1020 Rensi: Iman Yang Benar

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masgiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari :

1 Korintus 2:5 (TB)  *supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.*

Dengan tema:

*Iman yang Benar*

Dulu waktu saat masih remaja, saya pernah masuk ke suatu gereja di sana jemaatnya diajarkan untuk meminta dengan yakin misal ingin kendaraan, harus yang spesifik kalau minta, merk apa, jenis apa, warna apa dst dan disuruh berdoa dengan yakin kendaraan itu pasti akan diberikan.

Beberapa hari yang lalu, saat kebaktian keluarga, saya mendapatkan firman ini, dan saya jadi teringat kejadian saat saya masih remaja tadi.

Iman, memang sangat kita butuh kan dan sebagai orang percaya, iman ini menjadi andalan kita dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik kemalangan dan kemujuran, semua membutuhkan iman, tetapi terkadang kita lupa, ternyata iman yang kita pakai adalah iman yang bergantung pada hikmat manusia (bisa juga dikatakan iman yang mengacu pada akal budi kita sendiri, atau orang lain)

Seperti contoh di atas, iman untuk memenuhi keinginan dan hawa nafsu duniawi kita sendiri.

Lalu bagaimana iman yang benar, iman yang bergantung kepada kekuatan Allah?
Iman yang bergantung pada kebenaran Injil yang adalah kekuatan Allah

Roma 1:16-17 (TB)
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena *Injil adalah kekuatan Allah* yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
*Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman,* seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Jadi iman yang benar adalah iman yang sepenuhnya berdasarkan pada Injil, Firman Allah, bukan akal budi kita sendiri.

Jika iman kita benar, maka dipastikan bahwa iman itu memiliki kuasa, seperti sudah banyak dibuktikan dengan apa yang sudah terjadi kepada saudara-saudara kita di persekutuan doa, dan pastinya setiap saudara juga pernah mengalami, pengalaman iman yang benar yang berkuasa, kalau di akhir-akhir ini sebagai contoh adalah iman seorang Nuh.

Ibrani 11:7 (TB)  Karena iman, maka Nuh — *dengan petunjuk Allah* tentang sesuatu yang belum kelihatan — *dengan taat* mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk *menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.*

Iman yang benar adalah iman yang patuh, taat melakukan firman dan perintahNya, seandainya saat itu iman Nuh bergantung kepada hikmat manusia, bisakah Nuh berhasil membuat bahtera?
Saya membayangkan seorang Nuh yang tinggal digunung, pastinya ilmu yang dia miliki adalah ilmu bercocok tanam, berkebun, tetapi bagaimana Nuh bisa jadi seorang tukang kayu yang handal dalam membuat kapal besar, dan tentunya saat itu belum ada mbah google, jadi gak bisa lihat youtube untuk tutorial bagaimana teknik membuat kapal yang benar, tetapi ternyata Nuh bisa, bahteranya jadi, dan tidak tenggelam, jika bukan hikmat yang dari Allah, kekuatan Allah, mungkinkan?

Mari, saudara-saudaraku, kita gantungan iman kita ini hanya kepada kekuatan Allah, hikmat Allah, supaya kita merasakan kuasaNya dalam iman kita.

Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati.
Amin

*PD Autopia Malang*
19082017
Andika Zakaria

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR