dan semua itu dapat kita lakukan jika kita senantiasa menghadirkan Roh Kudus untuk memimpin dan menolong kita.
Kiranya damai sejahtera Allah Bapa, kasih karunia Tuhan Yesus dan kuat kuasa Roh Kudus menguasai dan menuntun setiap langkah kita, haleluyah Amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar