2419 Rema : BERTAHAN DI DALAM PROSES AGAR BERBUAH LEBAT DI DALAM TUHAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman malam ini diambil dari :
*Lukas 13:6-9* (TB) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Tema :
*BERTAHAN DI DALAM PROSES AGAR BERBUAH LEBAT DI DALAM TUHAN*
Tuhan Yesus sering mempergunakan masalah tanaman dalam sabda-Nya sebagai analogi dalam kehidupan manusia. Adakalanya kita diibaratkan sebagai pohon seperti firman di atas. Pohon buah logikanya memang ditanam untuk diambil buahnya dan tentu saja buah tersebut diharapkan manis serta tidak bercacat. Untuk memperoleh hasil maksimal, petani pun memberlakukan pancausaha tani mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit, penanggulangan hama, pemupukan, dan proses pemanenan. Petani yang baik pasti berusaha sedemikian rupa agar hasil panennya bagus dan melimpah.
Diceritakan bahwa Harry Emerson Fosdick pernah mengunjungi seorang temannya yang bekerja sebagai petani apel. Ia menyaksikan pohon-pohon apel yang buahnya begitu lebat sehingga perlu ditopang agar tidak patah. Kemudian Harry bertanya kepada temannya bagaimana apel itu bisa berbuah lebat. Temannya menjawab, "Kami telah mempelajari sesuatu tentang pohon apel. Jika sebuah pohon apel cenderung tinggi, berdaun lebat, namun tidak menghasilkan buah, kami akan mulai melukai dan membacok-bacok batangnya. Ternyata cara itu selalu membawa hasil yang memuaskan karena apel itu akan menghasilkan buah yang lebat."
Saudaraku kekasih Kristus, kadangkala TUHAN melakukan hal yang sama terhadap anak-Nya agar mereka menjadi lebih dewasa dan menghasilkan buah yang lebat di dalam hidupnya. TUHAN mengizinkan tekanan dan penderitaan terjadi dalam hidup kita supaya kita belajar taat, sabar, rendah hati, dan tidak sombong. Setiap bacokan atau proses pemangkasan selalu mendatangkan rasa sakit, tetapi satu-satunya alasan untuk kita tidak meronta ketika TUHAN membacok dan membersihkan adalah maksud yang indah di balik semua itu.
Jika saat ini kita merasakan bahwa TUHAN sedang melakukan suatu proses pendewasaan melalui masalah-masalah yang timbul, konflik, tekanan, sakit-penyakit, dan penderitaan lainnya, tekunlah menjalaninya karena TUHAN sedang membawa kita pada tingkat kedewasaan yang dikehendaki-Nya.
DIA mengajar kita untuk bergantung kepada-Nya, DIA akan mendidik kita sampai kita berbuah dengan lebat di dalam hidup kita.
Agar bisa menghasilkan buah tersebut, tips dan triknya yang pertama adalah: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
*Yohanes 15:4-5*
Tips dan trik berikutnya adalah mendengar dan menyambut Firman, “Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
*Markus 4: 20*
Biarlah kita berserah kepada-Nya karena setiap rancangan-Nya dalam hidup kita adalah rancangan keselamatan dan damai sejahtera *Yeremia 29:11* , sementara manakala kita berserah, Tuhan pun akan bertindak *Mazmur 37:5* .
Selamat malam selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati, Haleluyah,amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Renungan firman malam ini diambil dari :
*Lukas 13:6-9* (TB) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Tema :
*BERTAHAN DI DALAM PROSES AGAR BERBUAH LEBAT DI DALAM TUHAN*
Tuhan Yesus sering mempergunakan masalah tanaman dalam sabda-Nya sebagai analogi dalam kehidupan manusia. Adakalanya kita diibaratkan sebagai pohon seperti firman di atas. Pohon buah logikanya memang ditanam untuk diambil buahnya dan tentu saja buah tersebut diharapkan manis serta tidak bercacat. Untuk memperoleh hasil maksimal, petani pun memberlakukan pancausaha tani mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit, penanggulangan hama, pemupukan, dan proses pemanenan. Petani yang baik pasti berusaha sedemikian rupa agar hasil panennya bagus dan melimpah.
Diceritakan bahwa Harry Emerson Fosdick pernah mengunjungi seorang temannya yang bekerja sebagai petani apel. Ia menyaksikan pohon-pohon apel yang buahnya begitu lebat sehingga perlu ditopang agar tidak patah. Kemudian Harry bertanya kepada temannya bagaimana apel itu bisa berbuah lebat. Temannya menjawab, "Kami telah mempelajari sesuatu tentang pohon apel. Jika sebuah pohon apel cenderung tinggi, berdaun lebat, namun tidak menghasilkan buah, kami akan mulai melukai dan membacok-bacok batangnya. Ternyata cara itu selalu membawa hasil yang memuaskan karena apel itu akan menghasilkan buah yang lebat."
Saudaraku kekasih Kristus, kadangkala TUHAN melakukan hal yang sama terhadap anak-Nya agar mereka menjadi lebih dewasa dan menghasilkan buah yang lebat di dalam hidupnya. TUHAN mengizinkan tekanan dan penderitaan terjadi dalam hidup kita supaya kita belajar taat, sabar, rendah hati, dan tidak sombong. Setiap bacokan atau proses pemangkasan selalu mendatangkan rasa sakit, tetapi satu-satunya alasan untuk kita tidak meronta ketika TUHAN membacok dan membersihkan adalah maksud yang indah di balik semua itu.
Jika saat ini kita merasakan bahwa TUHAN sedang melakukan suatu proses pendewasaan melalui masalah-masalah yang timbul, konflik, tekanan, sakit-penyakit, dan penderitaan lainnya, tekunlah menjalaninya karena TUHAN sedang membawa kita pada tingkat kedewasaan yang dikehendaki-Nya.
DIA mengajar kita untuk bergantung kepada-Nya, DIA akan mendidik kita sampai kita berbuah dengan lebat di dalam hidup kita.
Agar bisa menghasilkan buah tersebut, tips dan triknya yang pertama adalah: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
*Yohanes 15:4-5*
Tips dan trik berikutnya adalah mendengar dan menyambut Firman, “Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
*Markus 4: 20*
Biarlah kita berserah kepada-Nya karena setiap rancangan-Nya dalam hidup kita adalah rancangan keselamatan dan damai sejahtera *Yeremia 29:11* , sementara manakala kita berserah, Tuhan pun akan bertindak *Mazmur 37:5* .
Selamat malam selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati, Haleluyah,amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar