88 Rensi: Orang Yang Percaya Dirinya Sendiri
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
ORANG YG PERCAYA DIRINYA SENDIRI
Mazmur 49:13-14 (VMD) (49-14) Demikianlah akhir dari semua yang percaya pada diri sendiri dan setiap orang yang hidup menurut caranya sendiri. Sela
(49-15) Mereka sama seperti domba, kuburan akan menjadi kandangnya. Maut menjadi gembalanya. Bila pagi sudah datang, orang baik akan menikmati kemenangan, sedangkan tubuh orang yang tinggi hati pelan-pelan membusuk dalam kubur, jauh dari rumahnya yang indah. *
Bila kita mau merenungkan firman ini dengan rendah hati dan membuang EGO kita, maka kita akan memiliki rasa takut kepada Tuhan Yesus, namun kalau hanya sekedar membaca tanpa mau merenungkannya, maka firman ini tidak ada ubahnya seperti hembusan nafas yang melintas disekitar kita, yang tidak dapat dirasakan.
Betapa celakanya orang yang percaya pada dirinya sendiri, sebab maut yang menjadi gembalanya dan kuburan yang menjadi kandangnya. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri sendiri, apakah kita termasuk orang yang percaya pada diri sendiri atau orang yang mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap langkah kita??
Jika kita adalah orang yang percaya diri sendiri dan mengandalkan kekuatan kita sendiri, lihat firmanNya dalam
Yeremia 17:5-6 (TB) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. *
Maka kita akan menjadi orang yang terkutuk yang tidak mengalami keadaan yang baik, bagi orang yang mengandalkan diri atau kekuatannya sendiri.
Seharusnya hal ini menjadi cermin untuk hidup kita, apakah kita masih menjadi orang bebal dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri, kalau memang kita siap untuk menanggung akibatnya, yaitu jelas tidak akan merasakan damai sejahtera ,tidak masalah itu menjadi pilihan kita, namun kalau kita tidak siap menanggung akibat yang demikian buruk, alangkah bijaknya jika kita berbalik meninggalkan ke egoisan dan kebebalan kita dengan hidup menurut dan taat terhadap firmanNya, yaitu dengan mengandalkan Tuhan Yesus dalam semua perkara supaya kita mendapat sukacita dan ketenangan dalam hidup seperti apa yang difirmankan dalam
Yeremia 17:7-8 (TB) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. *
Memang ini pilihan yang berat, karena tidak mudah orang, untuk menyangkal dirinya sendiri, yang berarti harus melawan apa yang dipikirkannya, karena ini dibutuhkan hati dan pikiran yang berserah, pasrah, tulus dengan mau berkata " Bukan kehendakku yang terjadi melainkan Kehendak Tuhan Yesus saja yang terjadi dan menguasai hidupku".
Hal ini memang sangat mudah untuk diucapkan , namun dalam prakteknya antara ucapan bibir dan hati sangat jauh bertentangan,sehingga akan menimbulkan pergumulan bathin yang berat, untuk itu sangat dibutuhkan usaha keras dengan berhiaskan kerelaan, keikhlasan dan percaya penuh, tidak bimbang terhadap kuasa dan rencana Allah dalam hidup kita, sebab hanya Allah saja yang dapat mengetahui hati kita, dan bagaimana situasi hati kita saat ini.
Yeremia 17:9-10 (TB) Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? *
Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.
Jika demikian apa yang dapat kita sembunyikan?? Sudah seharusnya kita berpikir bijak sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka dihadapanNya, dan setiap yang kita perbuat akan mendapat balasan yang setimpal, jadi semuanya tergantung pilihan kita, masih bertekun mengandalkan diri sendiri atau mau taat dan hidup menurut perintahNya itu adalah pilihan yang harus kita pilih salah satu, kita tidak bisa hidup diantara kedua pilihan itu tapi harus dan harus kita pilih satu diantara dua pilihan itu, yang tentunya semua pilihan adalah baik menurut pandangan dan pikiran kita, tapi ingat bahwa Tuhan menguji hati untuk mengetahui seberapa murni kadar iman kita masing-masing. Tuhan Yesus tidak memaksa agar kita hidup menurut perintahNya, sebab Dia adalah Allah yang Maha Bijak karena itu pilihan diberikan secara mutlak kepada kita, namun dibalik semuanya itu Tuhan Yesus sudah menunjukan upah dari masing- masing pilihan dengan jelas, tinggal kita mau mengerti pilihan mana yang terbaik itu tergantung pada pribadi kita masing- masing, oleh karena itu berdoalah supaya Roh Kudus memberi petunjuk pilihan yang tepat yang harus kita pilih.
Selamat menentukan pilihan, ingat semua pilihan sudah ada upahnya masing- masing, tekunlah berdoa, nyanyikan pujian bagi keagungan namaNya dengan penyembahan yang setia, karena Allah mengasihi orang yang rela hati dalam tindakannya.
Salam Damai Sejahtera dari Allah Bapa sang khalik dan dari Tuhan Yesus yang empunya kuasa dibumi dan disorga dengan pimpinan terang Roh Kudus memberkati kita semua. Amin
PD AUTOPIA Malang
sam w1315 11052016
ORANG YG PERCAYA DIRINYA SENDIRI
Mazmur 49:13-14 (VMD) (49-14) Demikianlah akhir dari semua yang percaya pada diri sendiri dan setiap orang yang hidup menurut caranya sendiri. Sela
(49-15) Mereka sama seperti domba, kuburan akan menjadi kandangnya. Maut menjadi gembalanya. Bila pagi sudah datang, orang baik akan menikmati kemenangan, sedangkan tubuh orang yang tinggi hati pelan-pelan membusuk dalam kubur, jauh dari rumahnya yang indah. *
Bila kita mau merenungkan firman ini dengan rendah hati dan membuang EGO kita, maka kita akan memiliki rasa takut kepada Tuhan Yesus, namun kalau hanya sekedar membaca tanpa mau merenungkannya, maka firman ini tidak ada ubahnya seperti hembusan nafas yang melintas disekitar kita, yang tidak dapat dirasakan.
Betapa celakanya orang yang percaya pada dirinya sendiri, sebab maut yang menjadi gembalanya dan kuburan yang menjadi kandangnya. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri sendiri, apakah kita termasuk orang yang percaya pada diri sendiri atau orang yang mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap langkah kita??
Jika kita adalah orang yang percaya diri sendiri dan mengandalkan kekuatan kita sendiri, lihat firmanNya dalam
Yeremia 17:5-6 (TB) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. *
Maka kita akan menjadi orang yang terkutuk yang tidak mengalami keadaan yang baik, bagi orang yang mengandalkan diri atau kekuatannya sendiri.
Seharusnya hal ini menjadi cermin untuk hidup kita, apakah kita masih menjadi orang bebal dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri, kalau memang kita siap untuk menanggung akibatnya, yaitu jelas tidak akan merasakan damai sejahtera ,tidak masalah itu menjadi pilihan kita, namun kalau kita tidak siap menanggung akibat yang demikian buruk, alangkah bijaknya jika kita berbalik meninggalkan ke egoisan dan kebebalan kita dengan hidup menurut dan taat terhadap firmanNya, yaitu dengan mengandalkan Tuhan Yesus dalam semua perkara supaya kita mendapat sukacita dan ketenangan dalam hidup seperti apa yang difirmankan dalam
Yeremia 17:7-8 (TB) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. *
Memang ini pilihan yang berat, karena tidak mudah orang, untuk menyangkal dirinya sendiri, yang berarti harus melawan apa yang dipikirkannya, karena ini dibutuhkan hati dan pikiran yang berserah, pasrah, tulus dengan mau berkata " Bukan kehendakku yang terjadi melainkan Kehendak Tuhan Yesus saja yang terjadi dan menguasai hidupku".
Hal ini memang sangat mudah untuk diucapkan , namun dalam prakteknya antara ucapan bibir dan hati sangat jauh bertentangan,sehingga akan menimbulkan pergumulan bathin yang berat, untuk itu sangat dibutuhkan usaha keras dengan berhiaskan kerelaan, keikhlasan dan percaya penuh, tidak bimbang terhadap kuasa dan rencana Allah dalam hidup kita, sebab hanya Allah saja yang dapat mengetahui hati kita, dan bagaimana situasi hati kita saat ini.
Yeremia 17:9-10 (TB) Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? *
Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.
Jika demikian apa yang dapat kita sembunyikan?? Sudah seharusnya kita berpikir bijak sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka dihadapanNya, dan setiap yang kita perbuat akan mendapat balasan yang setimpal, jadi semuanya tergantung pilihan kita, masih bertekun mengandalkan diri sendiri atau mau taat dan hidup menurut perintahNya itu adalah pilihan yang harus kita pilih salah satu, kita tidak bisa hidup diantara kedua pilihan itu tapi harus dan harus kita pilih satu diantara dua pilihan itu, yang tentunya semua pilihan adalah baik menurut pandangan dan pikiran kita, tapi ingat bahwa Tuhan menguji hati untuk mengetahui seberapa murni kadar iman kita masing-masing. Tuhan Yesus tidak memaksa agar kita hidup menurut perintahNya, sebab Dia adalah Allah yang Maha Bijak karena itu pilihan diberikan secara mutlak kepada kita, namun dibalik semuanya itu Tuhan Yesus sudah menunjukan upah dari masing- masing pilihan dengan jelas, tinggal kita mau mengerti pilihan mana yang terbaik itu tergantung pada pribadi kita masing- masing, oleh karena itu berdoalah supaya Roh Kudus memberi petunjuk pilihan yang tepat yang harus kita pilih.
Selamat menentukan pilihan, ingat semua pilihan sudah ada upahnya masing- masing, tekunlah berdoa, nyanyikan pujian bagi keagungan namaNya dengan penyembahan yang setia, karena Allah mengasihi orang yang rela hati dalam tindakannya.
Salam Damai Sejahtera dari Allah Bapa sang khalik dan dari Tuhan Yesus yang empunya kuasa dibumi dan disorga dengan pimpinan terang Roh Kudus memberkati kita semua. Amin
PD AUTOPIA Malang
sam w1315 11052016
Komentar
Posting Komentar