1611 Regi: MEMBANGUN RUMAH-NYA DAHULU
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini bertemakan:
*MEMBANGUN RUMAH-NYA DAHULU*
Dasar firmannya dari:
*Hagai 1:9* (TB)
*Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.*
Sedikit catatan untuk melatar belakangi sejarah kitab Hagai, sebagai berikut:
(saya tulis kata *sejarah*, karena memang peristiwa ini pernah terjadi, bukan dongeng, kisah atau legenda..!)
Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengeluarkan maklumat yang mengijinkan orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka dan membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci ( ini adalah penggenapan firman yang dinubuatkan dalam *Yesaya 45:1-3, Yeremia 25:11-12*, dan jawaban atas doa syafaat Daniel dalam *Daniel 9* ).
Rombongan orang Yahudi pertama yang kembali ke Yerusalem meletakkan dasar Bait Suci yang baru pada tahun 536 SM, dengan harapan dan kegembiraan yang besar.
Tetapi, tidak lama kemudian, orang Samaria dan tetangga lainnya menentang rencana pembangunan itu dan mematahkan semangat para pekerja Yahudi sehingga pembangunan itu terhenti tahun 534 SM dan mangkrak beberapa tahun.
Lalu Allah menggerakkan nabi Hagai untuk kembali menyemangati pembangunan Bait Allah itu, sehingga 18 tahun kemudian barulah Bait Allah selesai dan ditahbiskan
*(Ezra 6:15-16)*
Secara jasmani,proses pembangunan Bait Allah di Yerusalem saat itu ternyata juga terkendala oleh keegoisan bangsa Israel.
Mereka menomorsatukan urusan duniawi, Sibuk dengan urusan rumahnya sendiri, menomorduakan Rumah Allah yang jauh lebih penting dan berharga.
Mengesampingkan Kerajaan Allah dan kebenarannya sehingga segala sesuatunya tertahan, tidak diberikan oleh Allah.
Secara rohani, penghentian pembangunan Bait Allah itu juga bisa berarti kita menyibukkan diri dalam berbagai hal duniawi dan menyepelekan "RumahNya" yang seharusnya kita bangun dengan penuh tanggungjawab..
Saudara terkasih, sadarilah bahwa kitalah Bait Allah yang sesungguhnya. Seperti yang dikatakan Paulus dalam
*1 Korintus 6:19* (TB)
*Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,_ Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?*
Ingat, bahwa Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita diingini-Nya dengan cemburu..!
*(Yakobus 4:5)*
Karena itu sebelum apapun yang kita upayakan dengan jerih lelah, bercucuran keringat, "dihembuskan-Nya", sehingga sekalipun upaya kita 24 jam nonstop, tapi kita tidak mendapatkan seperti yang diharapkan, marilah *kita bangun dulu RumahNya.*
Jangan biarkan rohanimu menjadi reruntuhan puing, seperti rumah kosong, yang akhirnya dihuni oleh roh-roh GJ (gak jelas), yang bila sudah akut akan membawa kita kepada tempat yang sangat jelas, yaitu kengerian kekal.
Terus semangat mendekat dan semakin melekat padaNya, supaya kita kenyang dengan hal-hal yang baik di pelataran-Nya yang kudus.
*Mazmur 65:5* (TB) *Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.*
Selamat beribadah, Tetap bersemangat!!
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```
17062018
Renungan pagi hari ini bertemakan:
*MEMBANGUN RUMAH-NYA DAHULU*
Dasar firmannya dari:
*Hagai 1:9* (TB)
*Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.*
Sedikit catatan untuk melatar belakangi sejarah kitab Hagai, sebagai berikut:
(saya tulis kata *sejarah*, karena memang peristiwa ini pernah terjadi, bukan dongeng, kisah atau legenda..!)
Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengeluarkan maklumat yang mengijinkan orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka dan membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci ( ini adalah penggenapan firman yang dinubuatkan dalam *Yesaya 45:1-3, Yeremia 25:11-12*, dan jawaban atas doa syafaat Daniel dalam *Daniel 9* ).
Rombongan orang Yahudi pertama yang kembali ke Yerusalem meletakkan dasar Bait Suci yang baru pada tahun 536 SM, dengan harapan dan kegembiraan yang besar.
Tetapi, tidak lama kemudian, orang Samaria dan tetangga lainnya menentang rencana pembangunan itu dan mematahkan semangat para pekerja Yahudi sehingga pembangunan itu terhenti tahun 534 SM dan mangkrak beberapa tahun.
Lalu Allah menggerakkan nabi Hagai untuk kembali menyemangati pembangunan Bait Allah itu, sehingga 18 tahun kemudian barulah Bait Allah selesai dan ditahbiskan
*(Ezra 6:15-16)*
Secara jasmani,proses pembangunan Bait Allah di Yerusalem saat itu ternyata juga terkendala oleh keegoisan bangsa Israel.
Mereka menomorsatukan urusan duniawi, Sibuk dengan urusan rumahnya sendiri, menomorduakan Rumah Allah yang jauh lebih penting dan berharga.
Mengesampingkan Kerajaan Allah dan kebenarannya sehingga segala sesuatunya tertahan, tidak diberikan oleh Allah.
Secara rohani, penghentian pembangunan Bait Allah itu juga bisa berarti kita menyibukkan diri dalam berbagai hal duniawi dan menyepelekan "RumahNya" yang seharusnya kita bangun dengan penuh tanggungjawab..
Saudara terkasih, sadarilah bahwa kitalah Bait Allah yang sesungguhnya. Seperti yang dikatakan Paulus dalam
*1 Korintus 6:19* (TB)
*Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,_ Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?*
Ingat, bahwa Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita diingini-Nya dengan cemburu..!
*(Yakobus 4:5)*
Karena itu sebelum apapun yang kita upayakan dengan jerih lelah, bercucuran keringat, "dihembuskan-Nya", sehingga sekalipun upaya kita 24 jam nonstop, tapi kita tidak mendapatkan seperti yang diharapkan, marilah *kita bangun dulu RumahNya.*
Jangan biarkan rohanimu menjadi reruntuhan puing, seperti rumah kosong, yang akhirnya dihuni oleh roh-roh GJ (gak jelas), yang bila sudah akut akan membawa kita kepada tempat yang sangat jelas, yaitu kengerian kekal.
Terus semangat mendekat dan semakin melekat padaNya, supaya kita kenyang dengan hal-hal yang baik di pelataran-Nya yang kudus.
*Mazmur 65:5* (TB) *Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.*
Selamat beribadah, Tetap bersemangat!!
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```
17062018
Komentar
Posting Komentar