1629 Regi: Berbuat Dengan Segenap Hati
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:
*Berbuat Dengan Segenap Hati*
Dasar firmannya dari:
*Kolose 3:23-25 (TB)*
Ayat nast nya
*Kolose 3:23 (TB)*
*Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.*
Ayat nas di atas menasihatkan agar kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, studi, hidup berkeluarga, ibadah dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau bersungut-sungut dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
Di tempat kerja ada saja hal yang kita keluhkan, mulai gaji, job description yang tidak jelas, si bos yang bertindak semena-mena dan sebagainya. Akibatnya kita pun mengerjakan setiap tugas atau pekerjaan kita tidak dengan sepenuh hati alias nggrundel (bahasa Jawa) dalam hati, artinya bersungut-sungut. Begitu juga dalam hal pelayanan, kita pun melakukannya sebagai hal yang rutin, biasa-biasa saja tanpa semangat.
*Berbuat segenap hati berarti berbuat tidak setengah hati atau tiga perempat hati*
Sesungguhnya Tuhan Yesus telah memberikan teladan bagi umatNya bagaimana Ia melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati. Apa pun yang menjadi kehendak Bapa dikerjakanNya dengan sepenuh hati meski harus melewati segala penderitaan yang hebat, bahkan sampai harus mati di kayu salib
Baca *Filipi2:5-9*
Kalau hari ini kita diingatkan oleh firman untuk melakukan seperti yang telah Yesus lakukan dan ajarkan itu berarti kita juga harus melakukannya dengan sepenuh hati, sebab
"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."
*(1 Yohanes 2:6)*
Marilah kita renungkan kalau dalam kehidupan ini kita tidak menghasilkan buah dari apa yang kita lakukan, bisa jadi karena kita melakukannya tidak dengan sepenuh hati. Bila kita melakukan banyak hal tidak dengan sepenuh hati, maka hasil yang kita dapatkan pun tidak akan bisa maksimal. Berbuahlah yang banyak supaya Bapa-Ku dipermuliakan *Yohanes 15:8*
Mari kita koreksi diri kita masing-masing: *Hubungan kita dengan Tuhan Yesus bagaimana*, sudahkah kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati? Ketika melayani, memuji dan menyembah Tuhan apakah kita melakukannya dengan sepenuh hati?
Apa *dengan roh atau dengan akal budi?*
Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau kita merasa sudah cukup rajin dan setia mengiring Tuhan. Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat mata atau yang terlihat mata, tetapi Ia melihat hati kita; *kesepenuhhatian kita ketika melayani Dia, itulah yang dikenan Tuhan.*
Ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Contoh: Abraham, Nuh, Kaleb, mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya meski perlu waktu yang cukup lama.
Kita pun harus percaya dan penuh semangat bekerja karena janji firman Tuhan kepada kita pasti digenapi, dan saat menantikan Tuhan itulah kita harus mengerjakan bagian kita dengan sepenuh hati.
Semangat pagi semangat bekerja, IMANUEL, Amin
*PD Autopia Malang*
26062018
_eddy mulyono_
*Berbuat Dengan Segenap Hati*
Dasar firmannya dari:
*Kolose 3:23-25 (TB)*
Ayat nast nya
*Kolose 3:23 (TB)*
*Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.*
Ayat nas di atas menasihatkan agar kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, studi, hidup berkeluarga, ibadah dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau bersungut-sungut dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
Di tempat kerja ada saja hal yang kita keluhkan, mulai gaji, job description yang tidak jelas, si bos yang bertindak semena-mena dan sebagainya. Akibatnya kita pun mengerjakan setiap tugas atau pekerjaan kita tidak dengan sepenuh hati alias nggrundel (bahasa Jawa) dalam hati, artinya bersungut-sungut. Begitu juga dalam hal pelayanan, kita pun melakukannya sebagai hal yang rutin, biasa-biasa saja tanpa semangat.
*Berbuat segenap hati berarti berbuat tidak setengah hati atau tiga perempat hati*
Sesungguhnya Tuhan Yesus telah memberikan teladan bagi umatNya bagaimana Ia melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati. Apa pun yang menjadi kehendak Bapa dikerjakanNya dengan sepenuh hati meski harus melewati segala penderitaan yang hebat, bahkan sampai harus mati di kayu salib
Baca *Filipi2:5-9*
Kalau hari ini kita diingatkan oleh firman untuk melakukan seperti yang telah Yesus lakukan dan ajarkan itu berarti kita juga harus melakukannya dengan sepenuh hati, sebab
"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."
*(1 Yohanes 2:6)*
Marilah kita renungkan kalau dalam kehidupan ini kita tidak menghasilkan buah dari apa yang kita lakukan, bisa jadi karena kita melakukannya tidak dengan sepenuh hati. Bila kita melakukan banyak hal tidak dengan sepenuh hati, maka hasil yang kita dapatkan pun tidak akan bisa maksimal. Berbuahlah yang banyak supaya Bapa-Ku dipermuliakan *Yohanes 15:8*
Mari kita koreksi diri kita masing-masing: *Hubungan kita dengan Tuhan Yesus bagaimana*, sudahkah kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati? Ketika melayani, memuji dan menyembah Tuhan apakah kita melakukannya dengan sepenuh hati?
Apa *dengan roh atau dengan akal budi?*
Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau kita merasa sudah cukup rajin dan setia mengiring Tuhan. Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat mata atau yang terlihat mata, tetapi Ia melihat hati kita; *kesepenuhhatian kita ketika melayani Dia, itulah yang dikenan Tuhan.*
Ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Contoh: Abraham, Nuh, Kaleb, mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya meski perlu waktu yang cukup lama.
Kita pun harus percaya dan penuh semangat bekerja karena janji firman Tuhan kepada kita pasti digenapi, dan saat menantikan Tuhan itulah kita harus mengerjakan bagian kita dengan sepenuh hati.
Semangat pagi semangat bekerja, IMANUEL, Amin
*PD Autopia Malang*
26062018
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar