1631 Regi: Yang Diperlukan adalah Percaya!
Shalom Aleichem b’shem Yeshua ha Mashiach.
Tema regi hari ini:
"Yang Diperlukan adalah *Percaya!*"
Lalu kata mereka kepada-Nya:
"Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu *percaya* kepada Dia yang telah diutus Allah."
*Yohanes 6: 28- 29*.
Pertanyaan di atas dilontarkan oleh orang banyak yang terkagum-kagum akan mujizat kesembuhan dan makanan bagi lima ribu orang yang baru saja dilakukan Tuhan Yesus di depan mata mereka. Sekarang mereka ingin mengetahui tentang pekerjaan yang dikehendaki Allah untuk mereka lakukan dengan sepenuh hati,namun jawaban Yesus sama sekali tidak mereka duga.
Mereka hanya memerlukan *percaya* Yesus. Barangkali dalam hati banyak yang mengatakan: “Kalau sekedar percaya, aku pasti bisa. Eh, nanti dulu. Percaya kepada Yesus dalam keadaan normal dan dalam kondisi baik memang mudah.
Namun, *percaya* ini juga berlaku *dalam kondisi yang tidak baik bahkan terburuk* dalam kehidupan kita!
Sebagaimana yang telah dialami murid ketika menghadapi kekuatiran di tengah badai
*Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu*, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: *"Tuhan, tolonglah, kita binasa.”*
Matius 8:24-25
Para murid yang telah bergaul dengan Yesus bertahun-tahun menyaksikan mujizat yang besar dan yang tidak mungkin dilakukan manusia, namun ketika menghadapi keadaan buruk terlontar kata-kata: *Tuhan Yesus, kita binasa!*
Mustahil rasanya jika kita tidak membacanya sendiri dalam ayat Alkitab ini, murid-murid Yesus kehilangan percaya penuhnya kepada Sang Guru Agung.
*Matius 8:26*
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, *kamu yang kurang percaya?"* Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Dalam menghadapi hal-hal yang tidak baik, yang perlu kita lakukan adalah: *percaya* dan menyerahkan keadaan itu kepada-Nya: “Tuhan Yesus saya mengalami badai ini, ada prahara itu. Saya percaya Hu berkuasa dan hanya Hu lah satu-satunya yang mampu melewatkan keadaan ini dari diri saya, karena kepada Hu telah diberikan kuasa di sorga maupun di bumi. Silakan bertindak seturut dengan kebijaksanaan-Hu dan berkenanlah memberikan *hati dan iman percaya* serta petunjuk akan hal yang harus saya lakukan”
Setelah penyerahan kita di atas, marilah kita *beriman* akan karya pertolongan-Nya, tanpa mengotak-atik lagi dengan akal budi kita. *Ikuti kata hati yang dituntun Roh Kudus* dan *yakinlah bahwa Allah pasti bertindak meredakan badai itu*, sehingga *ombak besar pada samudera permasalahan kita pun menjadi reda*.
Semangat berjuang, Tuhan Yesus memberkati, Halleluya amin.
*PD Autopia - Malang*
27062018
_gunawanwibisono_
Tema regi hari ini:
"Yang Diperlukan adalah *Percaya!*"
Lalu kata mereka kepada-Nya:
"Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu *percaya* kepada Dia yang telah diutus Allah."
*Yohanes 6: 28- 29*.
Pertanyaan di atas dilontarkan oleh orang banyak yang terkagum-kagum akan mujizat kesembuhan dan makanan bagi lima ribu orang yang baru saja dilakukan Tuhan Yesus di depan mata mereka. Sekarang mereka ingin mengetahui tentang pekerjaan yang dikehendaki Allah untuk mereka lakukan dengan sepenuh hati,namun jawaban Yesus sama sekali tidak mereka duga.
Mereka hanya memerlukan *percaya* Yesus. Barangkali dalam hati banyak yang mengatakan: “Kalau sekedar percaya, aku pasti bisa. Eh, nanti dulu. Percaya kepada Yesus dalam keadaan normal dan dalam kondisi baik memang mudah.
Namun, *percaya* ini juga berlaku *dalam kondisi yang tidak baik bahkan terburuk* dalam kehidupan kita!
Sebagaimana yang telah dialami murid ketika menghadapi kekuatiran di tengah badai
*Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu*, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: *"Tuhan, tolonglah, kita binasa.”*
Matius 8:24-25
Para murid yang telah bergaul dengan Yesus bertahun-tahun menyaksikan mujizat yang besar dan yang tidak mungkin dilakukan manusia, namun ketika menghadapi keadaan buruk terlontar kata-kata: *Tuhan Yesus, kita binasa!*
Mustahil rasanya jika kita tidak membacanya sendiri dalam ayat Alkitab ini, murid-murid Yesus kehilangan percaya penuhnya kepada Sang Guru Agung.
*Matius 8:26*
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, *kamu yang kurang percaya?"* Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Dalam menghadapi hal-hal yang tidak baik, yang perlu kita lakukan adalah: *percaya* dan menyerahkan keadaan itu kepada-Nya: “Tuhan Yesus saya mengalami badai ini, ada prahara itu. Saya percaya Hu berkuasa dan hanya Hu lah satu-satunya yang mampu melewatkan keadaan ini dari diri saya, karena kepada Hu telah diberikan kuasa di sorga maupun di bumi. Silakan bertindak seturut dengan kebijaksanaan-Hu dan berkenanlah memberikan *hati dan iman percaya* serta petunjuk akan hal yang harus saya lakukan”
Setelah penyerahan kita di atas, marilah kita *beriman* akan karya pertolongan-Nya, tanpa mengotak-atik lagi dengan akal budi kita. *Ikuti kata hati yang dituntun Roh Kudus* dan *yakinlah bahwa Allah pasti bertindak meredakan badai itu*, sehingga *ombak besar pada samudera permasalahan kita pun menjadi reda*.
Semangat berjuang, Tuhan Yesus memberkati, Halleluya amin.
*PD Autopia - Malang*
27062018
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar