2451 Rema : DETIK DETIK TERAKHIR
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini bertema:
*DETIK DETIK TERAKHIR*
Dasar firman dari:
*Kejadian 22:7-10* (TB) Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Menyaksikan film pendek dramatisasi manakala Ishak hendak dikorbankan, air mata kita pun tentu mengalir deras. Terutama saat Ishak bertanya seperti nats di atas. Bayangkan seandainya Anda adalah Abraham. Bagaimana Anda harus menjawabnya? Sementara tentu saja Abraham bergumul berat antara rasa sayang dan perintah-Nya untuk mengorbankan anak yang dikasihinya itu!
Betapa berat pergumulan Abraham saat itu! Iman yang sedang diuji sampailah pada puncaknya, yakni manakala ia harus menekan perasaan sayangnya untuk anak yang dijanjikan-Nya itu yang detik itu harus dikorbankannya. Sementara pisau sudah siap terhunus dan anak itu pun sesenggukan..
Lihatlah mimik pemeran Abraham yang telah dengan sempurna memerankan tokoh Abraham ribuan tahun silam. Luar biasa. Mungkin, jika saya yang memerankannya, saya sudah _nggreweli_ , gemetaran tidak beraturan manakala pisau hendak terhunus ke leher Ishak. Dan pada saat puncak itulah, Allah berseru agar Ishak dibebaskan karena sudah disiapkan anak domba terjerat di semak di dekat tempat itu.
*Kejadian 22:10-13* (TB) Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya, "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman, "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
Haleluya, Allah menyediakan yang kita butuhkan tepat waktu! Ya, tepat waktu! Dan tentu saja tidak ada yang mustahil bagi Allah!
Saudaraku kekasih Kristus,
Manakala kita sedang berada dalam proses ujian, berbagai perasaan tentu berkecamuk simpang siur. Kadang jika iman kita lemah, bisa saja kita patah arang! Jangan pernah menyerah! _Never give up_ Sebenarnya Tuhan sudah menyiapkan jalan keluar yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Bukankah berulang-ulang Tuhan menyatakan kuasa-Nya kepada kita?
Saudaraku, Sabtu 27 Juli 2019 kemarin salah satu firman-Nya adalah:
*1 Petrus 2:9* (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, *supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia*, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Salah satu tugas kita adalah memberitakan perbuatan yang besar dari Dia. Dan, .. ya, sudah banyak kesaksian yang menguatkan iman kita, baik yang dialami oleh saudara kita, maupun yang kita alami sendiri! Salah satunya adalah kesaksian kami berikut:
Saudaraku, beberapa bulan lalu seseorang dipakai Tuhan dan diperkenan untuk mengkhianati dan tidak mengirimkan uang saya. Dari sana sebenarnya Tuhan Yesus menghendaki agar saya memiliki rasa ikhlas, bersyukur dalam segala hal, dan mengandalkan serta berpasrah diri kepada-Nya. Karena masalah itulah, ekonomi kami lumayan memprihatinkan. Namun, Tuhan Yesus memiliki banyak cara untuk menolong kami sehingga kami masih bertahan hidup beberapa bulan. Ternyata, dikirim-Nyalah seseorang yang dipakai-Nya untuk menyisihkan rejekinya buat kami sehingga kebutuhan kami teratasi. Ada juga utusan yang datang ke rumah untuk membelikan bahan pangan bagi kami. _So_ , luar biasa pemeliharaan-Nya. Saat kebutuhan kami melonjak, Tuhan Yesus pun menyiapkannya sedemikian rupa. Dan, benar-benar tepat waktu!
Akhirnya, mari tetap bersemangat. Apa pun yang terjadi, pasti Tuhan Yesus memiliki kehendak di balik semua peristiwa itu. Di balik mendung, pasti akan muncul pelangi. _Namun, satu hal yang Dia minta, yakni agar kita tetap percaya!_ Tuhan Yesus memberkati..
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Renungan malam ini bertema:
*DETIK DETIK TERAKHIR*
Dasar firman dari:
*Kejadian 22:7-10* (TB) Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Menyaksikan film pendek dramatisasi manakala Ishak hendak dikorbankan, air mata kita pun tentu mengalir deras. Terutama saat Ishak bertanya seperti nats di atas. Bayangkan seandainya Anda adalah Abraham. Bagaimana Anda harus menjawabnya? Sementara tentu saja Abraham bergumul berat antara rasa sayang dan perintah-Nya untuk mengorbankan anak yang dikasihinya itu!
Betapa berat pergumulan Abraham saat itu! Iman yang sedang diuji sampailah pada puncaknya, yakni manakala ia harus menekan perasaan sayangnya untuk anak yang dijanjikan-Nya itu yang detik itu harus dikorbankannya. Sementara pisau sudah siap terhunus dan anak itu pun sesenggukan..
Lihatlah mimik pemeran Abraham yang telah dengan sempurna memerankan tokoh Abraham ribuan tahun silam. Luar biasa. Mungkin, jika saya yang memerankannya, saya sudah _nggreweli_ , gemetaran tidak beraturan manakala pisau hendak terhunus ke leher Ishak. Dan pada saat puncak itulah, Allah berseru agar Ishak dibebaskan karena sudah disiapkan anak domba terjerat di semak di dekat tempat itu.
*Kejadian 22:10-13* (TB) Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya, "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman, "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
Haleluya, Allah menyediakan yang kita butuhkan tepat waktu! Ya, tepat waktu! Dan tentu saja tidak ada yang mustahil bagi Allah!
Saudaraku kekasih Kristus,
Manakala kita sedang berada dalam proses ujian, berbagai perasaan tentu berkecamuk simpang siur. Kadang jika iman kita lemah, bisa saja kita patah arang! Jangan pernah menyerah! _Never give up_ Sebenarnya Tuhan sudah menyiapkan jalan keluar yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Bukankah berulang-ulang Tuhan menyatakan kuasa-Nya kepada kita?
Saudaraku, Sabtu 27 Juli 2019 kemarin salah satu firman-Nya adalah:
*1 Petrus 2:9* (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, *supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia*, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Salah satu tugas kita adalah memberitakan perbuatan yang besar dari Dia. Dan, .. ya, sudah banyak kesaksian yang menguatkan iman kita, baik yang dialami oleh saudara kita, maupun yang kita alami sendiri! Salah satunya adalah kesaksian kami berikut:
Saudaraku, beberapa bulan lalu seseorang dipakai Tuhan dan diperkenan untuk mengkhianati dan tidak mengirimkan uang saya. Dari sana sebenarnya Tuhan Yesus menghendaki agar saya memiliki rasa ikhlas, bersyukur dalam segala hal, dan mengandalkan serta berpasrah diri kepada-Nya. Karena masalah itulah, ekonomi kami lumayan memprihatinkan. Namun, Tuhan Yesus memiliki banyak cara untuk menolong kami sehingga kami masih bertahan hidup beberapa bulan. Ternyata, dikirim-Nyalah seseorang yang dipakai-Nya untuk menyisihkan rejekinya buat kami sehingga kebutuhan kami teratasi. Ada juga utusan yang datang ke rumah untuk membelikan bahan pangan bagi kami. _So_ , luar biasa pemeliharaan-Nya. Saat kebutuhan kami melonjak, Tuhan Yesus pun menyiapkannya sedemikian rupa. Dan, benar-benar tepat waktu!
Akhirnya, mari tetap bersemangat. Apa pun yang terjadi, pasti Tuhan Yesus memiliki kehendak di balik semua peristiwa itu. Di balik mendung, pasti akan muncul pelangi. _Namun, satu hal yang Dia minta, yakni agar kita tetap percaya!_ Tuhan Yesus memberkati..
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar