1599 Regi: Dosa bagaikan empedu yang pahit
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
Kisah Para Rasul 8:22-23 (TB) *Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;*
sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."
Dengan tema:
*Dosa bagaikan empedu yang pahit*
Betapa celakanya jika hidup ini tidak beroleh pengampunan dari Tuhan.
Tentunya kita tidak akan mendapatkan yang baik, yang mulia ,yang kudus dan yang benar dari Allah, namun kecelakaan ,kebinasaan dan kehancuran yang akan kita rasakan sepanjang hidup kita, selama kita tidak mau bertobat.
Dosa diibaratkan sebagai empedu yang pahit ,yang artinya tidak ada rasa yang nyaman yang dapat dirasakan, akibatnya banyak dari kita yang sudah berdoa memohon berkat Allah, ternyata pintu berkat masih tertutup, seakan-akan Tuhan menutup mata dan tidak merespon doa dan permohonan kita.
Tapi apakah kita sadar dan menyadari apa maksud Tuhan dibalik semuanya itu?
Tuhan Yesus memberikan waktu kepada kita supaya kita sadar dengan apa yang sudah kita lakukan,karena itu salah dalam pandangan Tuhan, sebab tanpa kita sadari sering kita menyangka apa yang kita lakukan sudah benar dan berkenan pada Tuhan.
Mari kita koreksi semua perbuatan kita yang membuat kita jatuh atau doa kita tidak dijawab Tuhan dengan firman Tuhan yang mengatakan dalam
Yeremia 5:25 (TB) *Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.*
Jadi sangat jelas akibat dosa yang pahit ini, membuat pahit kehidupan kita, karena itu kita harus sadar dan tidak memaksakan kehendak kita sendiri untuk memuaskan ke inginan hati yang tidak selaras dengan kehendak dan jalan Tuhan.
Bertobat itu lebih baik, sebab dengan bertobat berarti kita mau menyadari kekuatan diri sendiri yang sebenarnya tidak ada apa-apanya dan tidak ada seujung kuku ini dihadapan Tuhan Yesus.
Yunus 3:9-10 (TB) *Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."*
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, *maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.*
Inilah yang harus kita pahami dengan pertobatan yang sungguh- sungguh dan penyesalan yang tulus, *bisa me rubah empedu yang pahit menjadi anggur yang manis*.
Sekarang tergantung pada diri kita sendiri, *apakah kita mau mengeraskan hati* dengan merasa benar sendiri, atau kita sadar karena kesalahan dosa dan pelanggaran yang aku lakukan menjadikan hidup kita tidak mendapat kenyamanan,kedamaian ,dan sukacita.
Mumpung masih ada waktu pergunakanlah waktu ini dengan sebaik mungkin, sebelum ajal menjemputmu dan sudah tidak ada waktu untuk bertobat.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati ,amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
11062018
Wibisono
Kisah Para Rasul 8:22-23 (TB) *Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;*
sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."
Dengan tema:
*Dosa bagaikan empedu yang pahit*
Betapa celakanya jika hidup ini tidak beroleh pengampunan dari Tuhan.
Tentunya kita tidak akan mendapatkan yang baik, yang mulia ,yang kudus dan yang benar dari Allah, namun kecelakaan ,kebinasaan dan kehancuran yang akan kita rasakan sepanjang hidup kita, selama kita tidak mau bertobat.
Dosa diibaratkan sebagai empedu yang pahit ,yang artinya tidak ada rasa yang nyaman yang dapat dirasakan, akibatnya banyak dari kita yang sudah berdoa memohon berkat Allah, ternyata pintu berkat masih tertutup, seakan-akan Tuhan menutup mata dan tidak merespon doa dan permohonan kita.
Tapi apakah kita sadar dan menyadari apa maksud Tuhan dibalik semuanya itu?
Tuhan Yesus memberikan waktu kepada kita supaya kita sadar dengan apa yang sudah kita lakukan,karena itu salah dalam pandangan Tuhan, sebab tanpa kita sadari sering kita menyangka apa yang kita lakukan sudah benar dan berkenan pada Tuhan.
Mari kita koreksi semua perbuatan kita yang membuat kita jatuh atau doa kita tidak dijawab Tuhan dengan firman Tuhan yang mengatakan dalam
Yeremia 5:25 (TB) *Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.*
Jadi sangat jelas akibat dosa yang pahit ini, membuat pahit kehidupan kita, karena itu kita harus sadar dan tidak memaksakan kehendak kita sendiri untuk memuaskan ke inginan hati yang tidak selaras dengan kehendak dan jalan Tuhan.
Bertobat itu lebih baik, sebab dengan bertobat berarti kita mau menyadari kekuatan diri sendiri yang sebenarnya tidak ada apa-apanya dan tidak ada seujung kuku ini dihadapan Tuhan Yesus.
Yunus 3:9-10 (TB) *Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."*
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, *maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.*
Inilah yang harus kita pahami dengan pertobatan yang sungguh- sungguh dan penyesalan yang tulus, *bisa me rubah empedu yang pahit menjadi anggur yang manis*.
Sekarang tergantung pada diri kita sendiri, *apakah kita mau mengeraskan hati* dengan merasa benar sendiri, atau kita sadar karena kesalahan dosa dan pelanggaran yang aku lakukan menjadikan hidup kita tidak mendapat kenyamanan,kedamaian ,dan sukacita.
Mumpung masih ada waktu pergunakanlah waktu ini dengan sebaik mungkin, sebelum ajal menjemputmu dan sudah tidak ada waktu untuk bertobat.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati ,amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
11062018
Wibisono
Komentar
Posting Komentar