2430 Regi: Mengekang Lidah Menuju Hidup Kudus
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini berjudul:
*Mengekang Lidah Menuju Hidup Kudus*
Dasar firmanNya dari:
*Yakobus 1: 26*
"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."
Saudara kekasih Kristus, dampak dari seseorang tidak bisa mengekang lidahnya ternyata fatal, dikatakan pada ayat di atas:
*“Ia menipu dirinya sendiri dan ibadahnyapun sia-sia.”*
Pengertian penipuan atau pengelabuan adalah suatu kebohongan yang dilakukan untuk mendatangkan keuntungan pribadi yang merugikan orang lain. Sehingga menipu diri sendiri atau mengelabui diri sendiri merupakan tindakan bodoh yang merugikan diri orang itu sendiri dan rasanya tidak ada orang yang mau melakukan hal ini, kecuali dia dalam keadaan yang tidak sehat otaknya atau tidak waras.
Namun, kenyataannya banyak orang yang sulit mengekang lidahnya. Mengapa?
Karena *Amsal 18 : 8.*
perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati manusia.
Banyak tokoh dalam Alkitab menjadi korban fitnahan, diantaranya:
1) Yusuf difitnah oleh saudara-saudaranya yang irihati kepadanya hingga dianiaya, namun sikapnya tidak membalas fitnahan dan aniaya itu melainkan pergi menjauhi mereka.
“…, jangan bergaul dengan orang-orang yang disebut saudara jika ia .., pemfitnah, ….” *(1 Kor. 5: 11 - AYT)*
2) Daniel difitnah hingga ditangkap dan dimasukkan ke dalam goa singa. Namun dia terus berdoa memohon mujizat penyelamatan dari Allah, sehingga diselamatkan dari bahaya maut.
3) Rasul Paulus dimasukkan ke dalam penjara karena fitnah dari orang Farisi, namun dia berserah kepada Tuhan Yesus yang kemudian memberikan penghiburan kepadanya.
4) Tuhan Yesus difitnah hingga disalibkan, namun Ia berserah terhadap kehendak Bapa, sehingga melalui penyaliban-Nya dosa dikalahkan.
Para kekasih Kristus, kita dituntut harus bisa mengekang lidah termasuk menghindari fitnah yang merugikan orang lain, ingatlah:
*Mazmur 140: 12*
“Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi;”
Ditegaskan kembali dalam kitab
*Ayub 13:16b.*
“… orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.”
Dengan demikian marilah kita *berjuang mengendalikan lidah* dan apabila kita difitnah *janganlah membalas fitnahan itu dengan cara menjauhi orang yang memfitnah, tekun berdoa memohon pertolongan-Nya serta berserah penuh pada pertolongan Bapa.*
Selamat berjuang menuju hidup kudus, Tuhan Yesus memberkati amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Renungan pagi hari ini berjudul:
*Mengekang Lidah Menuju Hidup Kudus*
Dasar firmanNya dari:
*Yakobus 1: 26*
"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."
Saudara kekasih Kristus, dampak dari seseorang tidak bisa mengekang lidahnya ternyata fatal, dikatakan pada ayat di atas:
*“Ia menipu dirinya sendiri dan ibadahnyapun sia-sia.”*
Pengertian penipuan atau pengelabuan adalah suatu kebohongan yang dilakukan untuk mendatangkan keuntungan pribadi yang merugikan orang lain. Sehingga menipu diri sendiri atau mengelabui diri sendiri merupakan tindakan bodoh yang merugikan diri orang itu sendiri dan rasanya tidak ada orang yang mau melakukan hal ini, kecuali dia dalam keadaan yang tidak sehat otaknya atau tidak waras.
Namun, kenyataannya banyak orang yang sulit mengekang lidahnya. Mengapa?
Karena *Amsal 18 : 8.*
perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati manusia.
Banyak tokoh dalam Alkitab menjadi korban fitnahan, diantaranya:
1) Yusuf difitnah oleh saudara-saudaranya yang irihati kepadanya hingga dianiaya, namun sikapnya tidak membalas fitnahan dan aniaya itu melainkan pergi menjauhi mereka.
“…, jangan bergaul dengan orang-orang yang disebut saudara jika ia .., pemfitnah, ….” *(1 Kor. 5: 11 - AYT)*
2) Daniel difitnah hingga ditangkap dan dimasukkan ke dalam goa singa. Namun dia terus berdoa memohon mujizat penyelamatan dari Allah, sehingga diselamatkan dari bahaya maut.
3) Rasul Paulus dimasukkan ke dalam penjara karena fitnah dari orang Farisi, namun dia berserah kepada Tuhan Yesus yang kemudian memberikan penghiburan kepadanya.
4) Tuhan Yesus difitnah hingga disalibkan, namun Ia berserah terhadap kehendak Bapa, sehingga melalui penyaliban-Nya dosa dikalahkan.
Para kekasih Kristus, kita dituntut harus bisa mengekang lidah termasuk menghindari fitnah yang merugikan orang lain, ingatlah:
*Mazmur 140: 12*
“Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi;”
Ditegaskan kembali dalam kitab
*Ayub 13:16b.*
“… orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.”
Dengan demikian marilah kita *berjuang mengendalikan lidah* dan apabila kita difitnah *janganlah membalas fitnahan itu dengan cara menjauhi orang yang memfitnah, tekun berdoa memohon pertolongan-Nya serta berserah penuh pada pertolongan Bapa.*
Selamat berjuang menuju hidup kudus, Tuhan Yesus memberkati amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar