992 Rensi: Bukan Aku, Melainkan Allah

Shalom Aleichem b'Shem Jeshua Ha Mashiach

Saudaraku terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, firman renungan siang ini dengan tema:

*BUKAN AKU, MELAINKAN ALLAH*

Dasar firman dari:

Kejadian 41:16 (TB)
_Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, *melainkan Allah* juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."_

Pernahkah kita mendengar pujian tentang keberhasilan kita? Siapakah yang sedang ditinggikan saat itu? Apakah kita mengambil kesempatan itu untuk menepuk dada berbangga diri, atau memilih untuk merendahkan diri dan memuliakan Tuhan? Ketika kita menerima pujian, mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita *"lha wong aku kok.." atau mungkin juga "kalau bukan aku, gak mungkin bisa menjadi seperti ini.."*

Seringkali, di akui atau tidak, pasti ada rasa "bangga diri" seperti ini.. Sadarlah..!! Bahwa semua nya itu *_tanpa campur tangan Allah, tidak akan ada yang terjadi...!!_*  Tak ada sesuatu pun terjadi *tanpa seijin Allah..!*  ingat,

*Ulangan 8:17-18 (TB)*  _Maka_  *_janganlah kaukatakan dalam hatimu:_*  _Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini._
_Tetapi_  *_haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan_* ,  _dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini._

Ketika Firaun memuji Yusuf karena dianggap bisa mengartikan mimpi, bisa saja Yusuf punya kesempatan untuk menepuk dada dan menyombongkan dirinya,  Yusuf memiliki dua bekal yang cukup spektakuler setelah ia mengartikan mimpi kepala juru minuman dan juru roti. Tidak heran jika Firaun berkata, _"...telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya”_(Kej 41:25)
Namun, Yusuf berhasil lolos dari jebakan untuk membanggakan diri. *Ia dengan tegas berkata kepada Firaun, bahwa bukan dirinya, melainkan Allah, yang akan memberitakan kesejahteraan kepada Firaun*. Bagaimana cerita selanjutnya kita tahu apa yang selanjutnya terjadi..

Dosa kesombongan berdampak sangat buruk dalam hidup kita. Padahal di hadapan Allah, kita tidak bisa berbuat apa-apa, bagaimana bisa sebuah kelapa bisa ada air di dalamnya,siapa yang menyuntikkan air ke dalamnya..? Seekor nyamuk yang kecil, sekali tepuk, hancurlah tubuh nyamuk itu ..coba, tubuh nyamuk yang hancur itu kita usahakan persatukan kembali, dan buat supaya bisa terbang kembali,  .. bisa kah..?
Seorang atlet binaraga dengan tubuh yang besar dan gempal,  dengan _okabawes_ nya.., "otot kawat balung wesi", ketika digigit oleh nyamuk demam berdarah,.. pasti akan menggigil juga. Goliat saja,  yang tinggi badannya 2 meter lebih,  roboh hanya dengan batu kali yang mungkin sebesar kelereng. Bagaimana..? dimana kekuatanmu di hadapan Allah.. ? tak perlu Allah susah-susah bertindak,  dengan kekuatan sebuah virus yang bahkan tak terlihat oleh mata pun,  manusia sudah tidak bisa mengatasinya,  apalagi bila Allah benar-benar murka,  bila lempeng-lempeng di bawah bumi di ijinkan bergeser beberapa meter saja,  gempa yang dahsyat akan terjadi dan akan meluluhlantak kan sekuat apapun bangunan di atasnya.. tidak ada yang bisa kita banggakan di hadapan Allah... tidak ada satupun yang sanggup bertahan di hadapanNya.. ingat,

*Yesaya 13:11, 13(TB)*

dan juga..

*Yesaya 2:11 (TB)*

Saudaraku terkasih, mari terus berupaya untuk menjauhkan diri dari tinggi hati, dan semakin mendekatkan diri pada kerendahan hati.. karena

*Amsal 22:4 (TB)*

Mari hidup merendahkan hati di hadapan  Allah.., seperti Yusuf yang tahu dan tanggap bagaimana harus bersikap ketika pujian diberikan kepadanya. Yusuf mempergunakan kesempatan itu untuk memuliakan Allah.. ini yang Allah berkenan.., sehingga benar-benar Yusuf mendapatkan balasan yang luar biasa dari Allah..

Selamat siang, selamat berjuang, TuhanYesus memberkati..amin

*PD Autopia-Malang*
hasannysantoso

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR