2456 Regi : PENGIKUT YANG SETIA VS ORANG LUAR

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan pagi berjudul:

*PENGIKUT YANG SETIA VS ORANG LUAR*

Bacaan:
*Markus 4: 1-20*

Nats pokok:

*Markus 4: 3*
 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.”


Pasal pada Injil Markus di atas, mengisahkan Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal kepada sekelompok orang dalam jumlah yang sangat besar menggunakan perumpamaan tentang *penabur, benih* dan *tempat benih itu jatuh*.
Mereka semua secara khusuk dan hikmat mendengar ajaran itu. Tidak ada seorangpun bergeming dari tempat mereka berada, semuanya kelihatan sangat serius menerima ajaran Tuhan Yesus itu. Namun ketika Tuhan Yesus sendirian: “…, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.”
*Markus 4:10.*


Ternyata *para pengikut setia dan para murid belum memahami akan arti perumpamaan itu!* Kemudian Tuhan Yesus menjawab:

 "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah,” *Markus 4:11.*


Bersyukur para pengikut setia dan para murid mendapatkan _privilege_ (keuntungan yang diberikan kepada sebagian orang saja).
Lalu, pertanyaannya: “Mengapa kepada sekian banyak orang yang hadir pada saat itu tidak diberikan keuntungan ini?” Bahkan dikatakan: “tetapi *kepada orang-orang luar* segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun *melihat,* mereka *tidak menanggap,* sekalipun *mendengar,* mereka *tidak mengerti,* *supaya mereka jangan berbalik* dan *mendapat ampun."* *(ayat 12).*

Rupanya *hanya para murid dan pengikut-pengikut setia yang sungguh-sungguh ingin mengetahui lebih jauh makna perumpamaan itu,* sedangkan yang lain hanyalah asal mendengar saja. Sesungguhnya, bagi orang-orang selain merekalah yang disebutkan dalam perumpamaan di atas, sebagai *orang luar* yang mendapatkan:
1) benih yang jatuh di pinggir jalan;
2) benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu; dan
3) benih yang jatuh di tengah semak duri *yang kesemuanya itu mati sebelum berbuah. (ayat 4-7).*

Alasan kematian itu akibat mereka
(1) masih bergaul dengan kuasa kegelapan;
(2) iman yang tidak berakar teguh, ketika datang permasalahan berat, larilah kepada kuasa lain;
(3) masih tergoda hal duniawi.

Namun benih yang terakhir ditaburkan di tanah yang baik, ialah *orang yang mendengar, menyambut firman itu dan berbuah, bahkan buahnya ada mencapai seratus kali lipat. (ayat 14-20).*

Rupanya, perhatian Tuhan Yesus tertuju kepada kehidupan *orang percaya yang menghasilkan buah,* terlebih buah-buah yang berlipat-lipat banyaknya.

Berapa banyakkah buah-buah yang sudah kita hasilkan dalam hidup kita hingga saat ini, sehingga kita tidak dikategorikan sebagai orang luar oleh Tuhan Yesus? Marilah kita introspeksi, seberapa giat kita telah melipat-gandakan buah-buah roh tercermin melalui perbuatan-perbuatan kita?

Roh Kudus berkenanlah menuntun kami untuk menjadi pengikut Kristus yang setia, ditandai melalui buah-buah yang senantiasa kami hasilkan.

Selamat pagi, selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD Autopia – Malang*
  _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR