1580 Rensi: HIDUP ADALAH ANUGERAH
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan hari ini dengan tema:
*"HIDUP ADALAH ANUGERAH"*
Dasar Firman :
*Yohanes 11:25-26* (TB) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Mendengar kabar bahwa Lazarus sakit, Tuhan Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”
Tuhan Yesus memang mengasihi Marta, kakaknya, serta Lazarus. Namun, setelah mendengar bahwa Lazarus sakit, Tuhan Yesus sengaja menundanya. Penundaan ini memiliki alasan jelas, yakni supaya kemuliaan Allah dinyatakan.
Tuhan Yesus sengaja menunggu sampai Lazarus mati dan akan hadir di sana sebagai Tuhan yang tidak saja menyembuhkan orang sakit, tetapi juga mampu membangkitkan orang mati.
Begitu banyak orang yang dapat menyembuhkan orang sakit, namun untuk membangkitkan orang mati, hanya Allah saja yang bisa.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Anak Allah yang diutus Bapa (42). Hal ini semakin ditegaskan dengan kenyataan bahwa ketika Tuhan Yesus tiba, Lazarus sudah empat hari berada di dalam kubur. Berdasarkan keyakinan Yahudi, dalam waktu tiga hari setelah kematian, jiwa masih berada di sekitar tubuh. Namun, setelah tiga hari, jiwanya benar-benar meninggalkan tubuh untuk selamanya. Itu berarti Lazarus sungguh-sungguh sudah mati. Tubuhnya sudah berbau dan membusuk (39).
Pada saat itulah Tuhan Yesus hadir sebagai Tuhan yang dapat membangkitkan orang mati. Dia mewahyukan jati diri-Nya, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya".
Haleluya! Sebagaimana Lazarus, kita pun sudah dihidupkan-Nya. Karena itu kita takperlu lagi khawatir akan apa pun sebab hidup itu lebih penting daripada yang lain.
*Matius 6:25* (TB) Karena itu Aku berkata kepadamu, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah *hidup itu lebih penting* daripada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Setelah kita dianugerahi hidup, ternyata kita harus mencari Tuhan, memegang perkataan-Nya dan petunjuk-Nya:
*Amos 5:4* (TB) sebab beginilah firman Tuhan kepada kaum Israel, "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"
Agar hidup tetap berlangsung, kita pun harus makan roti dan minum anggur.
*Amsal 9:5-6* (TB) "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur;
buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
*Matius 4:4* (TB) Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Dengan demikian kita tidak akan mendapat malu:
*Mazmur 119:5-6* (TB) Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.
Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk menikmati hidup anugerah-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Imanuel.
*PD AUTOPIA MALANG*
01062018
Ninik SR
Renungan hari ini dengan tema:
*"HIDUP ADALAH ANUGERAH"*
Dasar Firman :
*Yohanes 11:25-26* (TB) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Mendengar kabar bahwa Lazarus sakit, Tuhan Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”
Tuhan Yesus memang mengasihi Marta, kakaknya, serta Lazarus. Namun, setelah mendengar bahwa Lazarus sakit, Tuhan Yesus sengaja menundanya. Penundaan ini memiliki alasan jelas, yakni supaya kemuliaan Allah dinyatakan.
Tuhan Yesus sengaja menunggu sampai Lazarus mati dan akan hadir di sana sebagai Tuhan yang tidak saja menyembuhkan orang sakit, tetapi juga mampu membangkitkan orang mati.
Begitu banyak orang yang dapat menyembuhkan orang sakit, namun untuk membangkitkan orang mati, hanya Allah saja yang bisa.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Anak Allah yang diutus Bapa (42). Hal ini semakin ditegaskan dengan kenyataan bahwa ketika Tuhan Yesus tiba, Lazarus sudah empat hari berada di dalam kubur. Berdasarkan keyakinan Yahudi, dalam waktu tiga hari setelah kematian, jiwa masih berada di sekitar tubuh. Namun, setelah tiga hari, jiwanya benar-benar meninggalkan tubuh untuk selamanya. Itu berarti Lazarus sungguh-sungguh sudah mati. Tubuhnya sudah berbau dan membusuk (39).
Pada saat itulah Tuhan Yesus hadir sebagai Tuhan yang dapat membangkitkan orang mati. Dia mewahyukan jati diri-Nya, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya".
Haleluya! Sebagaimana Lazarus, kita pun sudah dihidupkan-Nya. Karena itu kita takperlu lagi khawatir akan apa pun sebab hidup itu lebih penting daripada yang lain.
*Matius 6:25* (TB) Karena itu Aku berkata kepadamu, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah *hidup itu lebih penting* daripada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Setelah kita dianugerahi hidup, ternyata kita harus mencari Tuhan, memegang perkataan-Nya dan petunjuk-Nya:
*Amos 5:4* (TB) sebab beginilah firman Tuhan kepada kaum Israel, "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"
Agar hidup tetap berlangsung, kita pun harus makan roti dan minum anggur.
*Amsal 9:5-6* (TB) "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur;
buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
*Matius 4:4* (TB) Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Dengan demikian kita tidak akan mendapat malu:
*Mazmur 119:5-6* (TB) Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.
Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk menikmati hidup anugerah-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Imanuel.
*PD AUTOPIA MALANG*
01062018
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar