2428 Regi : Sukacita Dalam Tuhan Adalah Kekuatan Kita
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach renungan pagi ini dengan tema:
*Sukacita Dalam Tuhan Adalah Kekuatan Kita*
Saudara kekasih Kristus, banyak orang berpendapat bahwa sumber sukacita seseorang berasal dari harta dunia dan situasi yang mendukungnya, tapi kenyataannya kalau sukacita didasari materi dan situasi lahiriyah, tidak akan bertahan lama maka firman Tuhan berkata:
*Filipi 4:4* Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: *Bersukacitalah!*
Berbeda sekali jika kita menjadikan Tuhan sebagai sumber sukacita, di mana sukacita yang kita rasakan akan bersifat permanen. Sukacita dari Tuhan adalah Sukacita yang dikerjakan oleh Allah, yang bekerja di dalam hati kita
*Mazmur 37:4* dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Sukacita inilah yang dirasakan Nabi Habakuk dalam
*Habakuk 3:17-18* Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
18. Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Bila melihat fakta atau situasi yang terjadi saat itu, Habakuk punya alasan untuk bersedih meratap dan putus asa yang digambarkan pada ayat 17, tetapi Habakuk tetap hidup bersukacita karena Allah bersabda dalam
*Nehemia 8:11* Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
*Kehendak Tuhan bagi orang percaya adalah bersukacita senantiasa* bukan saja dalam waktu enak dan senang, tetapi juga dalam waktu yang sulit. Dalam penjara dengan kaki terpasung, bukan jadi alasan Paulus dan Silas untuk tidak bersukacita, bahkan di tengah malam keduanya memuji-muji Tuhan *Kisah Rasul16:25* , bagi orang percaya tidaklah sulit bersukacita di tengah masalah dan penderitaan karena Roh Kudus ada dalam diri mereka.
Sukacita dalam Tuhan itulah kekuatan kita, jika kita dalam melakukan kehendak Tuhan, timbul masalah berat maka jangan tawar hati, sebab kita tak akan mendapat kekuatan apa-apa *Amsal 24:10*
Saudara, bagaimana agar kita selalu bersyukur di dalam segala sesuatu situasi
1. Milikilah pikiran Bahwa Kerajaan Allah bukan makanan dan minuman tetapi damai sejahtera kebenaran oleh Roh Kudus *Roma14:17*
2. Kita harus bergaul karib, milikilah hubungan karib dengan Allah seperti *Ayub 29:4-11*
3. Proyek hidup kudus merupakan jalan menuju sukacita sejati, karena hidup kita layak mempersembahkan yang hidup yang Kudus yang berkenan *Rom12:1*
Saudara, ketika kita mampu hidup penuh sukacita di dalam Tuhan, maka segala situasi keadaan dapat kita tanggung di dalam Dia *Filp4:13*
Semangat pagi Tuhan Yesus memberkati kita semua,amin.
*PD Autopia Malang*
*eddy mulyono*
*Sukacita Dalam Tuhan Adalah Kekuatan Kita*
Saudara kekasih Kristus, banyak orang berpendapat bahwa sumber sukacita seseorang berasal dari harta dunia dan situasi yang mendukungnya, tapi kenyataannya kalau sukacita didasari materi dan situasi lahiriyah, tidak akan bertahan lama maka firman Tuhan berkata:
*Filipi 4:4* Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: *Bersukacitalah!*
Berbeda sekali jika kita menjadikan Tuhan sebagai sumber sukacita, di mana sukacita yang kita rasakan akan bersifat permanen. Sukacita dari Tuhan adalah Sukacita yang dikerjakan oleh Allah, yang bekerja di dalam hati kita
*Mazmur 37:4* dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Sukacita inilah yang dirasakan Nabi Habakuk dalam
*Habakuk 3:17-18* Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
18. Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Bila melihat fakta atau situasi yang terjadi saat itu, Habakuk punya alasan untuk bersedih meratap dan putus asa yang digambarkan pada ayat 17, tetapi Habakuk tetap hidup bersukacita karena Allah bersabda dalam
*Nehemia 8:11* Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
*Kehendak Tuhan bagi orang percaya adalah bersukacita senantiasa* bukan saja dalam waktu enak dan senang, tetapi juga dalam waktu yang sulit. Dalam penjara dengan kaki terpasung, bukan jadi alasan Paulus dan Silas untuk tidak bersukacita, bahkan di tengah malam keduanya memuji-muji Tuhan *Kisah Rasul16:25* , bagi orang percaya tidaklah sulit bersukacita di tengah masalah dan penderitaan karena Roh Kudus ada dalam diri mereka.
Sukacita dalam Tuhan itulah kekuatan kita, jika kita dalam melakukan kehendak Tuhan, timbul masalah berat maka jangan tawar hati, sebab kita tak akan mendapat kekuatan apa-apa *Amsal 24:10*
Saudara, bagaimana agar kita selalu bersyukur di dalam segala sesuatu situasi
1. Milikilah pikiran Bahwa Kerajaan Allah bukan makanan dan minuman tetapi damai sejahtera kebenaran oleh Roh Kudus *Roma14:17*
2. Kita harus bergaul karib, milikilah hubungan karib dengan Allah seperti *Ayub 29:4-11*
3. Proyek hidup kudus merupakan jalan menuju sukacita sejati, karena hidup kita layak mempersembahkan yang hidup yang Kudus yang berkenan *Rom12:1*
Saudara, ketika kita mampu hidup penuh sukacita di dalam Tuhan, maka segala situasi keadaan dapat kita tanggung di dalam Dia *Filp4:13*
Semangat pagi Tuhan Yesus memberkati kita semua,amin.
*PD Autopia Malang*
*eddy mulyono*
Komentar
Posting Komentar