85 Regi: Kembali Menguasai Diri
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach firman pagi ini
Lukas 15:11-20 (TB) Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. *
Saudaraku jangan ditiru pola hidup anak muda ini, inginnya segala sesuatu yang diminta dikabulkan, padahal dia tidak mampu untuk mengelolanya, yang akhirnya jatuh kedalam penderitaan.
Untung dia segera sadar mau kembali pada bapanya, sehingga tidak berkepanjangan penderitaanya.
Seharusnya hidup ini mempunyai pikiran yang sederhana saja, jangan memikirkan perkara yang tinggi-tinggi supaya dapat menguasai diri
Roma 12:3, 16 (TB) Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! *
dan mencukupkan apa yang ada supaya menjadi berkat
1 Timotius 6:8 (TB) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. *
dalam hidup ini yang penting harus mampu mengucap syukur dalam segala suatu, karena itu yang dikehendaki Allah
1 Tesalonika 5:18 (TB) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. *
saudaraku hidup ini jadikanlah gembira dan tetaplah berdoa, Karena semangat itulah yg memapukan kita hidup dengan penuh sukacita . Imanuel. 10052016 (Yangkung eddy)
Lukas 15:11-20 (TB) Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. *
Saudaraku jangan ditiru pola hidup anak muda ini, inginnya segala sesuatu yang diminta dikabulkan, padahal dia tidak mampu untuk mengelolanya, yang akhirnya jatuh kedalam penderitaan.
Untung dia segera sadar mau kembali pada bapanya, sehingga tidak berkepanjangan penderitaanya.
Seharusnya hidup ini mempunyai pikiran yang sederhana saja, jangan memikirkan perkara yang tinggi-tinggi supaya dapat menguasai diri
Roma 12:3, 16 (TB) Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! *
dan mencukupkan apa yang ada supaya menjadi berkat
1 Timotius 6:8 (TB) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. *
dalam hidup ini yang penting harus mampu mengucap syukur dalam segala suatu, karena itu yang dikehendaki Allah
1 Tesalonika 5:18 (TB) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. *
saudaraku hidup ini jadikanlah gembira dan tetaplah berdoa, Karena semangat itulah yg memapukan kita hidup dengan penuh sukacita . Imanuel. 10052016 (Yangkung eddy)
Komentar
Posting Komentar