1638 Rensi: BUKANKAH ALLAH MEMBERI IMAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema :
*BUKANKAH ALLAH MEMBERI IMAN*
( Murka Allah 2 )
Bapak Ibu Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus.
Adakah iman percaya kepada Allah itu dimiliki oleh setiap orang dan bangsa.
Bila ada pepatah dari manakah datangnya cinta?. Dari mata turun ke hati. Mungkinkah semangat dari pepatah itu dapat melatar belakangi timbulnya iman percaya melalui mata baru kemudian ke hati ?.
Kita masih ingat Allah Israel mempertontonkan kuasaNya kepada Firaun. Satu persatu kuasa Allah diperlihatkan kepada Firaun untuk meyakinkan bahwa kehendak Allah yang akan membebaskan bangsa- umat pilihan harus terlaksana, "tidak bisa dihalang-halangi" oleh kehendak manusia sebab *murka Allah* lah yang akan di dapat.
Inilah kisah kebebalan Firaun yang tidak mempercayai dan tidak mau beriman sedikit pun kepada Firman Allah yang disampaikan oleh Musa, nabi Allah. Sebenarnya setiap diri pribadi kita diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat menjadi percaya.
Bapak Ibu Saudara ...
kalau kita mau menerima proses pembelajaran tentang kasih dan murka Allah yang tidak berbatas dan bertepi itu situasinya seperti seolah-olah kita ini diperhadapkan pada detik-detik Raja Firaun menerima 10 tulah Allah.
Waktu Allah menawarkan (artinya memberi kebebasan untuk memilih) dan waktu Allah meminta jawaban ketaatan kepada seseorang di sinilah proses seseorang untuk menjadi percaya atau tidak percaya.
Mari kita berkaca dan segera mengambil keputusan untuk menyatakan *ya percaya* atau *tidak percaya*. Dan segera siap menerima resiko atas pilihan jawaban kita itu.
Apabila kita yang harus memilih.
Sekali lagi ini adalah suatu *pilihan antara hidup dan mati* yang tidak berbatas dan bertepi.
KELUARAN 15:19 (TB) *Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut*.
Kematian semua anak sulung di Mesir tentunya juga berlaku bagi keluarga-keluarga Israel yang tidak menuruti perintah Allah, yang tidak mau taat kepada perintah untuk "melabur setiap palang pintu rumah" dengan darah anak domba.
Bangsa Israel terkenal 'wangkot'- bebal dan keras hati, ataupun keras kepala di dalam menjalin hubungan dengan Allah- sering kali bangsa pilihan ini mengatakan *’ya’* tetapi di dalam praktek kehidupannya ternyata *‘tidak’*.
Jawaban iman bangsa Israel ini sering kali dolak dalik- "plintat plintut"- cepat berubah di dalam bersikap dan berkata. Kita pun juga sering bersikap demikian secara sadar ataupun tidak sadar terhadap Allah. Dan akibat dari sikap ketidaktaatan bangsa pilihan ini adalah terjadinya kematian satu generasi di sepanjang perjalanan 40 tahun di padang gurun untuk menuju tanah perjanjian.
Satu generasi pemberontak mendapat murka Allah sehingga tidak dapat masuk tanah perjanjian.
Kita pun juga bisa kandas pada kematian tidak bertepi kalau terus melawan titah dan perintah kehendak Allah;
Bagi kita sekeluarga pun saat ini sedang berada di bawah bayang-bayang kematian kekal itu.
Kematian tak bertepi inilah yang kemudian dialami oleh prajurit Mesir bersama Firaun dan kereta kudanya ditelan oleh gelombang air di dasar laut.
*Mazmur 82:7 (TB)* Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."
Bangsa Israel yang taat melakukan perintah Allah pada akhirnya dapat berjalan keluar dari dasar laut ... Dan pada akhirnya berhasil masuk tanah perjanjian.
Inilah dasar isi hati dari satu generasi baru dari bangsa Israel yang terbuka dan menuruti karya Allah mendapat keberhasilan dan kemenangan bersama Allah. Bukan lagi dengan hati najis ( karena menolak Firman dan perintah kehendak Allah ).
Sebab yang datang diperkenan oleh Allah adalah halal dan yang keluar dari hati manusia adalah najis.
YUDAS 1:7 (TB)
*sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang*.
Kebiasaan hidup yang sama dilakukan penduduk Sodom Gomora dan penduduk kota lainnya itu sebagai peringatan kepada semua orang termasuk diri kita- masing-masing.
Mari kita perhatikan *siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang* yang akan ditanggungkan bila terus menerus melakukan kenajisan hati tanpa iman percaya melakukan segala perbuatan yang dilarang oleh Allah. Mari kita buang jauh-jauh segala perbuatan percabulan dan pengumbaran hawa nafsu yang sering kita lakukan agar tidak mengalami wujud amarah Allah akan siksaan api tak bertepi itu. Sekali lagi; Mari kita hindari segala bentuk dosa pelanggaran yang dapat mendatangkan maut- murka Allah sebab semua dosa adalah kejahatan di hadirat Allah.
1 YOHANES 5:17 (TB)
*Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut*.
Bapak Ibu Saudara ...
Bersedialah mulai sekarang ini, kita diproses- dididik- diajar oleh Allah melalui hamba-hambaNya. Seperti Musa memperingati Firaun agar percaya kepada Allah Israel- Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Terimalah peringatan Allah agar murka atau kasih Allah yang sudah disediakan bagi kita umat manusia dapat terjadi dan segera terjadi sesuai pilihan hidup kita yang tidak berbatas tepi. Tuhan Yesus yang sudah menganugerakan dan berkenan memroses iman percaya kepada kita sedang menunggu respon tindakan hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
*PD GIDEON SUWARU*
30062018
Turiman
*BUKANKAH ALLAH MEMBERI IMAN*
( Murka Allah 2 )
Bapak Ibu Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus.
Adakah iman percaya kepada Allah itu dimiliki oleh setiap orang dan bangsa.
Bila ada pepatah dari manakah datangnya cinta?. Dari mata turun ke hati. Mungkinkah semangat dari pepatah itu dapat melatar belakangi timbulnya iman percaya melalui mata baru kemudian ke hati ?.
Kita masih ingat Allah Israel mempertontonkan kuasaNya kepada Firaun. Satu persatu kuasa Allah diperlihatkan kepada Firaun untuk meyakinkan bahwa kehendak Allah yang akan membebaskan bangsa- umat pilihan harus terlaksana, "tidak bisa dihalang-halangi" oleh kehendak manusia sebab *murka Allah* lah yang akan di dapat.
Inilah kisah kebebalan Firaun yang tidak mempercayai dan tidak mau beriman sedikit pun kepada Firman Allah yang disampaikan oleh Musa, nabi Allah. Sebenarnya setiap diri pribadi kita diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat menjadi percaya.
Bapak Ibu Saudara ...
kalau kita mau menerima proses pembelajaran tentang kasih dan murka Allah yang tidak berbatas dan bertepi itu situasinya seperti seolah-olah kita ini diperhadapkan pada detik-detik Raja Firaun menerima 10 tulah Allah.
Waktu Allah menawarkan (artinya memberi kebebasan untuk memilih) dan waktu Allah meminta jawaban ketaatan kepada seseorang di sinilah proses seseorang untuk menjadi percaya atau tidak percaya.
Mari kita berkaca dan segera mengambil keputusan untuk menyatakan *ya percaya* atau *tidak percaya*. Dan segera siap menerima resiko atas pilihan jawaban kita itu.
Apabila kita yang harus memilih.
Sekali lagi ini adalah suatu *pilihan antara hidup dan mati* yang tidak berbatas dan bertepi.
KELUARAN 15:19 (TB) *Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut*.
Kematian semua anak sulung di Mesir tentunya juga berlaku bagi keluarga-keluarga Israel yang tidak menuruti perintah Allah, yang tidak mau taat kepada perintah untuk "melabur setiap palang pintu rumah" dengan darah anak domba.
Bangsa Israel terkenal 'wangkot'- bebal dan keras hati, ataupun keras kepala di dalam menjalin hubungan dengan Allah- sering kali bangsa pilihan ini mengatakan *’ya’* tetapi di dalam praktek kehidupannya ternyata *‘tidak’*.
Jawaban iman bangsa Israel ini sering kali dolak dalik- "plintat plintut"- cepat berubah di dalam bersikap dan berkata. Kita pun juga sering bersikap demikian secara sadar ataupun tidak sadar terhadap Allah. Dan akibat dari sikap ketidaktaatan bangsa pilihan ini adalah terjadinya kematian satu generasi di sepanjang perjalanan 40 tahun di padang gurun untuk menuju tanah perjanjian.
Satu generasi pemberontak mendapat murka Allah sehingga tidak dapat masuk tanah perjanjian.
Kita pun juga bisa kandas pada kematian tidak bertepi kalau terus melawan titah dan perintah kehendak Allah;
Bagi kita sekeluarga pun saat ini sedang berada di bawah bayang-bayang kematian kekal itu.
Kematian tak bertepi inilah yang kemudian dialami oleh prajurit Mesir bersama Firaun dan kereta kudanya ditelan oleh gelombang air di dasar laut.
*Mazmur 82:7 (TB)* Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."
Bangsa Israel yang taat melakukan perintah Allah pada akhirnya dapat berjalan keluar dari dasar laut ... Dan pada akhirnya berhasil masuk tanah perjanjian.
Inilah dasar isi hati dari satu generasi baru dari bangsa Israel yang terbuka dan menuruti karya Allah mendapat keberhasilan dan kemenangan bersama Allah. Bukan lagi dengan hati najis ( karena menolak Firman dan perintah kehendak Allah ).
Sebab yang datang diperkenan oleh Allah adalah halal dan yang keluar dari hati manusia adalah najis.
YUDAS 1:7 (TB)
*sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang*.
Kebiasaan hidup yang sama dilakukan penduduk Sodom Gomora dan penduduk kota lainnya itu sebagai peringatan kepada semua orang termasuk diri kita- masing-masing.
Mari kita perhatikan *siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang* yang akan ditanggungkan bila terus menerus melakukan kenajisan hati tanpa iman percaya melakukan segala perbuatan yang dilarang oleh Allah. Mari kita buang jauh-jauh segala perbuatan percabulan dan pengumbaran hawa nafsu yang sering kita lakukan agar tidak mengalami wujud amarah Allah akan siksaan api tak bertepi itu. Sekali lagi; Mari kita hindari segala bentuk dosa pelanggaran yang dapat mendatangkan maut- murka Allah sebab semua dosa adalah kejahatan di hadirat Allah.
1 YOHANES 5:17 (TB)
*Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut*.
Bapak Ibu Saudara ...
Bersedialah mulai sekarang ini, kita diproses- dididik- diajar oleh Allah melalui hamba-hambaNya. Seperti Musa memperingati Firaun agar percaya kepada Allah Israel- Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Terimalah peringatan Allah agar murka atau kasih Allah yang sudah disediakan bagi kita umat manusia dapat terjadi dan segera terjadi sesuai pilihan hidup kita yang tidak berbatas tepi. Tuhan Yesus yang sudah menganugerakan dan berkenan memroses iman percaya kepada kita sedang menunggu respon tindakan hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
*PD GIDEON SUWARU*
30062018
Turiman
Komentar
Posting Komentar