2420 Regi : PENYUCIAN DIRI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan Pagi ini:
*PENYUCIAN DIRI*
Dasar firmanNya dari:
*2 Korintus 7:1 (TB)* Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Saudaraku kekasih Kristus, ketika kita mengaku percaya kepada Tuhan Yesus yang ditandai dengan Baptis Kudus, kita *telah dibenarkan karena darahNya dan akan diselamatkan dari murka Allah*.
*Roma 5:9 (TB)* Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Kita yang sudah dibenarkanNya juga menerima *penebusan dosa* yang menjadi jaminan dalam hidup kita sebagaimana ditegaskan dalam
*Efesus 1:7 (TB)* Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
Karena kita sudah beroleh pengampunan doa maka kita juga *dikuduskan* satu kali untuk selamanya karena *kehendakNya*
*Ibrani 10:10 (TB)* Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Betapa beruntung dan bahagianya kita, berkat dan kasih yang melimpah ini jangan disalahartikan atau diremehkan, tetapi kita tidak boleh berhenti sampai di situ dan hanya dengan diam saja,tanpa berbuat sesuatu.
Kita tetap harus berjuang *menyucikan* diri kita dari *pencemaran jasmani*,terlebih lagi dari *pencemaran rohani*
Pencemaran rohani itu sulit untuk diketahui karena tidak kasat mata (tidak langsung bisa dilihat mata), lebih sulit untuk dilakukan daripada pencemaran jasmani yang langsung bisa dilihat.
Contoh pencemaran rohani: mementingkan diri sendiri,tidak peduli pada hal-hal yang rohani,tidak mau mengampuni,ada kebencian dan iri hati kepada sesama. Semua perbuatan itu *menentang Tuhan* karena tidak seturut dengan firmanNya
bahwa kita harus hidup menghasilkan *buah-buah Roh*
*Galatia 5:22-23 (TB)* Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Jika hidup kita menentang kehendak Allah, kita tidak berupaya melakukan penyucian diri, berarti kita adalah orang yang *sombong dan tinggi hati*, merasa hidupnya sudah benar, tapi ingat orang yang demikian *akan direndahkan* oleh Tuhan pada akhir hidupnya.
*Yesaya 2:11 (TB)* Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
Direndahkan oleh Tuhan berarti kita *tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah*, kita tidak akan mengalami kehidupan kekal melainkan *kematian kekal*
Orang yang sombong adalah orang yang tidak memperhatikan kehendak Allah, tidak berupaya untuk hidup dalam kekudusan atau penyucian diri.
Allah tidak suka pada orang yang sombong.
*Mazmur 101:5b*
*Orang yang sombong dan tinggi hati,aku tidak suka.*
Saudaraku, marilah kita berjuang untuk *menyenangkan hati Tuhan* dengan menjalani kehidupan *seturut dengan kehendakNya* yaitu hidup dalam *kekudusan atau penyucian diri* dalam seluruh hidup kita, sebagaimana firmanNya:
*1 Petrus 1:15-16 (TB)* tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Dengan upaya sendiri kita tidak akan mampu melakukan kehendak Allah, maka mari kita senantiasa *memohon bimbingan Roh Kudus* agar kita dimampukan menjaga *kekudusan hidup*,selalu melakukan *penyucian diri*
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Tema Renungan Pagi ini:
*PENYUCIAN DIRI*
Dasar firmanNya dari:
*2 Korintus 7:1 (TB)* Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Saudaraku kekasih Kristus, ketika kita mengaku percaya kepada Tuhan Yesus yang ditandai dengan Baptis Kudus, kita *telah dibenarkan karena darahNya dan akan diselamatkan dari murka Allah*.
*Roma 5:9 (TB)* Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Kita yang sudah dibenarkanNya juga menerima *penebusan dosa* yang menjadi jaminan dalam hidup kita sebagaimana ditegaskan dalam
*Efesus 1:7 (TB)* Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
Karena kita sudah beroleh pengampunan doa maka kita juga *dikuduskan* satu kali untuk selamanya karena *kehendakNya*
*Ibrani 10:10 (TB)* Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Betapa beruntung dan bahagianya kita, berkat dan kasih yang melimpah ini jangan disalahartikan atau diremehkan, tetapi kita tidak boleh berhenti sampai di situ dan hanya dengan diam saja,tanpa berbuat sesuatu.
Kita tetap harus berjuang *menyucikan* diri kita dari *pencemaran jasmani*,terlebih lagi dari *pencemaran rohani*
Pencemaran rohani itu sulit untuk diketahui karena tidak kasat mata (tidak langsung bisa dilihat mata), lebih sulit untuk dilakukan daripada pencemaran jasmani yang langsung bisa dilihat.
Contoh pencemaran rohani: mementingkan diri sendiri,tidak peduli pada hal-hal yang rohani,tidak mau mengampuni,ada kebencian dan iri hati kepada sesama. Semua perbuatan itu *menentang Tuhan* karena tidak seturut dengan firmanNya
bahwa kita harus hidup menghasilkan *buah-buah Roh*
*Galatia 5:22-23 (TB)* Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Jika hidup kita menentang kehendak Allah, kita tidak berupaya melakukan penyucian diri, berarti kita adalah orang yang *sombong dan tinggi hati*, merasa hidupnya sudah benar, tapi ingat orang yang demikian *akan direndahkan* oleh Tuhan pada akhir hidupnya.
*Yesaya 2:11 (TB)* Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
Direndahkan oleh Tuhan berarti kita *tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah*, kita tidak akan mengalami kehidupan kekal melainkan *kematian kekal*
Orang yang sombong adalah orang yang tidak memperhatikan kehendak Allah, tidak berupaya untuk hidup dalam kekudusan atau penyucian diri.
Allah tidak suka pada orang yang sombong.
*Mazmur 101:5b*
*Orang yang sombong dan tinggi hati,aku tidak suka.*
Saudaraku, marilah kita berjuang untuk *menyenangkan hati Tuhan* dengan menjalani kehidupan *seturut dengan kehendakNya* yaitu hidup dalam *kekudusan atau penyucian diri* dalam seluruh hidup kita, sebagaimana firmanNya:
*1 Petrus 1:15-16 (TB)* tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Dengan upaya sendiri kita tidak akan mampu melakukan kehendak Allah, maka mari kita senantiasa *memohon bimbingan Roh Kudus* agar kita dimampukan menjaga *kekudusan hidup*,selalu melakukan *penyucian diri*
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar