996 Rensi: Yang Hilang DucariNya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan siang ini diambil dari
Lukas 15:4-7 (TB) "*Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan *jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?* Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan"
Dengan tema:
*Yang Hilang Dicari-Nya*
Pagi itu saya mendapat WA agar menuliskan nomor rekening bank. Namun, ternyata buku tabungan saya tidak berada di tempat biasanya. Tercecer entah ke mana. Tentu hal ini membuat bingung dan bangun tidur setelah berdoa saya langsung mencarinya. Selain berdoa memohon pengampunan, saya memohon dapat menemukan kembali butab yang hilang itu. Pada waktu yang sama, sekitar pukul 06.00 saya mengirim WA kepada Pak Pak Edy selaku imam Autopia, Mas Wibis, dan Pak Sabdo. Pak Edy membalas agar saya bersemangat mencarinya. Saya pun mencari sambil tetap berdoa hingga pukul 10.00 dan pukul 10.15 Pak Sabdo membalas WA saya, isinya saya harus mencari di laci, di tumpukan buku di almari saya. Dan puji Tuhan Yesus, tidak sampai lima menit buku tersebut saya temukan. Persis terselip di antara tumpukan kertas kosong di rak almari buku saya.
Haleluya. Inilah karya Roh Kudus! Saya mencarinya lima jam lebih, hasilnya nihil! Setelah mendapat jawaban dari yang telah diurapi, taksampai lima menit ditemukan! Haleluya! Senang sekali dapat menemukannya.
Demikian juga sabda di atas, *kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan*.
Menemukan sesuatu yang hilang, apalagi nyawa alangkah sangat berarti! (Teringat penggal lagu: engkau cari intankah, guna tajuk rajamu)
Pernah tahun 1978 suami dan (alm) Bpk. Mardyo Sanyoto dalam pakaryan diutus *mencari domba yang hilang* di suatu alamat yang ditentukan. Ketika sedang kebingungan di gang yang ditunjuk Tuhan Yesus itu, karena mencari orang yang tak dikenal, mereka berdua disapa oleh seorang wanita. Atas permintaannya, mereka berdua singgah di rumah wanita yang ternyata adalah mantan murid (alm) Bpk. Mardyo. Cerita-cerita, akhirnya terkuak bahwa si wanita ini sedang dalam pergumulan berat. Salah satunya karena suaminya tidak seiman.
Di sinilah Tuhan Yesus mendengar, mengetahui, hendak melepaskan pergumulan, dan mencari umat-Nya melalui utusan-Nya.
Yehezkiel 34:16 (TB) *Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya*.
Tahun 1980 saya pun pernah mendapat anugerah pendengaran untuk mencari Bapak Basanto di Jln. Cilegon. Kami tidak mengenal nama tersebut. Namun, ketika kami berdua berjalan dan menemukan alamat, ternyata benar, beliau sedang dalam pergumulan berat. Beliau jemaat GKJW Talun, namun tidak pernah seorang pun berkunjung ke rumahnya meski isterinya mengalami sakit beberapa lama. Saat kami berdua datang dan mengajaknya berdoa, beliau menangis dan sangat bersyukur karena kedatangan kami merupakan jawaban pergumulannya. Tuhan Yesus benar-benar hidup, mendengar, dan mengabulkan permohonannya!
Sekarang masalahnya adalah, tuaian banyak dan pekerjanya sedikit. Lalu, siapakah yang diutus menjadi perpanjangan tangan-Nya? Siapakah yang mau pergi kalau bukan kita?
Matius 9: 36-37 (TB) *Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit*.
Tujuan Allah mengutus kita,untuk memberitakan kerjaaan sorga sudah dekat dan supaya banyak orang bertobat dan diselamatkan
Matius 10:6-7 (TB) *melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.*
Pergilah dan beritakanlah: *Kerajaan Sorga sudah dekat*.
Berbahagialah yang sudah bergabung pada proyek kasih. Yang belum sempat, mari memohon agar Tuhan Yesus memberikan kesempatan karena hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan Yesus. Haleluya. Tuhan Yesus memberkati!
Mari kita pujikan
*HIDUP ADALAH KESEMPATAN*
_Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Yesus
Jangan sia-siakan hidup yang Yesus beri, hidup ini hanya sementara
Ya, Yesus pakailah hidupku, selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti kutak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi BERKAT_
*PD AUTOPIA MALANG*
07082017
Ninik SR
Renungan siang ini diambil dari
Lukas 15:4-7 (TB) "*Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan *jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?* Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan"
Dengan tema:
*Yang Hilang Dicari-Nya*
Pagi itu saya mendapat WA agar menuliskan nomor rekening bank. Namun, ternyata buku tabungan saya tidak berada di tempat biasanya. Tercecer entah ke mana. Tentu hal ini membuat bingung dan bangun tidur setelah berdoa saya langsung mencarinya. Selain berdoa memohon pengampunan, saya memohon dapat menemukan kembali butab yang hilang itu. Pada waktu yang sama, sekitar pukul 06.00 saya mengirim WA kepada Pak Pak Edy selaku imam Autopia, Mas Wibis, dan Pak Sabdo. Pak Edy membalas agar saya bersemangat mencarinya. Saya pun mencari sambil tetap berdoa hingga pukul 10.00 dan pukul 10.15 Pak Sabdo membalas WA saya, isinya saya harus mencari di laci, di tumpukan buku di almari saya. Dan puji Tuhan Yesus, tidak sampai lima menit buku tersebut saya temukan. Persis terselip di antara tumpukan kertas kosong di rak almari buku saya.
Haleluya. Inilah karya Roh Kudus! Saya mencarinya lima jam lebih, hasilnya nihil! Setelah mendapat jawaban dari yang telah diurapi, taksampai lima menit ditemukan! Haleluya! Senang sekali dapat menemukannya.
Demikian juga sabda di atas, *kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan*.
Menemukan sesuatu yang hilang, apalagi nyawa alangkah sangat berarti! (Teringat penggal lagu: engkau cari intankah, guna tajuk rajamu)
Pernah tahun 1978 suami dan (alm) Bpk. Mardyo Sanyoto dalam pakaryan diutus *mencari domba yang hilang* di suatu alamat yang ditentukan. Ketika sedang kebingungan di gang yang ditunjuk Tuhan Yesus itu, karena mencari orang yang tak dikenal, mereka berdua disapa oleh seorang wanita. Atas permintaannya, mereka berdua singgah di rumah wanita yang ternyata adalah mantan murid (alm) Bpk. Mardyo. Cerita-cerita, akhirnya terkuak bahwa si wanita ini sedang dalam pergumulan berat. Salah satunya karena suaminya tidak seiman.
Di sinilah Tuhan Yesus mendengar, mengetahui, hendak melepaskan pergumulan, dan mencari umat-Nya melalui utusan-Nya.
Yehezkiel 34:16 (TB) *Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya*.
Tahun 1980 saya pun pernah mendapat anugerah pendengaran untuk mencari Bapak Basanto di Jln. Cilegon. Kami tidak mengenal nama tersebut. Namun, ketika kami berdua berjalan dan menemukan alamat, ternyata benar, beliau sedang dalam pergumulan berat. Beliau jemaat GKJW Talun, namun tidak pernah seorang pun berkunjung ke rumahnya meski isterinya mengalami sakit beberapa lama. Saat kami berdua datang dan mengajaknya berdoa, beliau menangis dan sangat bersyukur karena kedatangan kami merupakan jawaban pergumulannya. Tuhan Yesus benar-benar hidup, mendengar, dan mengabulkan permohonannya!
Sekarang masalahnya adalah, tuaian banyak dan pekerjanya sedikit. Lalu, siapakah yang diutus menjadi perpanjangan tangan-Nya? Siapakah yang mau pergi kalau bukan kita?
Matius 9: 36-37 (TB) *Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit*.
Tujuan Allah mengutus kita,untuk memberitakan kerjaaan sorga sudah dekat dan supaya banyak orang bertobat dan diselamatkan
Matius 10:6-7 (TB) *melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.*
Pergilah dan beritakanlah: *Kerajaan Sorga sudah dekat*.
Berbahagialah yang sudah bergabung pada proyek kasih. Yang belum sempat, mari memohon agar Tuhan Yesus memberikan kesempatan karena hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan Yesus. Haleluya. Tuhan Yesus memberkati!
Mari kita pujikan
*HIDUP ADALAH KESEMPATAN*
_Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Yesus
Jangan sia-siakan hidup yang Yesus beri, hidup ini hanya sementara
Ya, Yesus pakailah hidupku, selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti kutak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi BERKAT_
*PD AUTOPIA MALANG*
07082017
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar