2443 Regi: PEKERJAAN TUHAN YANG TAK TERSELAMI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Judul renungan pagi ini:
*PEKERJAAN TUHAN YANG TAK TERSELAMI*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus mari kita lihat betapa agung Allah kita dalam setiap jalan dan pekerjaanNya yang diluar akal manusia.
*1. Bangsa Israel ketika keluar dari Perbudakan di Mesir*
*Keluaran 3: 21- 22.* Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa, tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."
Ketika bangsa Israel telah diperbudak selama lebih dari empat abad oleh bangsa Mesir, mereka telah dianggap sebagai orang rendahan; namun anehnya ketika keluar dari tanah Mesir mereka membawa harta benda berlimpah berupa emas, perak dan kain-kain. *Allah telah membuat orang Mesir memberikan harta bendanya tanpa keberatan sama sekali*.
Bagaimana para budak bisa secara mudah mendikte majikan. Keniscayaan di tengah kejanggalan, mujizat Allah telah dialami oleh bangsa Israel.
*2. Abraham dan Sarai*
*Kejadian 17: 15-16.* Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
Para kekasih Kristus, firman Allah di atas menegaskan kembali kepada Abraham bahwa bukan Ismael anak yang diperkenan-Nya, melainkan anak Abraham yang akan dilahirkan dari rahim istrinya, Sarai. Permasalahannya, secara akal sangat mustahil, usia Abraham sudah 100 tahun dan Sarai sudah 90 tahun. Secara logika, tidak mungkin seorang nenek 90 tahun yang sudah putus haid bisa melahirkan. Namun, Sarai melahirkan Ishak setahun kemudian. Sungguh, pekerjaan TUHAN tidak bisa kita selami. Mujizat-Nya tidak terjangkau oleh akal budi.
*3. Daud diurapi Samuel*
*1 Samuel 16: 6- 7.* Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.”
Eliab kakak sulung Daud adalah seorang yang berparas dan berbadan tegap serta berperawakan tinggi. Dalam benak Samuel pemuda ini sangat cocok menjadi raja Israel menggantikan Saul yang berpostur mirip Eliab. Sebaliknya Daud, wajahnya kemerah-merahan, parasnya elok nampaknya kurang cocok menjadi calon seorang raja yang akan memimpin bangsa yang besar; tetapi Daudlah yang dipilih Allah. Sekali lagi, *rencana TUHAN tidak bisa ditebak*.
Daud yang tampaknya lemah lembut diberkati dan akhirnya menjadi raja Israel tanpa tanding, yang tidak pernah terkalahkan.
Sungguh sangat banyak mujizat yang ditunjukkan oleh Allah, jika kita mau meneliti pekerjaan-pekerjaan-Nya dan semuanya tak terselami, sebagaimana difirmankan melalui
*Pengkotbah 3: 11* Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Mujizat Allah terjadi bukan secara kebetulan, namun ada sesuatu hal yang mendahuluinya. Allah lebih dahulu mendengar seruan doa secara sungguh-sungguh dari bangsa Israel yang sebelum dikeluarkan dari tanah Mesir *(Keluaran 3: 7-8).*
Demikian pula Allah di tengah penyerahan sepenuhnya Abraham tanpa seorang anak, Dia menjanjikan keturunan yang akan lahir dari Sarai *(Kejadian 15: 4).*
Daudpun yang tidak dipandang muka oleh Samuel, ternyata memiliki hati yang melekat kepada Allah *(Mazmur 91; 14).*
Setiap orang pasti mendambakan mujizat Allah, karena yakin bahwa mujizat itu masih ada; dan Tuhan tidak berubah dari dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. *(Ibrani 13: 8).*
Namun pertanyaannya, *apakah doa sudah diserukan dengan kesungguhan dan kerendahan hati, dengan penuh iman?*
Demikian pula *apakah ada kedekatan bahkan kelekatan hati terhadap TUHAN?*
Jika semuanya sudah dilakukan, bersiaplah menerima mujizat TUHAN.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Haleluya amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Judul renungan pagi ini:
*PEKERJAAN TUHAN YANG TAK TERSELAMI*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus mari kita lihat betapa agung Allah kita dalam setiap jalan dan pekerjaanNya yang diluar akal manusia.
*1. Bangsa Israel ketika keluar dari Perbudakan di Mesir*
*Keluaran 3: 21- 22.* Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa, tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."
Ketika bangsa Israel telah diperbudak selama lebih dari empat abad oleh bangsa Mesir, mereka telah dianggap sebagai orang rendahan; namun anehnya ketika keluar dari tanah Mesir mereka membawa harta benda berlimpah berupa emas, perak dan kain-kain. *Allah telah membuat orang Mesir memberikan harta bendanya tanpa keberatan sama sekali*.
Bagaimana para budak bisa secara mudah mendikte majikan. Keniscayaan di tengah kejanggalan, mujizat Allah telah dialami oleh bangsa Israel.
*2. Abraham dan Sarai*
*Kejadian 17: 15-16.* Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
Para kekasih Kristus, firman Allah di atas menegaskan kembali kepada Abraham bahwa bukan Ismael anak yang diperkenan-Nya, melainkan anak Abraham yang akan dilahirkan dari rahim istrinya, Sarai. Permasalahannya, secara akal sangat mustahil, usia Abraham sudah 100 tahun dan Sarai sudah 90 tahun. Secara logika, tidak mungkin seorang nenek 90 tahun yang sudah putus haid bisa melahirkan. Namun, Sarai melahirkan Ishak setahun kemudian. Sungguh, pekerjaan TUHAN tidak bisa kita selami. Mujizat-Nya tidak terjangkau oleh akal budi.
*3. Daud diurapi Samuel*
*1 Samuel 16: 6- 7.* Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.”
Eliab kakak sulung Daud adalah seorang yang berparas dan berbadan tegap serta berperawakan tinggi. Dalam benak Samuel pemuda ini sangat cocok menjadi raja Israel menggantikan Saul yang berpostur mirip Eliab. Sebaliknya Daud, wajahnya kemerah-merahan, parasnya elok nampaknya kurang cocok menjadi calon seorang raja yang akan memimpin bangsa yang besar; tetapi Daudlah yang dipilih Allah. Sekali lagi, *rencana TUHAN tidak bisa ditebak*.
Daud yang tampaknya lemah lembut diberkati dan akhirnya menjadi raja Israel tanpa tanding, yang tidak pernah terkalahkan.
Sungguh sangat banyak mujizat yang ditunjukkan oleh Allah, jika kita mau meneliti pekerjaan-pekerjaan-Nya dan semuanya tak terselami, sebagaimana difirmankan melalui
*Pengkotbah 3: 11* Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Mujizat Allah terjadi bukan secara kebetulan, namun ada sesuatu hal yang mendahuluinya. Allah lebih dahulu mendengar seruan doa secara sungguh-sungguh dari bangsa Israel yang sebelum dikeluarkan dari tanah Mesir *(Keluaran 3: 7-8).*
Demikian pula Allah di tengah penyerahan sepenuhnya Abraham tanpa seorang anak, Dia menjanjikan keturunan yang akan lahir dari Sarai *(Kejadian 15: 4).*
Daudpun yang tidak dipandang muka oleh Samuel, ternyata memiliki hati yang melekat kepada Allah *(Mazmur 91; 14).*
Setiap orang pasti mendambakan mujizat Allah, karena yakin bahwa mujizat itu masih ada; dan Tuhan tidak berubah dari dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. *(Ibrani 13: 8).*
Namun pertanyaannya, *apakah doa sudah diserukan dengan kesungguhan dan kerendahan hati, dengan penuh iman?*
Demikian pula *apakah ada kedekatan bahkan kelekatan hati terhadap TUHAN?*
Jika semuanya sudah dilakukan, bersiaplah menerima mujizat TUHAN.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Haleluya amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar