82 Rensi: Kefanaan Manusia
Shalom
Aleichem b'Shem Jeshua Ha Maschiach.
Tema:"Kefanaan Manusia". Firman Tuhan dari
Mazmur 39:4 (TB) (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! *
Kefanaan menunjuk pada sesuatu yang tidak kekal. Manusia juga adalah kefanaan karena apapun yang ada pada dirinya dan apapun yang dilakukannya tidak kekal, bisa berubah- ubah sesuai dengan kemauannya.
Contoh: manusia sangat mudah membuat janji tetapi dengan mudah pula dia mengkhianatinya; menumpuk harta sebanyak mungkin dengan segala upaya dan tenaga, karena sesuatu hal yang tidak terduga semuanya bisa habis, yang tertinggal hanya penyesalan yang berkepanjangan.
Demikian juga kehidupan manusia adalah kefanaan. Kehidupan manusia, yaitu kita, di dunia ini, tidak akan berlangsung selamanya, pada saat yang telah ditentukan oleh Tuhan ,Sang Pencipta dan Pemilik Kehidupan, kehidupan manusia akan berakhir yaitu pada saat ajal tiba.
Manusia sering tidak memikirkan hal itu sehingga hidup dengan semaunya sendiri, sering terjadi berperilaku tidak takut kepada Tuhan.
Dalam firman di atas Daud memberi contoh yang terpuji, dia menyadari kelemahannya dan kefanaannya,dia menyadari hidupnya ada batasnya
Mazmur 90:10 (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. *
Batasan umur manusia ini Tuhan yang menentukan, tak ada seorangpun bisa menolaknya, itu kewenangan mutlak Tuhan, kita diberi hidup kurang dari 70 tahun atau lebih juga hak mutlak Tuhan untuk menetapkannya seturut rancanganNya.
Saudara-saudara kekasih, dalam realita kehidupan ternyata manusia lebih sungguh-sungguh dalam menyambut suatu proses kelahiran daripada kematian.
Itu logis karena kelahiran adalah sukacita sedang kematian adalah hal yang menakutkan bagi banyak orang terutama jika tidak mengenal Tuhan.
Hari ini, saat ini, marilah kita sadar bahwa kita tidak bisa mengatur berapa lama hidup kita di dunia ini.
Maka haruslah kita hidup bijaksana seolah-olah esok hari kita tidak lagi ada kesempatan menghirup nafas seperti ditulis Daud dalam
Mazmur 90:12 (TB) Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. *
Waktu kita hidup tidak panjang, maka mari gunakan waktu yang ada bukan untuk menuruti keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah
1 Petrus 4:2 (TB) supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. *
dan ingatlah bahwa kita semua nantinya harus menghadap tahta pengadilan Kristus
2 Korintus 5:10 (TB) Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. *
Kita harus mempersiapkan diri sungguh-sungguh dengan hidup melekat kepada Tuhan dengan rajin dan tekun Berdoa, Bernyanyi/Memuji Tuhan, Baca firmanNya dan beribadah (B3).
Saudara-saudaraku kekasih, pernahkah terlintas dalam benak kita jika suatu saat Tuhan bertanya "Apa yang telah kauperbuat selama hidupmu di dunia ini?"
Kita dituntut menjawab secara jujur bukan? Selamat berjuang agar hidup kita sampai akhir berkenan kepada Allah.Imanuel! 08052016 (yangti 5u51 1ndun9)
Aleichem b'Shem Jeshua Ha Maschiach.
Tema:"Kefanaan Manusia". Firman Tuhan dari
Mazmur 39:4 (TB) (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! *
Kefanaan menunjuk pada sesuatu yang tidak kekal. Manusia juga adalah kefanaan karena apapun yang ada pada dirinya dan apapun yang dilakukannya tidak kekal, bisa berubah- ubah sesuai dengan kemauannya.
Contoh: manusia sangat mudah membuat janji tetapi dengan mudah pula dia mengkhianatinya; menumpuk harta sebanyak mungkin dengan segala upaya dan tenaga, karena sesuatu hal yang tidak terduga semuanya bisa habis, yang tertinggal hanya penyesalan yang berkepanjangan.
Demikian juga kehidupan manusia adalah kefanaan. Kehidupan manusia, yaitu kita, di dunia ini, tidak akan berlangsung selamanya, pada saat yang telah ditentukan oleh Tuhan ,Sang Pencipta dan Pemilik Kehidupan, kehidupan manusia akan berakhir yaitu pada saat ajal tiba.
Manusia sering tidak memikirkan hal itu sehingga hidup dengan semaunya sendiri, sering terjadi berperilaku tidak takut kepada Tuhan.
Dalam firman di atas Daud memberi contoh yang terpuji, dia menyadari kelemahannya dan kefanaannya,dia menyadari hidupnya ada batasnya
Mazmur 90:10 (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. *
Batasan umur manusia ini Tuhan yang menentukan, tak ada seorangpun bisa menolaknya, itu kewenangan mutlak Tuhan, kita diberi hidup kurang dari 70 tahun atau lebih juga hak mutlak Tuhan untuk menetapkannya seturut rancanganNya.
Saudara-saudara kekasih, dalam realita kehidupan ternyata manusia lebih sungguh-sungguh dalam menyambut suatu proses kelahiran daripada kematian.
Itu logis karena kelahiran adalah sukacita sedang kematian adalah hal yang menakutkan bagi banyak orang terutama jika tidak mengenal Tuhan.
Hari ini, saat ini, marilah kita sadar bahwa kita tidak bisa mengatur berapa lama hidup kita di dunia ini.
Maka haruslah kita hidup bijaksana seolah-olah esok hari kita tidak lagi ada kesempatan menghirup nafas seperti ditulis Daud dalam
Mazmur 90:12 (TB) Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. *
Waktu kita hidup tidak panjang, maka mari gunakan waktu yang ada bukan untuk menuruti keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah
1 Petrus 4:2 (TB) supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. *
dan ingatlah bahwa kita semua nantinya harus menghadap tahta pengadilan Kristus
2 Korintus 5:10 (TB) Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. *
Kita harus mempersiapkan diri sungguh-sungguh dengan hidup melekat kepada Tuhan dengan rajin dan tekun Berdoa, Bernyanyi/Memuji Tuhan, Baca firmanNya dan beribadah (B3).
Saudara-saudaraku kekasih, pernahkah terlintas dalam benak kita jika suatu saat Tuhan bertanya "Apa yang telah kauperbuat selama hidupmu di dunia ini?"
Kita dituntut menjawab secara jujur bukan? Selamat berjuang agar hidup kita sampai akhir berkenan kepada Allah.Imanuel! 08052016 (yangti 5u51 1ndun9)
Komentar
Posting Komentar