86 Rensi: Ketidak Setiaan Manusia Tidak Membatalkan Kesetiaan Allah

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
KETIDAK SETIAAN MANUSIA TIDAK MEMBATALKAN KESETIAAN ALLAH

Roma 3:3-4 (TB)  Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."  

Ternyata ketidaksetiaan manusia itu, tidak mempengaruhi kasih setia Allah, dan apa yang dilakukan manusia entah mereka mau setia atau tidak, juga tidak akan membuat kesetiaan Tuhan Yesus berubah. Sebab apapun yang dilakukan manusia dalam hidupnya entah itu baik atau jahat, setia atau tidak setia, taat atau memberontak, ya manusia itu sendiri yang akan merasakan akibat atau upah dari apa yang diperbuat karena semuanya kembali kepada manusia itu sendiri,sehingga firmanNya dalam kitab

Ayub 35:6-7 (TB)  Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia? 

Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?

Dari firman ini sangat jelas bahwa Allah, tidak mendapat keuntungan apapun dari yang diperbuat manusia dalam hidupnya, entah yang dilakukannya itu benar ataupun berdosa, semuanya itu tidak akan mempengaruhi kinerja Allah dalam mewujud nyatakan karyaNya didunia.

Jadi kesetiaan Allah itu tidak bergantung pada apa yang dilakukan manusia, sebab Allah adalah yang berkuasa atas seluruh ciptaanNya, jadi jika Allah berkehendak apapun terhadap manusia, maka manusia tidak dapat menolaknya atau menghindarinya, baik terhadap nyawanya, keselamatannya, hartanya atau apapun yang dimiliki manusia.

Jika ada beberapa manusia yang saat ini masih menolak perintah Allah dan masih mengalami yang baik,bukan berarti Allah lalai terhadap janjiNya ,tapi semua itu dilakukannya karena kesabaran hatiNya agar manusia bertobat supaya jangan ada yang binasa

2 Petrus 3:9 (TB)  Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Inilah wujud kasih Allah kepada manusia, namun manusia lebih meremehkan kebaikan Allah dalam hidupnya, dan manusia tetap pada pandangannya, bahwa Allah itu Maha Kasih, sehingga manusia bebas untuk berbuat dosa dan melawan kehendak Tuhan dalam hidupnya, manusia lebih cenderung memberontak terhadap perintahNya, dengan berprinsip bahwa Allah Maha Kasih itu membuat manusia tidak takut hukuman Allah, sebab ia merasa jika berbuat dosa saat itu ternyata tidak dibarengi dengan hukumanNya, sehingga mereka meremehkan Allah. Ingat semua yang manusia lakukan, Tuhan Yesus akan membalas ,sesuai dengan apa yang diperbuatnya

Mazmur 18:25-27 (TB)Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. 

Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,

terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Jadi jelas semua yang diperbuat manusia tetap kembali kepada manusia itu sendiri, efek dari perbuatan manusia, ya tetap manusia yang merasakan akibatnya. Karya keselamatan Allah terhadap manusia ,itu hanyalah kemurahan dan kasih setia Allah saja, bukan karena usaha manusia.

Yang perlu dipahami bahwa manusia tidak dapat memaksa agar Tuhan Allah mau menuruti apa yang menjadi keinginan dan kehendak manusia,tapi Allah sendiri yang akan berkerja memproses kehidupan manusia agar seturut dengan apa yang menjadi rancangan Allah dalam setiap hidup manusia.

Adapun proses yang dilakukan Allah terhadap manusia tidak seorangpun yang dapat menyelami dan mengetahui apa yang akan, sedang ataupun yang sudah dilakukan Allah dalam hidup manusia, manusia hanya dapat merasakan yang terjadi dalam dirinya yaitu merasa mendapatkan ketenangan atau kegelisahan dalam hidupnya.

Dengan kondisi yang demikian manusia bisa merasakan apa yang sudah diberikan dan dari apa yang sudah mereka lakukan, ingat buah dari kejahatan ataupun kebaikan tidak serta merta saat itu juga dirasakan, semua ada prosesnya , diluar kemampuan akal budi dan daya pikir akal manusia.

Perlu dicamkan dalam hati apa yang sudah dilakukan manusia, tidak akan pernah mengurangi atau menambahi atau mempengaruhi karya Allah di dunia ini.

Selamat merenungkan firman dan belajar untuk mengerti kehendak Allah dalam hidup kita, mohon Roh Kudus untuk memelihara dan memimpin hidupmu, supaya berkenan kepada Allah Bapa sumber segala kehidupan, yang sudah mencurahkan kasihNya dengan penebusan Kristus Yesus yang menuntun dijalan yang benar dengan tuntunan Roh Kudus .Amin

PD AUTOPIA Malang
sam w1315 (10052016)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR