3863 Regi : Penderitaan hidup, membawa kita dekat kepada Allah

 Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. 


Renungan firman pagi ini dengan tema:


*Penderitaan hidup, membawa kita dekat kepada Allah*


Bacaan firman:


*Yunus 2:2 (VMD)* 

“Aku dalam kesusahan besar. Aku berseru kepada TUHAN minta tolong, dan Dia menjawab aku. Aku berada jauh dalam kuburan. Aku berseru kepada-Mu dan Engkau mendengarkan suaraku. 



Saudaraku kekasih Kristus, kisah cerita Yunus sudah tidak asing lagi bagi kita ( Yunus 1:1-17).

Ada upah dari ketidaktaatan akan perintah Allah. 

Namun sangat bersyukur sekali dalam kehidupan Yunus dapat kembali sadar , bersyukur dan bertobat ,bangkit kembali mencari pertolongan Allah. 


Pengalaman hidup Yunus bisa menjadi gambaran dan contoh dalam kehidupan iman kita saat ini. 

Ketika kehidupan ini berjalan dengan normal, mulus mulus saja, hubungan kita dengan Allah mungkin berada dalam kondisi baik baik saja. Kita menganggap segala berkatNya yang kita terima, adalah wajar wajar saja. Namun ketika jalan kehidupan tidak seperti yang kita harapkan, dengan mudahnya kita berpaling dan berteriak mencari pertolongan Allah seperti dalam firman Nya:


*Yunus 2:7 (TB)* 

Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. 


Apabila di dalam kehidupan ini mengalami sesuatu yang tidak enak, bahkan permasalahan tak kunjung reda dan tak pernah habis, sehingga hidup kita terasa dalam penderitaan. 

Sudahkah hati kita tergerak untuk cepat merenungkan, dengan introspeksi diri dan mengevaluasi kembali apa yang telah kita lakukan di hadapan Allah? . 

Apakah Kita masih tetap menyakiti hati Allah, atau kita sudah menyenangkan hati Allah hidup dalam ketaatan menjalankan perintahNya? 

Jawaban ada di hati kita masing masing. 

Karena hal ini penting dalam kehidupan iman Kristen yang merindukan  *kebahagiaan sejati, keselamatan jiwa yang kekal dan abadi bersama Tuhan Yesus*.


Saya yakin itulah kerinduan semua umat ciptaanNya  yang tidak mengharapkan suatu kegagalan, tetapi manusia sering lupa akan peringatan Allah melalui sabdaNya:


*Ulangan 8:17-18 (TB)*  

Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.


Mengikut Kristus memang harus ada hati yang taat, setia, patuh dalam menjalankan perintah Allah, ada Roh pambangun turut.

Sebab upah akan kita terima dari Allah sesuai dengan segala perbuatan dan tingkah laku kita di hadapan Allah.

Sadarlah hanya Yesus tempat kita berteduh dan berlindung, karena itu janganlah kita mencari pertolongan Allah setelah  bahaya datang menyerang kita  tetapi hadirkan selalu Yesus sebagai Nahkoda Agung dalam hidup kita, dengan menjalin kedekatan hidup semakin melekat kepada Tuhan Yesus,  seperti kasih Allah dalam firman Nya:


*Mazmur 91:14-15 (TB)*  

"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. 

Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."


Selamat pagi , selamat bekerja dan beraktivitas dengan senantiasa berserah diri, mohon penyertaan dan pertolongan Allah. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin. 


*PD.Autopia Malang*

ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman