1633 Regi: Kedewasaan iman membawa kasih yang tulus dan suci

Shalom Aleichem b' Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman pagi hari ini dengan tema:

*Kedewasaan iman membawa kasih yang tulus dan suci.*

Dasar firman:

*Kisah Para Rasul 20:35 (TB)*  Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita hidup ini tidak bisa hidup dalam kesendirian ,tentunya ada sebuah keluarga dan masyarakat di sekitar kita, agar bisa bersosialisasi bahkan bersaudara ,tentunya semua itu di harapkan sebagai dasar persaudaraan yang bisa menjadi berkat bagi sesama dalam kasih yang dari Kristus.
Sebagaimana Tuhan Yesus sudah lebih dulu mengasihi kita orang yang berdosa ini, kitapun juga harus melakukan kasih terhadap sesama.
Sembari kita mengingat kembali sabdaNya yaitu tentang kasih dari Bapa :

*1 Korintus 13:13 (TB)* Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Lalu bagaimana sikap kita hidup di hadapan Bapa, apa yang harus kita lakukan ?.
Apakah kita hanya enak-enak dalam menikmati berkat dari Tuhan ?, tanpa mengingat  pengorbanan Tuhan Yesus di Kalvari, yang kesemuanya itu wujud kasih Allah dalam penebusan dosa bagi kita semua.
Karena itu kita yang sudah beroleh kasih Kristus seharusnya kita hidup meneladani jejak Yesus

*Matius 25:35-36 (TB)*  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Marilah saudaraku dengan sisa umur pemberian Tuhan ini,kita terus berusaha memberlakukan kasih kepada sesama dengan tidak memikirkan diri kita sendiri, agar kasih Allah dapat di wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita juga tidak harus menunggu suatu keberhasilan secara duniawi lebih dulu baru melakukan kasih, tapi kita diutus Allah untuk bekerja menghasilkan buah dalam kondisi yang ada ini,seperti Paulus yang fokus bekerja sebagaimana yang ditugaskan Kristus.

*Kisah Para Rasul 20:24 (TB)*  Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Proyek kasih yang kita lakukan bersama tetap mempersilahkan Tuhan Yesus yang campur tangan dalam segala pekerjaan yang kita lakukan ,dengan memohon Tuhan Yesuslah yang akan berbicara ketika kita mengabarkan Injil keselamatan, seperti sabdaNya dalam:

*Matius 10:19-20 (TB)* Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Dengan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan Yesus kita dapat berbuat kasih yang benar dan Kudus, disertai hati yang tulus, dengan berbekal firman Allah yang demikian :

*2 Timotius 1:7-8 (TB)*  Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.

Saudaraku,kedewasaan iman dan kesungguhan hati inilah yang membawa kita dalam pemberitaan Injil Kristus disertai kasih yang tulus dan Kudus.
Selamat berakifitas Tuhan Yesus memberkati,amin.

*PD. Autopia Malang*
28062018
Ernawati Eliyus .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu